Update Drone KamikazeKlik di Atas

Palma Naval, Sistem Hanud Hybrid Kombinasi Rudal SHORAD dan Kanon CIWS

Setelah di 2018 lalu memperkenalkan sistem hanud hybrid SHORAD (Short Range Air Defence) Pantsir-ME untuk penempatan di kapal perang, Rusia di ajang International Maritime Defence Show 2019 (IMDS 2019) yang dihelat di St Petersburg kembali merilis sistem hanud hybrid serupa yang disebut Palma Naval anti-aircraft gun-missile (AAGM). Bedanya dengan Pantsir-ME, saat diperkenalkan Palma Naval sudah meraih order untuk AL Rusia dan pasar ekspor.

Baca juga: Pantsir-ME, Yang Ini Bukan Mustahil Kelak Digunakan di Kapal Perang TNI AL

Dikutip dari janes.com (12/7), High Precision Systems (anak perusahaan Rostec) bertindak sebagai manufaktur Palma Naval. Disebutkan sistem senjata ini telah melampaui serangkaian uji coba di 12 jenis kapal perang dan sertifikasi pun telah diraih. Sejak 2011, serangkaian uji coba instalasi dan penembakan telah dilakukan pada kapal perang dengan bobot 250 ton sampai 5.400 ton. Sumber dari High Precision Systems malah menyebut 10 unit Palma Naval kini sudah dioperasikan penuh oleh AL Rusia.

Meski ada kesamaan dengan Pantsir-ME, namun sistem pada kubah Palma Naval tidak dilengkapi unit radar yang menyatu. Sebagai gantinya, pada bagian atas kubah Palma Naval disematkan modul beragam sensor optronic yang terdiri dari TV system, thermal imaging channel, laser range finder with beam deviation device, missile control laser-beam channel dan climate control device.

Palma Naval telah terpasang di salah satu kapal perang AL Rusia.

Sementara letak kesamaan antara Pantsir-ME dan Palma Naval yaitu keduanya menghadirkan solusi hanud hybrid yang terdiri dari dua pucuk kanon model GSh-30K dengan enam laras putar, dan delapan peluncur rudal hanud. GSh-30K sanggup memuntahkan 6.000 proyektil dalam satu menit. Dalam sistem kubahnya dapat menampung 1.500 peluru yang siap ditembakan dalam moda close in weapon system (CIWS).

Pada ajang IMDS 2019, High Precision Systems sekaligus memperkenalkan munisi baru kalibe 30 mm, yang disebut armour-piercing reduced calibre (APCR) dengan W-Ni-Fe penetrator. Kabarnya jenus munisi baru ini digadang handal untuk melibas sasaran berupa rudal anti kapal.

Bicara jenis rudal, bila Pantsir-ME menggunakan jenis rudal jarak menengah 57E6 dengan jarak tembak efektif hingga 20 km dan ketinggian luncur 15 km. Sebaliknya tidak demikian dengan rudal pada Palma Naval.

Pantsir-ME

Dalam paketnya, Palma Naval yang dirancang Nudelman Precision Engineering Design Bureau menggunakan rudal hanud jarak pendek, persisnya mengadopsi jenis rudal Sosna-R. Rudal hanud yang kini juga dikembangkan pada platform ranpur BMP-3 (Sosna Air Defence System) ini, punya jarak tembak sampai 10 km dan ketinggian luncur 5 km. Dengan bobot per rudal mencapai 30 kg, 7 kg diantaranya adalah berat hulu ledak.

Baca juga: Aselsan CIWS – Kanon Reaksi Cepat Laras Ganda untuk Hanud di Kapal Perang

Selain disematkan pada kapal perang, pihak manufaktur menyebut Palma Naval juga ideal untuk digelar secara stasioner untuk melindungi obyek vital di area lepas pantai dan area pangkalan angkatan laut.  (Gilang Perdana)

25 Comments