Pakistan dan Azerbaijan Bergabung dalam Program Jet Tempur Stealth (Turki) KAAN
|Mengoperasikan pesawat tempur generasi kelima bisa diibaratkan antara idaman dan kebutuhan. Faktanya, suatu negara tidak cukup hanya punya anggaran besar untuk bisa membeli jet tempur stealth seperti F-35 Lightning II. Lantaran sarat teknologi canggih dan dinilai sensitif, maka ada pembatasan penjualan yang tak bisa dilepaskan dari urusan politik. Dan ketika KAAN (d/h TF-X) sukses diluncurkan oleh Turki, maka terbuka peluang bagi negara dunia ketiga untuk kelak ‘mencicipi’ keunggulan jet tempur stealth.
Baca juga: ‘KAAN’, Resmi Jadi Nama Baru Prototipe Jet Tempur Stealth TF-X Turki
Dan terkait pengembangan KAAN yang diproduksi Turkish Aerospace Industries (TAI), ada kabar bahwa Pakistan dan Azerbaijan telah bergabung dalam program jet tempur stealth generasi kelima Turki.
Pada 27 Desember tahun ini, rencananya KAAN akan terbang perdana dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan di dalamnya.Dikutip dari propakistani.pk, disebut bahwa program pengembangan KAAN mendapat dukungan signifikan dari Pakistan dan Azerbaijan, yang secara resmi telah bergabung dalam program tersebut, menandakan era baru kerja sama di sektor penerbangan.
Kolaborasi antara Pakistan dan Turki semakin diperkuat dengan penandatanganan kontrak antara Pakistan Aeronautical Complex (PAC) Kamra dan Turkish Aerospace Industries (TAI). Perjanjian ini menguraikan pengembangan bersama berbagai airworthy equipment, memperkuat ikatan dan mendorong pertukaran pengetahuan teknologi antara kedua negara.
Masuknya Pakistan dan Azerbaijan dalam proyek pesawat siluman KAAN telah membuka kemungkinan baru untuk berbagi keahlian dan sumber daya. Sebagai bagian dari kolaborasi, beberapa subsistem KAAN akan diproduksi di Pakistan, yang mengarah pada pembentukan jalur produksi bersama. Langkah strategis ini tidak hanya mengurangi beban keuangan secara keseluruhan, tetapi juga dapat meningkatkan produksi, memastikan penyelesaian pesawat tepat waktu.
Jet tempur stealth KAAN diharapkan menjadi game-changer, dengan kemampuan siluman canggih yang memungkinkannya beroperasi tanpa terdeteksi di wilayah udara yang bermusuhan. Penggabungan AI-nya menambah dimensi lain pada fitur-fiturnya yang sudah mengesankan, menjadikannya kekuatan yang tangguh dalam peperangan udara modern.
KAAN, awalnya direncanakan untuk melakukan penerbangan perdananya dengan mesin Turki pada tahun 2028, dengan kabar terbang perdana pada 27 Desember 2023, maka akan melampaui ekspektasi dengan mencapai tonggak sejarah lebih cepat dari jadwal. Pengembangan KAAN dimulai pada tahun 2010, meskipun ada beberapa kemunduran dan penundaan di sepanjang jalan. Namun, proses pengembangan dengan cepat meningkat pada 2019, terutama ketika Turki didepak oleh AS dari program jet tempur stealth F-35 Lightning II.
Dengan lebar sayap sekitar 21 meter, pesawat ini menawarkan kemampuan kinerja yang mengesankan, mampu mencapai kecepatan maksimum Mach 1,8 berkat mesin kembarnya, masing-masing menghasilkan daya dorong 29.000 pound (13.000 kg).
Foto KAAN terbaru memperlihatkan nozel knalpot yang serupa dengan yang ditemukan pada model General Electric F110 yang berbeda. SavunmaSanayiST mencatat bahwa pesawat bergerak secara independen selama uji taxii terbaru, menunjukkan bahwa mesin General Electric F110 berhasil diintegrasikan.
Baca juga: Sekilas Mirip F-22 Raptor, Prototipe Jet Tempur Stealth TF-X Tuntaskan Uji Taxii
Sebagai pesawat tempur generasi kelima, KAAN dikembangkan dengan cermat oleh TAI dengan tujuan utama menggantikan armada F-16 Turki yang sudah tua, menunjukkan komitmen Turki untuk memajukan kemampuan pertahanan udaranya. (Gilang Perdana)
Brp ya cost sharing nya klo mau join ? Bisa langsung pengembangan gen 5
Malaysia ga jd ikut gabung proyek ini..netizennya dah riuh bahwa Malaysia akan bergabung program ini..btw mantap jg ini Pakistan di program pesawat generasi ke 4 Pakistan bergabung dengan China dalam pesawat tempur JF 17 sedangkan untuk program pesawat generasi ke 4.5/5 bergabung dengan Turki..artinya arah programnya jelas dan didukung dengan anggaran pertahanan yg besar efek dari konflik dengan India..
“menunjukkan komitmen Turki untuk memajukan kemampuan pertahanan udaranya”
………………..
Statement yg menarik dimasa yang akan datang negara ini akan mampu survive dengan jualan teknologi yg harganya mahal dibanding jualan komoditas alam dan pastilah akan kuat negaranya.
pak prabowo ga pengen nih ikutan gabung kolaborasi industri pertahanan negara2 islam