Proyek pengadaan medium tank untuk TNI AD belakangan ini cukup menarik perhatian, pasalnya PT Pindad dan FNSS Savunma Sistemleri dari Turki, resmi menampilkan desain mockup medium tank di Indo Defence 2016, kedua perusahaan memberi label proyek medium tank ini sebagai Modern Medium Weight Tank (MMWT) dan dijawalkan prototipe-nya rampung pada tahun 2017. Sementara Rheinmetall Landsysteme juga tak mau kehilangan peluang, manufaktur dari Jerman ini juga punya solusi yang ‘real’ tentang medium tank untuk TNI AD. (more…)
Dalam pertempuran salah satu tantangan terberat pasukan infanteri adalah bagaimana dapat secara efektif menghancurkan basis perkubuan lawan, apalagi jika basis lawan berupa bunker, sudah pasti diperlukan senjata khusus untuk melumatnya. Mengandalkan bantuan tembakkan dari mortir dan howitzer bisa saja, tapi butuh waktu untuk persiapan, koordinasi, dan perhitungan presisi yang matang untuk mengindari friendly fire. (more…)
Menjelang serah terima PKR (Perusak Kawal Rudal) KRI Raden Eddy (RE) Martadinata 331 kepada TNI AL pada akhir Januari 2017, serangkaian proses tengah dikejar agar saat diserahterimakan kapal perang dalam kondisi benar-benar full armament. Nah, kabar terbaru menyebut Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) tengah dalam proses negosiasi dengan beberapa pemasok untuk pengadaan paket senjata dan peralatan tempur pendukung, tidak hanya untuk KRI RE Martadinata 331, tapi juga untuk kapal kedua KRI I Gusti Ngurah Rai 332. (more…)
Tersedianya persenjataan modern adalah salah satu kunci sukses pertahanan suatu negara. PT Pindad sebagai penyedia armament TNI terus melakukan pengembangan pada lini senapan serbu mereka. Senapan Serbu 2 (SS-2) adalah salah satu besutan Pindad yang bisa dibilang cukup mendapat perhatian besar. (more…)
Jelang latihan Armada Jaya 2016 pada bulan Agustus lalu, TNI AL sempat melakukan uji tembak torpedo SUT (Surface and Underwater) dari KCT (Kapal Cepat Rudal) KRI Ajak 653. Ada yang spesial dalam momen, pasalnya sebagai sasaran TNI AL menggunakan target drone bawah air. Target drone bawah air yang disebut Skipper ini boleh dibilang tidak banyak terpublikasi, padahal banyak pembaca yang bertanya-tanya tentang spek dan asal-usul sosok ‘kapal selam’ bersayap ini. Dan di tulisan ini akhirnya sosok Skipper berhasil kami bedah. (more…)
Bertempat di Hanggar Rotary Wing PT Dirgantara Indonesia, hari ini (15/11/2016) PT DI resmi menyerahkan dua unit helikopter AS 365N3+ Dauphin kepada pihak Badan SAR Nasional (BASARNAS). Dengan diserahkannya pesanan dua unit helikopter Dauphin, maka armada AS-365N3+ Dauphin yang dioperasikan BASARNAS saat ini telah berjumlah empat unit. Pesanan tambahan dua unit Dauphin untuk kebutuhan BASARNAS dilakukan pada 15 Juni di ajang Paris AirShow 2015. (more…)
Meski belum meraih kontrak strategis di Indonesia, galangan kapal asal Perancis DCNS tidak menyerah dalam menawarkan solusinya untuk TNI AL. Setelah sebelumnya melakukan pembicaraan intens dengan PT PAL terkait eksplorasi kebutuhan kapal selam di Indonesia, hingga menawarkan kapal selam littoral Scorpene Class 1000. Kabar terbaru menyebut DCNS tengah mempersiapkan proposal desain frigat dan korvet yang mampu memenuhi standar dan kualifikasi TNI AL. (more…)
Bila merujuk ke agenda, mestinya di MEF (Minimum Essential Force)II sudah ada kontrak pengadaan alutsista hanud MERAD (Medium Air Defence). Yang sudah terang-terangan menyebut pengadaan sistem senjata ini adalah Korps Paskhas TNI AU. Seperti disebut oleh Komandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI Adrian Watimena, kandidat yang mendapat perhatian serius adalah NASAMS (National Advanced Surface to Air Missile System) dari Norwegia, LY-80, Flying King, dan Sky Dragon 50. Ketiga yang disebut terakhir berasal dari Cina. (more…)
Stand-nya di Indo Defence 2016 terlihat tak seramai stand milik manufaktur persenjataan papan atas yang berada dalam satu hall. Namun setiap inovasi yang berasal dari start up, akademisi dan usaha mikro tetap mempunyai daya tarik tersendiri, ditengah hegemoni alutsista yang dipamerkan terbesit kebanggaan bila melihat inovasi pertahanan kreasi dalam negeri. Dan inilah yang diperlihatkan siswa SMK Al Maarif Singosari dari Malang, Jawa Timur, berupa hasil rakitan rantis buggy CB+am9 berpenggarak 4×4. (more…)
Awalnya Petir dirancang sebagai rudal jelajah dengan kecepatan subsonic untuk menghajar sasaran di permukaan sejauh 60 km. Berita penampakan rudal asli buatan PT Sari Bahari ini pun sempat membetot perhatian publik. Selain menjadi bukti inovasi dan kemandirian industri pertahanan nasional, desain Petir yang menyerupai jet tempur F-18 Hornet menjadi perhatian sendiri, bahkan Petir sudah mengadopsi mesin turbin. (more…)