P2 Tiger 4×4 – Rantis Lapis Baja Terbaru Yonko Kopasgat TNI AU, Produksi Dalam Negeri
|Kopasgat – Komando Pasukan Gerak Cepat (d/h Paskhas) TNI AU rupanya tidak cuma mengadopsi Tugasanda Turangga 4×4 produksi perusahaan karoseri PT Karya Tugas Anda. Untuk segmen rantis lapis baja APC dengan kapasitas 10 personel, Kopasgat juga mengadopsi rantis lapis baja lokal, P2 Tiger 4×4, produksi PT Sentra Surya Ekajaya (SSE).
Baca juga: P2 Commando Perkuat Armada Rantis Paskhas TNI AU
PT SSE sebelumnya sudah dikenal sebagai produsen rantis lapis baja untuk ketiga matra TNI, seperti rantis P6 ATAV series dan P2 Commando. Berbeda desain dengan P2 Commando, justru P2 Tiger 4×4 lebih identik dengan Turangga 4×4, karena kemampan membawa 10 pasukan dan dilengkapi konsol remote control control weapon system (RCWS) untuk senapan mesin berat kaliber 12,7 mm.
Yang unik dari P2 Tiger 4×4 adalah dibangun dari sasis rantis Kamaz buatan Rusia. Dari lembar fakta disebut bahwa P2 Tiger adalah rantis terbaru Batalyon Komando (Yonko) Kopasgat yang masuk arsenal pada tahun 2023. Oleh Yonko Kopasgat, P2 Tiger digunakan untuk misi penyerangan, pengintaian, patroli jarak jauh, dan penyelamatan VVIP.
P2 Tiger 4×4 mengusung standar proteksi STANAG 4569 level 1, yang artinya lapisan baja rantis ini mampu menahan terjangan proyektil kaliber 5,56 dan 7,62 mm NATO. Lapisan proteksi pada kaca juga mengusung standar proteksi yang sama, yang juga mampu menahan terjangan proyektil di kedua kaliber di atas. Nampak pada bagian atas belakang, P2 Tiger 4×4 sudah dilengkapi gun fire locater, yang berfungsi untuk mendeteksi arah dan jarak tembakan dari lawan.
Rantis lapis baja yang diproduksi di Tangerang, Banten, ini menggunakan mesin diesel V8 cylinder turbo charged dengan kapasitas 10.857 cc. Power output mencapai 260 hp pada 2.000 rpm, dan peak torque 1080 Nm pada 2.000 rpm. Seperti halya Turangga, mesin P2 Tiger juga ditempatkan pada bagian depan.
Untuk kemudi, P2 Tiger 4×4 mengadopsi power steering dengan hydraulic. Sementara transmisinya mempercayakan kepada sistem manual dengan 6 tingkat percepatan maju dan 1 mundur. Sebagai rantis lapis baja, P2 Tiger sudah dibekali teknologi CTIS (central tyre inflation system), yang mampu menambah atau mengurangi tekanan angin pada tiap ban hanya dengan sentuhan jari pada tombol kemudi.
CTIS bermanfaat untuk mengoptimalkan laju kendaraan pada setiap medan. Semisal kendaraan terjebak di medan lumpur atau amblas, maka secara otomatis tekanan angin dapat dikurangi untuk menambah traksi pada permukaan dan mengurangi tekanan keseluruhan. Sistem elektrik P2 Tiger berkapasitas 24 volt dan sistem suspensinya dipercayakan pada teknologi leaf spring.
Baca juga: [Video] Perkasa di Medan Off Road, Turangga 4×4 Paskhas TNI AU Hadir di Indo Defence 2018
Dari spesifkasi, P2 Tiger punya panjang 6,75 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 2,6 meter. Wheelbase 4,18 meter dan ground clearance 380 mm. Berat P2 Tiger mencapai 10.500 kg (normal) dan 12.500 kg (berat penuh). Dengan spesifikasi di atas, maka P2 Tiger tidak akan kesulitan untuk dimuat dalam ruang kargo pesawat sekelas C-130 Hercules. (Gilang Perdana)
Kenapa dong Brimob hrs import rantis khusus 4×4 dari Turkiye (Nurol Makina ???) Importnya bukan 5 atau 10, ttp puluhan….
Jika ternyata DN sdh bisa buat dan mumpuni….dan ada masalah di rancangan yg tdk sesuai keperluan, kan tinggal dirancang ulang dan dikompromikan…sekedar sebenggol pendapat
Borong yang banyak. Tempatkan di seluruh lanud AURI minimal 7 per lanud.