Otomatic SPAAG: Kanon Hanud Self Propelled dari Platform Oto Melara 76mm

Siapa yang tak kenal dengan Oto Melara 76 mm, digunakan setidaknya di 15 unit kapal perang TNI AL, menjadikan kanon reaksi cepat besutan Italia ini begitu mahsyur dalam jagad alutsista TNI. Kanon ini dalam beragam variannya terus didaptasi untuk kebutuhan kelas kapal perang. Nah, meski kondang sebagai senjata utama di kapal perang, namun siapa sangka Oto Melara 76 mm juga pernah didaptasi ke dalam platform kendaraan tempur lapis baja.

Baca juga: Oerlikon Revolver Gun MK3 – Varian Terbaru Kanon Skyshield Untuk Denhanud Paskhas TNI AU

Guna mengembangkan pasar, dan menyadari keunggulan kanon ini di medan air asin, Oto Melara pada pertengahan dekade 80-an mulai mengembangkan apa yang disebut Otomatic Self Propelled Anti Aircraft Gun (SPAAG). Lewat berbagai uji coba, prototipe Otomatic berhasil diluncurkan pada 1987.

Yang dicomot adalah kanon Oto Melara 76 mm versi Compact, serupa dengan yang digunakan pada frigat Van Speijk TNI AL. Ciri khas laras langsung mudah dikenal bahwa ini merupakan turunan dari Oto Melara 76 mm yang ada di kapal perang. Sebagai unit yang dirancang mandiri (stand alone), Otomatic pada kubahnya sudah dilengkapi perangkat sensor optical electronic dan radar penjejak sasaran yang dapat mengendus sasaran dari jarak 15 km untuk pesawat dan 8 km untuk sasaran helikopter.

Sistem kendali tembakan sudah dilakukan full digital, dalam simulasi, Otomatic dapat menjejak 8 sampai 24 sasaran secara bersamaan. Dan jangan lupa , elemen komunikasi pada kendaraan sudah didukung datalink untuk target acquisition and designation.

Karena dibangun dari platform kendaraan lapis baja, keempat awaknya terlindung dari pecahan proyektil, tidak itu saja, potensi bahaya nubika sudah dapat dinetralkan sedari awal, pun jika ada kebakaran sudah disiapkan automatic fire suppression systems.

Keunggulan menjadi self propelled adalah pada daya gerak dan fleksibilitas. Menggunakan sasis dari MBT (Main Battle Tank) OF-40, Otomatic disokong mesin diesel MTU MB 837 Ka-500 yang menghasilkan tenaga 750 HP. Kendaraan ini dapat dipacu sampai 65 km per jam dan menjelajah hingga 500 km.

Bicara daya gempur, Otomatic dalam satu menit dapat memuntahkan 85 sampai 120 munisi. Namun di dalam kubah hanya dapat menampung maksimal 70 munisi. Berat satu munisi adalah 12,5 kg. Sudut elevasi laras mulai dari -5 sampai 60 derajat. Otomatic dapat melibas helikopter dari jarak 6 km, sementara untuk sasaran pesawat udara 4 km dan dapat menghantam sasaran kendaraan di permukaan dari jarak 2 km.

Baca juga: OTO Melara 76mm Super Rapid Gun – Meriam Reaksi Cepat KRI Martadinata 331 SIGMA Class 10514 TNI AL

Dengan segala keunggulannya, bobot kosong Otomatic mencapai 46 ton. Sayangnya proyek Otomatic tak diteruskan, yakni hanya mentok sampai prototipe. Penggunaan kaliber 76 mm untuk hanud SPAAG dipandang tak ideal, dimana umumnya kanon hanud ada di rentang kaliber 20 sampai 40 mm. Beberapa pengamat sempat mengunggulkan Otomatic sebagai solusi senjata untuk pertahanan wilayah pantai. (Haryo Adjie)

5 Comments