Order 110 Unit, M3 Amphibious Rig Korea Selatan Dapat Membentuk Jembatan Ponton Sepanjang 1.300 Meter

Kilas balik ke berita di Januari lalu, disebutkan Korea Selatan bakal jadi pengguna truk ponton M3 Amphibious Rig. Memesan dalam jumlah besar (ratusan unit), Korea selatan bukan saja meraih transfer of technology (ToT), melainkan proses produksi M3 Amphibious Rig juga akan dilangsungkan oleh Hanwha Defense. Fakta yang menarik, meski Korea Selatan adalah pengguna baru M3 Amphibious Rig, namun bakal menjadi operator terbesar wahana amfibi ini.
Guna memantapkan berita di bulan Januari, General Dynamics European Land Systems (GDELS) selaku prinsipal M3 Amphibious Rig memberikan rilis resmi pada 30 September 2021, yang menyebut Hanwha Defense Corporation (HDC), telah dipilih oleh Defense Acquisition Program Administration (DAPA Republik Korea untuk bersama-sama memproduksi 110 kendaraan jembatan amfibi. Sedikit berubah dari kabar terdahulu, sebelumnya jumlah yang akan diproduksi adalah 100 unit kendaraan.
Dalam penawarannya pada Maret 2020 dengan nilai KRW500 miliar (US$454 juta), Hanwha Defense menyebut M3K akan dibangun di bawah lisensi di Korea Selatan dan secara khusus disesuaikan untuk memenuhi persyaratan Angkatan Darat Korea Selatan. Jumlah yang diinginkan oleh AD Korea Selatan adalah 100 unit M3 Amphibious Rig dengan jadwal pengiriman perdana pada tahun 2023.

Di bawah program Korean Amphibious Bridging Vehicle (KABV), GDELS M3 Amphibious Bridge & Ferry System akan dibuat dalam varian lokal untuk memenuhi persyaratan khusus Korea Selatan dan akan diberi label M3K. M3K dipilih dalam proses seleksi yang kompetitif. Dengan akuisis 110 unit, maka pasukan Zeni Korea Selatan dapat membuat jembatan ponton dari M3 Amphibious Rig sepanjang 1.300 meter, sekaligus menobatkan Korea Selatan sebagai pengguna terbesar M3 Amphibious Rig. Sebeumnya, ransus (kendaraan khusus) ini sudah dioperasikan oleh Jerman, Inggris, Taiwan, Singapura dan Indonesia.
Baca juga: Zeni Tempur TNI AD Bersiap Terima 18 Unit M3 Amphibious Rig
Kolaborasi GDELS dan HDC telah mengalahkan duet Hyundai Rotem dengan FNSS Savunma Sistemleri dari Turki yang Samur Armored Amphibious Assault Bridge (AAAB). Setelah serangkaian uji coba pada pertengahan 2020, akhirnya diputuskan sebagai pemenang adalah platform M3 Amphibious Rig. (Gilang Perdana)


Menyatakan Cina mendanai OPM tanpa bukti tidak bisa dikatakan sebagai hipotesis karena itu lebih tepat disebut dengan tuduhan tanpa dasar alias fitnah dan disebarkan di media elektronik.sampai disini mengerti om gatol Indonesia adalah negara hukum mempidanakan orang yg menyebarkan fitnah dan pencemaran nama baik adalah tindakan yang tepat resiko penjara penuh jauh lebih kecil efeknya ketimbang membiarkan tukang fitnah menyebarkan fitnah/kebohongan/Hoax di media.
Bismillah baik su.35, Raffaele dan f.15 ex sejatinya TNI AU perlu penguatan alutsistanya secara bertahap,secara de jure dan de facto adalah tanggung jawab bersama bukan hanya anggota komisi I DPR RI,menhan RI,panglima TNI,Menkeu ataupun mabes TNI,masih ada yang ingat saat perjuangan TNI.AU pertama sekali mendapatkan bantuan dana dari rakyat Aceh untuk membeli pesawat Seulawah dimana punya tugas berat saat itu,hari inipun adalah tanggung jawab kita bersama sama untuk memenuhi semua kebutuhan TNI.AU tidak hanya skadron pesawat tempur,pesawat tempurnya sistem pertahanan udara pun harus kita perhatikan bersama sama.memasuki masa reses DPR RI ini adalah aspirasi serta inspirasi seluruh anggota komisi I DPR RI agar tetap concern dalam pembahasan pengadaan alutsista tersebut,termasuk perumahan prajurit ,serta kesejahteraan prajurit semoga hari ulang tahun ke 76 TNI setidaknya itu momentum kita bersama agar pemenuhan alutsista TNI yang udzur dan perlu penggantian,alutsista yang rusak perlu kita ganti spareparts nya.order m3 a rig untuk Yon zeni itupun perlu diadakan untuk membantu tugas dan kemudahan dalam tugas pertempuran maupun non pertempuran.sebagai rakyat berharap dengan pengadaan tersebut TNI bisa lebih mudah dalam tugasnya menjaga wilayah perbatasan maupun wilayah teritori kesatuan NKRI … Semoga Alloh SWT merakhmati tugas mulia saudaraku dimana saja SAudaraku berada baik dalam wilayah perbatasan maupun pedesaan,termasuk daerah daerah pedalaman.aaammmiinnn.
@Panzer aka Ruskismin,.gak bisa disamakan ngasih informasi disini dg memberikan HOAX. Ente harus menelaah dulu apa isi UU ITE dg seksama sebelum bilang ini HOAX atau enggak. Apa yg ane sampaikan tak lebih dari sebuah analisis dan analisis memiliki hipotesis yg didasarkan pada data sederhana/awalan yg udah ane bahas sebelumnya. Hipotesis bisa berbentuk positif yg mengandung keterkaitan dan negatif yg tidak mengandung keterkaitan dan ane mengambil hipotesis yg positif tentang hubungan antara OPM dan China. Untuk membuktikannya harus diuji di lapangan yaitu dgn tim intelijen, gak mungkin diungkap di publik. Tapi orang luar bebas menganalisis.
Perbedaannya dg HOAX, Hoax hanya berisi informasi palsu yg tujuannya adalah untuk menyesatkan tanpa adanya data atau dengan data palsu dan punya tendensi untuk diulang-ulang. So, gak mungkin seorang analis (mau profesional atau amatir) dituntut menyebarkan HOAX dgn UU ITE kalo hasil analisisnya keliru. Bisa banyak itu yg masuk penjara kalo kayak gitu caranya. Dari sini paham Dhek Panzer aka Ruskismin????
Kalau informasi yg disebarkan masih tidak memiliki bukti yg valid berarti itu termasuk Hoaks, kalau ada orang memberikan tuduhan kepada pihak manapun tanpa berdasarkan bukti cuma berdasarkan khayalan semata dan disebarkan di internet orang itu bisa dikenai pidana UU ITE dan juga pasal pencemaran nama baik , sampai disini mengerti om gatol ?
Gini Dhek Panzer aka Ruskye sang Maha sales Raisomborongngepot, bukti OPM disokong China tak akan muncul sebelum OPM bisa mencapai tujuannya, tapi kalo mau lihat pola yg terjadi akhir-akhir ini ente sendiri bisa mengira-ira apa yg sedang terjadi pada OPM dan siapa yg mendanai mereka saat ini. Begini, OPM biasanya melakukan penyerangan ke aparat khususnya TNI. Itu wajar sebagai bentuk perlawanan, tapi tindakan yg mereka lakukan beberapa waktu lalu sudah diluar rule of game yg biasanya dilakukan oleh Barat. OPM telah menyerang dan membunuh pekerja konstruksi, pendeta, sipil hingga nakes dan ini yg paling sadis dan kejam, memperkosa mereka lalu membuang mayatnya ke Jurang. Tak ada negara waras yg akan mau mendukung tindakan OPM seperti itu karena itu jelas Pelanggaran HAM berat dan tak ada celah bagi siapapun bahkan termasuk Aussie,UK,Dutch atau USA yg dirumorkan membantu OPM, akan mau mendukung tindakan seperti itu. Jika ketahuan maka itu akan menjadi senjata makan tuan yg akan diserang habis oleh rakyat mereka sendiri dan kemungkinan diseret ke Pengadilan Internasional kecuali 1 negara, yaitu China.
China punya catatan HAM yg sangat buruk dari Tiananmen hingga Uighur, apalagi terbukti China juga mendukung Taliban yg dengan bebas melakukan kejahatan sebelum dan pasca menguasai Afghanistan tanpa adanya rasa empati terhadap HAM. China juga punya kepentingan dan telah membuka pertambangan di Papua seperti yg mereka lakukan di Afghanistan sebelum Taliban menguasai. China jelas memiliki interest terhadap Papua karena selain wilayahnya yg luas, bisa untuk memindahkan warganya kesana juga Wilayahnya yg sangat kaya akan barang tambang dari emas, tembaga, rear earth, uranium,nikel hingga minyak bumi yg nilainya saja bisa menyaingi total nilai tambang di Afghanistan.
So, Anda tak akan menemukan bukti hingga semuanya berakhir tapi anda akan bisa merasakan hal tsb. Paham??
Wohohoho
Kalo mau TOT mesti beli yang buanyak.
Makanya daripada beli Su-35, F15 dan Rafale, Iver / FREMM/Sigma/Mogami yang mahal harganya dan boros biaya operasional, kita beli borong aja 85 FA50, tambahan 56 Super Tucano, tambahan 12 baterai nasams berikut rudalnya, 27 baterai coastal defence system, tambahan 228 baterai rudal Shorad, tambahan 265 baterai aa gun seperti oerlikon skyshield, 32 midget dg160, tambahan 35 korvet multipurpose 90 meter, 32 radar, agar kebutuhan pokok minimum pertahanan tercukupi.
Kalo beli banyak pasti TOT berjalan sangat lancaar bahkan bisa jadi mereka bakal invest bikin pabriknya di sini.
Tapi alutsista sederhana seperti itu dan sebanyak itu pun dana yang dibutuhkan untuk pembeliannya lebih dari 250 triliun!
Lalu support semacam apa yg didapat OPM dari Cina apakah dalam bentuk persenjataan atau dana karena saya ingin buktinya om bukan hanya sekedar khayalan karena kalau soal permesta mendapatkan dukungan dari CIA sudah ada buktinya.tapi apa yg bisa diharapkan karena om gatol cuma tukang mengkhayal dan menyebarkan berita tanpa adanya bukti ( HOAX ) 😂😂😂😂😂
And for OPM make a relationship even get support by China, U can’t see it but U can smell it like what they did in Afghanistan with Taliban. U Will know it when it’s over.
Greater CIA support was seen with the dispatch aircraft that made up the Permesta air force called the Revolutionary Air Force (AUREV or Angkatan Udara Revolusioner) based in Manado. The aircraft sent were 15 B-26 Invader bombers and some P-51 Mustang fighters.[56] In addition to the aircraft, the CIA sent pilots, mechanics, aircraft weaponry, and spare parts.[57] Weapons also came from Taiwan, but in the case of Taiwan, Permesta had to pay for the weapons. The first shipment by a PBY Catalina was in the form of 100 rifles and three M20 recoilless rifles. Taiwan then sent a ship containing weapons the amount of which could be used by soldiers in several battalions and anti-aircraft guns. In addition, the agreement with Taiwan included two Beech C-45 transport planes accompanied by three chartered pilots.[58] In all, foreign personnel consisted of an international cast of CIA agents and mercenaries from Taiwan, the Philippines, Poland, and the United States.[56] lumayan banyak juga dukungan CIA terhadap permesta tidak heran Indonesia bahkan bisa kehilangan kapal perang kalau pemberontaknya di dukung oleh Amerika.
Allen Lawrence Pope (born 1928) is a retired US military and paramilitary aviator. He rose to international attention as the subject of a diplomatic dispute between the United States and Indonesia after the B-26 Invader aircraft he was piloting in a Central Intelligence Agency (CIA) covert operation was shot down over Ambon on 18 May 1958 during the “Indonesian crisis”. Hanya tentara bayaran ya om gatol.?
Tanpa bantuan Jepang Indonesia Indonesia masih bisa hadapi agresi militer Belanda. Walaupun jumlah KNIL sedikit jasa mereka terhadap Indonesia termasuk besar contohnya Agustinus Adisutjipto yg menjadi pilot pertama angkatan udara Indonesia.lalu yg jadi pertanyaan apakah ada warga Indonesia yang pernah dilatih menjadi pilot pesawat tempur oleh imperialis Jepang ?. sampai sini paham om gatol?
Apa benar om gatol kalau OPM didanai oleh Cina apa ada buktinya kalau tidak ada berarti cuma berita hoax dan bisa dipidanakan. manfaat yg didapat bangsa Indonesia dari penjajah imperialis Jepang tidak sebanding dengan kerugiannya.
The sentiment changed, however, as between 4 and 10 million Indonesians were recruited as forced labourers (romusha) on economic development and defense projects in Java. Between 200,000 and half a million were sent away from Java to the outer islands, and as far as Burma and Siam. Of those taken off Java, not more than 70,000 survived the war. Four million people died in the Dutch East Indies as a result of famine and forced labour during the Japanese occupation, including 30,000 European civilian internee deaths.mungkin bagi om gatol ini adalah kerugian yang tidak seberapa dibandingkan keuntungan yg didapat dari penjajah imperialis Jepang.
Mantal jiwa ! Hajar bleh ! Segera beli beli M3 AR ini 10.000-20.000 unit. Agar bisa menyeberangi Selat Sunda dan menyatukan Kalimantan-Natuna. Laksanakan ! Bravo !
PRRI/Permesta dilakukan saat Indonesia masih belum sekuat tahun 60an dan saat itu masih banyak pemberontakan lain seperti DI/TII dan RMS nyatanya Indonesia bisa mengatasinya. Itu karena perlawanan PRRI/Permesta murni dilakukan oleh prajurit TNI yg kecewa dg Pusat akibat perbedaan pembagian keuangan dan pembangunan. Selain itu orang-orang seperti Allan Pope hanya sebagai mercenary/tentara bayaran saja. Coba bandingkan dg Fretilin yg saat itu susah diberantas padahal Indonesia sudah kuat seutuhnya sebelum dikenai Embargo tahun 90an. Apakah Indonesia mau mengulangi kesalahan yg sama karena tidak bisa memberantas OPM?? OPM itu didanai oleh China Dhek kalo mau tau.
@Panzer: Justru Jepang lah yg menolong Indonesia saat detik-detik sebelum dan saat proklamasi. Siapa yg menyiapkan BPUPKI dan PPKI yg menghasilkan dasar Falsafah Pancasila dan dasar pembukaan UUD 1945 kalo bukan Jepang, siapa yg menjamin keamanan para pemimpin republik menyatakan proklamasi kemerdekaan kalo bukan Jepang. Dan yg paling penting, siapa yg mengajarkan dan menyiapkan pemuda dan rakyat Indonesia lewat pertahanan semesta seperti Heiho,Seinendan,Keibodan kalo bukan oleh Jepang. Para pejuang dari KNIL itu cuman sedikit jumlahnya. Kalo saat perang Kemerdekaan Jepang gak melatih rakyat dan Pemuda Indonesia, sejak agresi militer Belanda Pertama atau bahkan saat UK mendarat tahun 1945 Indonesia bisa dengan mudah dikuasai Belanda Dhek. Paham??
Indonesia harus waspada bukan hanya terhadap Cina tetapi juga terhadap bangsa asing lainnya contohnya saja imperialis Jepang pernah dianggap sebagai pembebas bangsa Asia dari kapitalis barat pada akhirnya hanya menjadi penjajah yg lebih keji dan brutal dari Belanda serta Amerika pernah mendukung pemberontakan PRRI / permesta lewat agen CIA Allen Pope.
Saya ga paham korelasi korupsi di satu departemen bisa mendisable pengadaan alutsista, padahal udh ada posnya masing2, klo pke agen emang jatuhnya gede kecuali skemanya G to G jatuhnya agak murah itupun belinya banyak tp ada faktor geopolitiknya jg
Tak ada kata beda budaya atau beda kondisi pertahanan dan keamanan suatu negara. Ci Vis Pacem Parabellum, Jika ingin damai maka bersiaplah untuk berperang. Jika ingin tenang hidupnya maka perkuatlah pertahanan dan keamanan negara layaknya mau berperang dg negara terkuat di kawasan sekitar. Kita tak bisa memilih apakah nanti cuman menghadapi gerombolan OPM atau Malaysia atau bahkan China. Ingat, Chinalah yg mendukung dan mempersenjatai Fretilin hingga akhirnya mereka merdeka dari Indonesia dan bukan Aussie atau USA. Dan sekarang Timor Leste jauh lebih dekat dg China daripada Aussie atau USA hingga mereka mau menggadaikan wilayah mereka menjadi basis pangkalan militer di Asia Pasifik serta Hindia.
Jika tidak siap maka bisa jadi mereka akan masuk lewat gerakan separatisme lalu melakukan pengambilalihan wilayah karena hutang yg membengkak. China itu sangatlah licik, mereka ingin mendapat wilayah tanpa menembakkan peluru lewat hutang. Jauh lebih keji tapi smooth daripada VOC atau British sekalipun dimasa lalu.
Semoga kita beli M-TMM6 nya RUSSIA….
Militer Korsel mungkin termasuk yg paling battle proven dikawasan Asia timur tidak seperti militer negara tetangganya yg baru dikirim ke Irak untuk misi kemanusiaan lalu ditarik pulang dalam waktu singkat.Korsel bersama Amerika sudah pernah terlibat dalam konflik besar seperti perang Korea dan perang Vietnam dan ini adalah fakta seperti halnya Dokdo adalah milik Korsel.
@Agato Sugimura : hehehehehe…
Kebutuhan Korea Selatan sangat berbeda dengan kita, pada dasarnya Korea Selatan sedang dalam mode siaga akibat perkembangan pesat alusita China dan juga Korea Utara.
Sabar…
Dunia masih berputar, asalkan budaya KKN di tanah air kita dan juga masyarakat yang telah dikenakan wajib pajak taat dalam tanggung jawabnya, secara otomatis semua sektor akan terkoreksi ke arah yang lebih baik, keskipun tidak signifikan.
Asalkan trend perekonomian dan kondisi politik di tanah air kita kondusif, maka kita tidak akan sungkan untuk meloby negara penjual sesuai kebutuhan kita.
Min ulas kunjungan Kemenhan ke kandang Rafale di Francis
Tuh, yg jadi masalah itu Indonesia beli dikit maunya ToT. Kebijakan UU tentang ToT itu udah tepat, yg tidak tepat itu anggaran militer cuman dibawah 1% GDP. Harusnya 5% GDP baru bisa terlaksana itu ToT dan pengembangan dan penelitian teknologi yg mendukung kekuatan Indonesia sebagai bagian dari Sishankamrata. Itu yg udah nyunat kebutuhan anggaran Pak Prabowo dari 1700 T jadi “cuman” 250 T untuk 15 tahun. Harusnya pemerintah dan DPR berani membuka loan 1700 T karena aset negara Indonesia itu 11.000 T. Janganlah pelit buat pertahanan sendiri. Kalo udah dicaplok China baru nyahok ntar.