Oerlikon Skyranger: Sistem Hanud ‘Tactical Response’ Untuk Natuna
Dalam suatu presentasi di Jakarta belum lama ini, Kolonel Stefan Schädler, Vice President Sales Asia Rheinmetall Air Defence memaparkan konsep pertahanan udara (hanud) komposit untuk melindungi ruang udara di Pulau Natuna. Seperti telah diulas dalam artikel berjudul “Inilah Solusi Rheinmetall Air Defence Untuk Pertahanan Udara Di Natuna,” sistem hanud komposit terdiri dari rudal hanud jarak sedang, rudal hanud SHORAD MANPADS, FCU (Fire Control Unit) kanon Oerlikon Skyshield 35 mm dan Skyranger.
Baca juga: Inilah Solusi Rheinmetall Air Defence Untuk Pertahanan Udara di Natuna
Nah, yang disebut terakhir sedikit menarik perhatian, sistem hanud Skyranger sendiri merupakan trademark dari Rheinmetall Air Defence. Dalam skema yang dipaparkan Stefan Schädler, sista hanud ini digolongkan untuk peran tactical response. Skyranger pada prinsipnya mengintegrasikan keunggulan mobilitas dan lapis baja dalam gelar operasi hanud, lantaran unit hanud taktis ini mengunsung platform kendaraan tempur (ranpur) lapis baja.
Dalam deployment, Fire Unit Skyranger terdiri dari Skyranger Gun, Skyranger Missile dan Skyranger SCRN (Search Radar Control Node). Bila diasumsikan tanpa kehadiran Skyranger Missile, maka kedudukannya mirip dengan FCU Skyshield Paskhas yang bersifat portable, yang membedakan Skyranger yang ada pada dudukan panser lebih fleksibel mobilitasnya. Khusus untuk Skyranger Missile, pihak Rheinmetall tak fanatik pada salah satu jenis rudal, yang jelas basisnya SHORAD (Short Range Air Defence) seperti Saab Bolide, Stinger, Mistral dan Igla bisa diintegrasikan pada keluarga Skyranger.
Baca juga: Oerlikon Revolver Gun MK3 – Varian Terbaru Kanon Skyshield Untuk Denhanud Paskhas TNI AU


Sementara bicara tentang radar, Skyranger SCRN (Search Radar Control Node), menggunakan basis radar pencari X-TAR3D. Sistem radar modular dengan kemampuan ECCM (Electronic counter-countermeasure) ini menjadi indra penjejak bagi kanon Skyshield, di radar ini pula dilalukan proses IFF (Identification Friend or Foe). Radar 3D dengan frekuensi I band punya jangkauan deteksi sampai 25 km. Skyranger SCRN juga berperan sebagai command post pada penembakkan di tingkat baterai.
Nah, yang menarik Skyranger Gun, tak lain adalah jenis Oerlikon Revolver Gun MK3 yang dipasang pada dudukan panser. Dari segi tampilan dan dimensi, kanon ini sekilas tak ada perbedaan antara jenis Skyshield MK2 dan MK3. Performa fire power kanon kaliber 35 mm ini pun relatif sama, yakni mengandalkan kecepatan tembak 1.000 proyektil per menit dengan jarak tembak sampai 4.000 meter. Fungsi untuk Counter Rocket Artillery & Mortar system (C-RAM) juga melekat penuh. Nah, justru letak pembeda antara MK2 dan MK3 adalah keberadaan integrated tracking sensor unit, yang hanya ada di jenis Skyshield MK3.
Integrated tracking sensor unit ini disematkan pada bagian atas kubah, komponen sensornya terdiri dari X-band TR (Transmit Receiver), infra red camera, HDTV (High Definition Television) dan LRF (Laser Range Finder). Sementara untuk perintah pengendalian dan eksekusi tembakkan dari unit pusat kendali (Command Post) dapat dilakukan lewat radio atau fiber optic link.

Skyranger Gun dengan kanon Oerlkon Skyshield beberapa kali diuji pasang pada ranpur roda ban jenis MOWAG Piranha IIIH, Piranha IV and Boxer 8×8. Dalam gelar tempurnya, Skyranger Gun digadang tak hanya mampu melakoni air target firing, melainkan juga ground target firing. Uji coba penembakkan telah dilakukan pada Oktober 2015 dan Oktober 2016. Varian yang terlihat berbeda adalah Skyranger Gun yang digunakan Belanda, nampak pada bagian atas kubah kanon Skyshield juga disematkan radar pencari X-TAR3D. (Haryo Adjie)
Related Posts
-
Sierra Technical Perkenalkan 5GAT, Target Drone dengan Kemampuan Stealth
6 Comments | Jan 24, 2020 -
Ada ‘Merah Putih,’ Uji Tembak Skyguard 3 Air Defence Dikira di Wilayah Indonesia
16 Comments | Aug 28, 2020 -
RIMPAC 2018: Marinir AS Jajal Penembakan RPG-7 Korps Marinir TNI AL
2 Comments | Jul 22, 2018 -
Rusia Mulai Produksi Set Pertama Torpedo Nuklir Poseidon untuk Kapal Selam Belgorod
4 Comments | Jan 17, 2023
Ini baru mantap, kelihatan lebih praktis dan dinamis…
Mempan ga buat nembak mbt rudal anti pesawat atau cannom 35mm nya?
Bisa bung, meriam 35 mm ini bisa digunakan melawan MBT asal amunisinya yg APDS-T. Kalau yg dibeli Indonesia ini amunisinya AHEAD. Contoh, ketebalan hull samping Abrams cuma 70mm (tetapi tanpa side skirt). Daya tembus APDS-T mencapai 110 mm pada jarak 2 km.
Bukannya kita jg punya oerlikon yg di install di truck hino ya? Mirip jg fungsinya jd bisa mobile.
@Zhukov, yang dimaksud berbeda, yang di truk Hino Pakskas bukan di “install” melainkan peran truk sebatas pembawa (carrier), alias tidak melayani kanon dalam posisi tempur. Simak detailnya di http://www.indomiliter.com/hino-ranger-500-fm285-jd-mengenal-truk-penggendong-kanon-oerlikon-skyshield-paskhas-tni-au/
Lebih baik Panstir , semuanya sudah terintegrasi jadi nggak ribet, jangkauan rudal 20km.
Sangat mahal (harga beli dan Maintenance) dan ribet.
Rusia juga sangat pelit ToT
Itu armada pertahanan udaranya memiliki 3 jenis dalam satu sistem, misile, radar & peluru 35mm, sangat ribet, klu mau yg praktis satu armada dlm satu sistem ada sprti kurganets IFV (Infantry Fighting Vehicles), Tank T15 & panstir S1
Hahhahaaa
Mending diinstal pake platform tank scorpion/stormer….lebih lincah utk penempatan dipulau2 kecil yang konturnya berbukit spt di natuna dibanding pake platform beroda
Gak muat, turret ini saja lebarnya 2,2 m, lebar Scorpion cuma 2,1 m.
Versi mobile ini lebih cocok untuk Indonesia,daripada terus mengandalkan S60 terus menerus
Sebetulnya klu utk AD, blm dibutuhkan itu broo panstir 1 & panstir 2.
Yg prlu itu, intilejennya yg prlu dilatih
Hahhaahaaaa
Tumben komene si huha agak bisa dicerna….
Militer yg meremehkan betapa pentingnya kekuatan udara (air power) dan pertahanan udara (air defence) tak akan pernah memenangkan peperangan modern yang singkat dan mematikan
Ribet amir sampe 4 panser yang bawa,
dengan 1 truk pasir, one for all, all for one, ya senjata,rudal, radar
range rudal 20 km lagee
harga separuhnya (15jt$)
Mantap ini..pertahanan kubus 4 titik dan segitiga 3 titik…
mau tanya @admin kalo Oerlikon Milenium yg di pkr kpn di install nya nih?
Bolooong……l