Update Drone KamikazeKlik di Atas

Novel CUAS: Drone Lawan Drone dengan Senapan Semi Otomatis

Pasukan Rusia telah menjadi bulan-bulanan dari aksi serangan gerilya drone di Suriah dan konflik perbatasan dengan Ukraina. Meski telah memiliki perangkat anti drone, pada kenyataan tak mudah untuk ‘melawan’ kehadiran drone dengan ukuran mini yang dapat dengan mudah disulap menjadi drone kamikaze. Berangkat dari keprihatinan di atas, teknologi Counter-Unmanned Aircraft System (CUAS) terus dikembangkan, salah satunya dengan dicetukannya konsep Novel counter-drone.

Baca juga: Kalashnikov KUB-UAV – Jawaban Rusia di Segmen Drone Kamikaze

Statusnya memang masih sebatas konsep, tapi Novel counter-drone pada 12 Maret lalu sudah dicatatkan hak kekayaan intelektualnya pada Russia Federal Service for Intellectual Property.Yang menarik dari drone anti drone ini adalah penggunaan senapan serbu sebagai alat ‘pemukul’ drone lawan (drone gun). Ini berbanding terbalik dengan solusi anti drone kebanyakan yang menggunakan teknik jamming frekuensi.

Dikutip dari uasvision.com, Novel counter drone punya lebar bentang sayap 3 meter dan bobot 23 kg. Pada fuselage drone ini disematkan senapan semi otomatis Vepr-12 kaliber 18.5 x 70 mm, lengkap dengan magasin-nya yang menjuntai kebawah. Drone dengan senapan semi otomatis ini disokong dua rotor yang dapat menggerakan drone dalam moda VTOL (Vertical Take-off and Landing). Sayangnya drone ini hanya punya endurance terbang selama 40 menit. Tidak dijelaskan bagaimana mekanisme kokang pada konsep ini, yang jelas penggantian magasin harus dilakukan secara manual.

Baca juga: TOPX4-B132 – Prototipe Quadcopter UAV dengan Pistol dari Dislitbang TNI AD

Senapan semi otomatis Vepr-12

Drone interceptor ini awalnya merupakan karya ilmiah dari siswa biro desain di tahun 2016. Dan saat ini paten atas drone unik ini telah dipegang oleh Almaz-Antey Defense Corporation. Serupa tapi tidak sama, Litbang Pertahanan Indonesia juga pernah merintis prototipe drone mini lengkap dengan senjata. Sebut saja drone copter TOPX4-B132 dari Dislitbangad (TNI AD)yang dilengkapi pistol FN, dan dapat melakukan penembakan dari udara. Kemudian integrasi roket anti tank C90-CR pada drone copter yang dilakukan Politeknik Kodiklatad TNI AD. (Gilang Perdana)

7 Comments