Update Drone KamikazeKlik di Atas

Northrop Grumman Uji Sistem Electronic Warfare AN/ALQ-257 di F-16 Fighting Falcon

Peperangan elektronik (electronic warfare) akan semakin kompleks di masa mendatang. Dan guna memberikan proteksi pada jet tempur ‘sejuta umat’ F-16 Fighting Falcon, maka Northrop Grumman menawarkan sistem pertahanan elektronik AN/ALQ-257 yang selama ini sudah terpasang pada jet tempur generasi kelima, F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.

Baca juga: Serius Hadapi Peperangan Elektronika, AU AS Kembangkan F-16 Varian Electronic Warfare

Persisnya Northrop Grumman telah menempatkan AN/ALQ-257 Integrated Viper Electronic Warfare Suite (IVEWS) untuk melawan serangkaian “serangan” dari US Air Force Laboratory Intelligence Validated Emulator (LIVE) testing system.

IVEWS adalah sistem yang sepenuhnya digital berdasarkan desain yang aman, modular, dan terbuka untuk membuat penerima/penggerak yang dapat menangani serangan elektronik dengan cepat melintasi pita spektrum elektromagnetik ultra lebar, yang datang dari segala arah.

Untuk menguji keefektifannya, para insinyur menghubungkan IVEWS ke sistem LIVE. Yang terakhir memberi sinyal radar pertahanan udara simulasi langsung ke IVEWS dengan cara yang secara realistis mereproduksi efek serangan elektronik.

Karena ancaman frekuensi radio yang canggih terus berkembang, maka erlindungan yang diberikan oleh IVEWS sangat penting,” kata James Conroy, vice president, navigation, targeting and survivability, Northrop Grumman. “Evaluasi yang berhasil dalam kondisi yang sangat menantang ini merupakan langkah penting di jalur untuk selanjutnya memproduksi suite electronic warfare.”

Viper AN/ALQ-257 adalah sistem pertahanan elektronik pasif yang dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap ancaman radar dan pengintai musuh. Sistem ini menggunakan teknologi yang canggih untuk mendeteksi sinyal radar musuh dan memprosesnya untuk mengidentifikasi jenis radar dan sumbernya.

Setelah itu, sistem ini akan memberikan respons dengan memancarkan sinyal yang meniru karakteristik sinyal radar musuh untuk membingungkan atau mengalihkan musuh. Sistem ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk mendeteksi dan memproses sinyal elektromagnetik lain seperti sinyal radio dan komunikasi musuh.

Dengan menggunakan Viper AN/ALQ-257, pesawat tempur dapat memperoleh keunggulan dalam pertempuran udara dan meningkatkan kemampuan bertahan. Sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan sistem pertahanan udara lainnya seperti peluncur rudal untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara pesawat tempur.

AN/ALQ-257 dikembangkan oleh perusahaan teknologi pertahanan asal Amerika Serikat, Northrop Grumman. Pengembangan sistem ini dimulai sejak awal 2000-an dan merupakan hasil dari berbagai penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Selama pengembangan, AN/ALQ-257 telah melalui serangkaian pengujian dan evaluasi yang ketat untuk memastikan bahwa sistem ini memenuhi persyaratan militer dan dapat bekerja dengan baik di lapangan. Northrop Grumman juga telah melakukan integrasi sistem ini dengan pesawat tempur F-35 Lightning II dan F-22 Raptor untuk memastikan bahwa sistem ini dapat beroperasi dengan baik dalam lingkungan pertempuran.

Pengembangan AN/ALQ-257 juga melibatkan kerja sama dengan berbagai mitra dan kontraktor lainnya di bidang pertahanan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem ini memenuhi persyaratan dan standar yang ditetapkan oleh pihak militer.

Saat ini, AN/ALQ-257 terus mengalami pengembangan dan peningkatan untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya dalam pertempuran udara. Northrop Grumman juga terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi pertahanan untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan lebih canggih untuk memenuhi kebutuhan militer di masa depan.

Baca juga: AN/ALR-56 Radar Warning Receiver (RWR) – Sistem Peringatan Deteksi Radar Lawan di C-130J Super Hercules TNI AU

Informasi spesifik mengenai AN/ALQ-257 tergolong rahasia militer dan tidak dapat diakses secara bebas. Meski begiti, AN/ALQ-257 diduga memiliki beberapa kelemahan seperti halnya sistem pertahanan elektronik lainnya. Beberapa kelemahan yang mungkin dimiliki oleh sistem ini antara lain:

Bergantung pada data yang diterima
AN/ALQ-257 memerlukan data yang cukup untuk dapat menentukan jenis sinyal musuh dan memberikan respons yang sesuai. Jika data yang diterima tidak akurat atau terlambat, maka sistem ini tidak akan berfungsi secara efektif.

Terbatas pada jangkauan frekuensi tertentu
AN/ALQ-257 dirancang untuk mengatasi ancaman radar dan pengintai musuh pada jangkauan frekuensi tertentu saja. Jika musuh menggunakan frekuensi yang berbeda atau menghindari sinyal dari AN/ALQ-257, maka sistem ini tidak akan dapat bekerja dengan baik.

Rentan terhadap teknologi jamming
Sistem pertahanan elektronik seperti AN/ALQ-257 juga dapat menjadi target serangan elektronik dari musuh. Jika musuh menggunakan teknologi jamming yang lebih canggih, maka sistem ini dapat dibuat tidak berfungsi atau memberikan respons yang salah. (Bayu Pamungkas)

2 Comments