Norinco Sky Dragon 50: “Kuda Hitam” Sistem Rudal Hanud Jarak Sedang Untuk Indonesia
Alutsista dari Cina ibarat kuda hitam di Indonesia, tidak pernah jadi unggulan namun dari jenis dan kuantitas sudah banyak tersebar di setiap matra. Dan salah satu pencapaian “emas” alutsista dari Cina yakni perannya yang dominan memasok kebutuhan sistem rudal hanud (pertahanan udara) dan rudal anti kapal. Dan kini Cina kian giat melakukan penetrasi ke pasar Indonesia, salah satu yang mendapat highlight adalah upaya Norinco (North Industries Corporation) untuk menawarkan sistem rudal hanud medium air defence (Menad) Sky Dragon 50 (GAS2) untuk kebutuhan Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) Paskhas TNI AU.
Baca juga: Instruktur Norinco Latih Awak Kanon Type 90/35mm dan Radar AF902 FCS Korps Marinir
Baca juga: “Menghadapi” Cina dengan Senjata Buatan Cina
Sky Drago 50 resmi adalah sebuah sistem hanud titik terpadu yang terdiri dari unit kendaraan peluncur (launcher unit), unit kendaraan radar pengintai dan unit kendaraan kendali/komando penembakkan. Bila dihitung dalam kesiapan satu baterai (1 kompi), maka satu baterai Sky Dragon 50 terdiri dari tiga sampai enam launcher unit, satu unit target designation radar, satu kendaraan komando FCS (Fire Control System) sebagai command post dan kendaraan pembawa (logistik) amunisi. Karena format Sky Dragon yang tak bisa dibilang ringkas, maka di ajang Indo Defence 2016 lalu, Norinco hanya memperlihatkan Sky Dragon 50 dalam wujud mockup.
Baca juga: Norinco WMZ-551 – Ranpur APC Tontaipur Kostrad dari Negeri Tirai Bambu
Sky Dragon 50 terbilang sistem yang relatif baru diperkenalkan, tepatnya Sky Dragon 50 dimunculkan sosoknya pada China International Aviation & Aerospace Exhibition 2014 (AirShow China), di kota Zhuhai. Di Sky Dragon 50, Norinco meracik desain dari berbagai sumber, sebut saja untuk rudal yang digunakan adalah tipe DK-10A, rudal dengan additional booster stage dipercaya mencomot desain dan dan teknologi dari rudal AIM-7 Sparrow buatan Amerika Serikat. Sementara basis truk menggunakan Beiben model 2628 6×6, yang boleh dibilang copy-an dari Mercedes Benz.
Baca juga: Arhanud di Indonesia, Masih Berkutat di Zona SHORAD (Short Range Air Defence)
DK-10 Missile
Rudal DK-10 memburu sasaran dengan teknologi active radar homing (ARH). Teknologi ARH ini digadang Norinco mampu engagement pada multi target dan dipersiapkan dengan ketahanan tinggi untuk melawan peperangan elektronik. Sebagai rudal hanud jarak sedang, DK-10 mampu menguber sasaran hingga jarak 50 km, sementara bisa terpaksa rudal juga dapat menghantam sasaran di jarak minimal 3 km. Soal ketinggian luncur, batas maksimal luncuran DK-10 adalah 20.000 meter dan minimal ketinggian tembak 30 meter.
Baca juga: Puncak Latihan Armada Jaya XXXIV/2016, Uji Tembak Rudal C-705 dan Torpedo SUT “Gagal”
Saat menguber sasaran, rasanya bakal sulit untuk bisa lepas dari sengatan DK-10, pasalnya rudal ini mampu melesat dengan kecepoatan 1.000 meter per detik. Manuver rudal pun sanggup jumpalitan hingga 38G. Selain dilengkapi pemandu intertial, rudal ini juga tekoneksi dengan data link. Dengan hulu ledak HE (High Explosive) 20 kg berfragmentasi, rudal ini jelas punya daya hancur yang tinggi. Dalam setiap launcher unit dapat membawa empat peluncur. Dengan mengadopsi truk Beiben model 2628, mobilitas sistem rudal ini dapat dipindahkan dengan kecepatan maksium 85 km per jam di jalan raya.
Dalam konsep gelar tempurnya, keseluruhan sistem Sky Dragon 50 dapat disiapkan di satu titik dalam tempo waktu 15 menit. Konfigurasi tiap unit peluncur dengan unit kendaraan commant post berjarak 5 km, jalur komunikasi mengandalkan combat net radio. Sementara untuk unit radar mengadopsi jenis IBIS 150 3D Target Designation Radar. Jangkauan deteksi radar ini mencapai 130 km. Sistem Sky Dragon 50 mampu mengidentifikasi 12 sasaran yang berbeda dan dapat langsung menembakkan 12 rudal yang disasar secara individual dalam hitungan detik.
Baca juga: Melihat dari Dekat Platform QW-3 Twin Launcher, Rudal Denhanud Paskhas TNI AU
Pihak Norinco tampak percaya diri dalam menawarkan Sky Dragon 50, sebelumnya Norinco telah memasok rudal hanud MANPADS (Man Portable Air Defence System) QW-3 untuk Paskhas dan Arhanud TNI AD dalam TD-2000B Missile Gun Integrated Weapon System. Bahkan, Paskhas kabarnya cukup puas dengan performa ‘fire and forget’ QW-3. Seperti dikutip dari Janes.com (2/11/2016), disebutkan pejabat Norinco telah memasukan proposal penawaran Sky Dragon untuk TNI AU, malahan katanya Sky Dragon 50 telah lulus dalam tahap evaluasi sistem.
Baca juga: SR-74: Radar Intai Sistem Senjata TD-2000B Arhanud TNI AD
Namun, apakah Sky Dragon 50 pasti yang bakal dibeli? Belum tentu, setidaknya Sky Dragon 50 masih harus menyisihkan sistem rudal NASAMS dari Norwegia. Sebagai catatan, selain dioperasikan Cina, Sky Dragon 50 telah di ekspor ke Rwanda. (Gilang Perdana)
Baca juga: NASAMS – Sistem Hanud Jarak Medium Impian Arhanud Indonesia
Yg namanya buatan cina ga ada yg betul….
Itu pesawat j 20 kqlw dibgas dikit ngadat org cina otaknya jiplak aja matanya yg sipit itu buat dia cerdik
Lebih dari 1000 pembaca setia indo militer ikut Polling SAM menengah/jauh, Ternyata 70% memilih S300.
Ini membuktikan senjata Rusia paling di percaya untuk menjaga langit RI.
@ariel
realitanx memang kontradiktif. rusia tdk mampu membangun surface combatant ship dgn harga masuk akal tp berbeda dgn kapal selamnx.
akan lbh baik jk saya bercerita
tahun 1990an rusia mengalami 2 tragedi kapal selam nuklir mereka di laut hitam & laut utara (tragedi kursk). kecelakaan tsb mempermalukan rusia sndiri dmn pd kecelakaan laut hitam kebocoran reaktornx memang minor tp kasel dianggap loss krn biaya perbaikannx melebihi bikin baru. disisi rusia jg tersadar bhw konstruksi kapal selam mereka sdh ketinggalan jaman & solusinx adalah konstruksi modular dimulai dgn project 677.5 (new kilo). rusia jg mengirim tenaga ahli ke jerman serta membeli peralatan baru dari jerman & amrik serta membangun fasilitas yg mendukung konstruksi modular
tp hal sebaliknx justru terjadi pd kaprang mereka. tahun 2002 jadi awal booming ekonomi rusis. imbasnx bumn rusia mcm gazprom, rosneff dll malahan memborong kapal niaga & ice breaker dari jerman & belanda krn lbh murah serta kosentrasi rusia yg lbh fokus pd proyek kapal selam membuat shipyard rusia trpinggirkan.
ironis memang! galangam kapal rusia utk kapal permukaaan memang tertinggal baik teknologi, fasilitas bhk blm menguasai pembangunan kapal perang secara modular kebalikan dgn galangan kapal selam rusia yg sgt mutakhir. ini alasannx mengapa galangan kapal rusia blm mampu membangun kaprang dgn harga maauk akal.
solusinx rusia pernah merencanakan lhd mistral dari prancis sbg pijakan awal pembangunan kapal perang secara modular terutama knowledge & manajemen. tp berantakan krn krisis ukraina
@uling
u-209 msh tetap jalan bhk mau dikembangkan hingga 6 unit. wong kasel 636 sementara ini direncanakan 2 unit krn dlm renstra atawa mef kita cuma butuh 2 kasel dgn vls. akankah 636 bakal nambah?! cuma waktu yg menjawab
maaf om ayam jago
6 u-209 itu juga termasuk cakra & nenggala?
@ariel
betul sekali. total kasel baru memang 10 unit. cakra & nenggala diretrofit agar tetap ngaceng slama 30 thn kedepan
Kilo & SU35 adalah takdir, karena dari dulu selalu dapat senjata kelas 2 dari barat & mahal.
ngomong opo iki ?
@uling
kasel impian tni al kita memang u-214
kita menginginkan platform nato baik elektronik (periskop, radar, sensor, sonar dll) serta arsenal (rudal & torpedo) tujuannx demi commonality.
harga u-214 memang dahsyat mahalnx
elektromotor jerman dipilih karena kualitas elektromotor rusia terkenal berisik. elektromotor super berisik memang menjadi obstacle yg menyebabkan strategi kasel rusia dirancang untuk menyelam lbh dlm dari 200m untuk menghindari sonar pasif dari kapal perang nato. makanya sejak akhir 1990an nato jg mulai membangun jaringan sensor & sonar bawah laut. makanya fanboy rusia rese yg koar2 kilo kasel plg silent mmang super koplaknx sedunia akherat.
elektromotor jerman sangat kuat. elektromotor ks soryu (4000 ton) yg diakui plg silent sejagat bikinan hitachi sejatinya lisensi siemens jerman
Biasa itu, mereka termakan informasi yang sangat berlebihan tentang produk (sales) Rusia , dan juga FAHAM kebencian mereka terhadap Amerika (USA), jadinya ya klop.
sehingga akal sehat mereka tertutup, apalagi mereka masih “hijau”, sehingga mudah dipengaruhi.
@uling
hebatnx 636.2 ada aip & vls
scr hitung2an harga 636.2 custom msh lbh murah drpd kasel barracuda (yg dibeli australia) ataupun cbg 3 (u-216 w/t vls dari korea
yg jelas future plan ashm tni al yaitu pemenang dari the clash of scandinavians & tntunx c-705
@ayam jago
oooow…636 itu lada/amur ya?
Bukankah pengembangan Lada sudah dihentikan karena rusia belum mencapai perkembangan yang menggembirakan dalam teknologi AIPnya (Crystal-E)…dan maroko yang pernah disebut sbg launch customer kasel 636 akhirnya ditawari tipe 677/imp.kilo??????
“Mengoplos” bodi 636 dg jeroan dan propulsi buatan jerman, hemat saya tidak memiliki nilai taktis….material 636/677 sebenarnya setara dg HY-80/HY-100 yang digunakan sbg material U-209/CBG jadi tidak memiliki nilai tambah bahkan akan menyulitkan dan menambah beban kerja utk PT. PAL karena harus menggunakan 2 metode pengelasan yang berbeda utk hasil/perfoman hull yang setara.
Melanjutkan pengembangan imp.CBG lebih rasional dan menjamin kelangsungan alih teknologi kapal selam untuk PT.PAL karena U-209/CBG adalah kasel yang proven dan biaya pengembangannya tetap terkendali, sementara masih menyisakan ruang utk meningkatkan kandungan teknologi misalnya dg menambahkan AIP atau kedepan mengadopsi model triple-mast buatan gabler yang bisa meluncurkan drone dari dari menara periskopnya atau menambahkan pengoperasian UUV yang bisa diluncurkan dari tabung torpedo
maaf om ayam jago
mengenai kapal perang rusia saya termasuk yang setuju bahwa kapal perang dari rusia jelas kemahalan. bahkan saya waktu mengunjungi booth rusia di IDAM bketika menanyakan harga admiral grigorovich yang mau dipromosikan ke kita harganya 500 juta dollar lebih. jelas mending iver
tapi ada pernyataan om tentang harga lontong lada yang om aj bilang lebih murah daripada platform barat. kok jadi kontradiktif banget. ada penjelasan?
drpd jd kontroversi saya sdkt bercerita tntang polemik ucapan menhan yg memunculkan komen nyinyir fansboy gripen.
saya hanya ingin share sdkt obrolan chitchat sama sales rosoboron
1. memang ada negosiasi antara kita dgn pihak rusia ttg kasel lada (project 636.2) dgn jlh 2 unit
2. dari pihak kita akan memanfaatkan state credit dari rusia yg tdk terpakai akibat mundurnya kita dari 4 korvet streguschy & 5 kilo bekas penuh kuman tetanus
3. project 636.2 yg ditawarkan kekita adalh desain spesial krn custom untuk littoral area
4. project 636.2 yg dibangun 1 unit dibikin di rusia 1 unit akan dibikin di pt. pal
5. paket custom dari sisi mesin krn kita meminta elektromotor bikinan jerman yg sangat silent jg dari sisi cms, elektronika & arsenal (torpedo & rudal) dgn standar nato
intinya bagi tni al adlh lada/amur yes klub/kalibbr no
@ayam jago
Kalo mau beli 636 cuma bodinya saja, lalu apa hebatnya si 636 ini bang…?
Lagipula saya rasa sampai saat ini tidak ada propulsi buatan jerman yang kapasitasnya sesuai dg tonase 636 yang bongsor….atau mungkin bang@AJ punya info terbarunya.
Kalo cms, sensor, senjata dan propulsi-nya pake buatan jerman kenapa tidak sekalian beli U-214 saja ya…bukankan beli customized gitu budgetnya susah dikendalikan?
https://indonesia.rbth.com/news/2016/10/26/rusia-pertimbangkan-pemasokan-kapal-selam-varshavyanka-untuk-indonesia_642187
Ini sambungannya
http://regional.kompas.com/read/2016/11/25/14092341/menhan.indonesia.sudah.mampu.bikin.dua.kapal.selam
Sesuai judulnya, MASIH DIPERTIMBANGKAN
PT. PAL saat ini masih berkonsentrasi untuk menyelesaikan pesanan terakhir Kapal Selam U209 Nagabanda Class yaitu KRI Nagarangsang 405 yang rencananya diserahkan tahun 2019/2020
Dengan perbedaan disain Barat dan Rusia, saya rasa akan menyulitkan PT. PAL dalam menyerap ilmu
Saya kira tak masalah toh seluruh hukum fisika sama saja diseluruh dunia . Tapi saya tidak melihat urgencynya kemapa haru sjuga beli KILO ,kan cbg bisa di isi rudal permukaan juga . Saya kira cukuplah kita kuasai dan buat cbg sampai 10 unit di dalam negri .
Yang pokok dulu fikirkan bikin rudal sendiri ,bikin turbojet kecil sendiri untuk mentenagai rudal dalam negri . Beli tehnologi rudal dan radar itu yang paling penting . punya ks seabrek pun tapi tak punya senjata seperti rudal dan terpedo ya tak ada guna. Kalau perlu beli lisensi TURBIN JET ENGINE RADIO KONTROL dari luar . Kemudian kembangkan sendiri dengan dimensi yang lebih besar .Masak tidak bisa ?
Di eropa anak setingkat sekolah menengah sudah bisa bikin turbojet sendiri,masak lapan tidak bisa ?https://www.youtube.com/watch?v=1AJhTqGEJFg