Update Drone KamikazeKlik di Atas

Norinco JWS-01/ASN-301 – Drone Kamikaze dengan Kemampuan Hancurkan Sistem Radar Lawan

Bukan hanya Iran yang mencomot desain Harpy produksi Israel Aerospace Industries (IAI), namun Cina sebelum tahun 2017, ternyata telah meluncurkan drone kamikaze dengan desain yang mirip dengan Shahed-136 buatan Iran. Yang dimaksud adalah JWS-01/ASN-301buatan Norinco.

Baca juga: Bukan dari Israel, ‘Nenek Moyang’ Drone Kamikaze Shahed-136 Ternyata dari Jerman

Meski mengemban perang sebagai drone kamikaze, tapi ASN-301 punya kemampuan lebih sebagai senjata anti radiasi, alias drone kamikaze ini punya misi sebagai penghancur sistem radar lawan.

Kilasi balik pada 30 Juli 2017, angkatan bersenjata Cina mengadakan parade militer untuk merayakan ulang tahun ke-90 berdirinya tentara tersebut di pangkalan pelatihan Zhurihe. Di antara 27 tim darat, senjata yang tampak aneh telah menarik perhatian publik yang tinggi.

Ternyata yang dimaksud adalah UAV (drone) anti radiasi yang dikenal sebagai “airborne radar killer”. ASN-301 dilengkapi dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi. Bagian hidung drone dilengkapi dengan antena pendeteksi sinyal radiasi radar pita lebar, dan bagian belakang dilengkapi dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi.

Drone kamikaze ini dapat diluncurkan dari truk dan digunakan untuk menyerang sistem radar guna membutakan mata musuh. Drone ini memiliki panjang 2,5 meter, lebar sayap 2,2 meter, kecepatan terbang maksimum 220 kilometer per jam dengan daya tahan mengudara selama 4 jam, dan jangkauan hingga 280 kilometer.

Setelah diluncurkan, ASN-301 terbang secara otonom ke area patroli dan dapat terbang pada ketinggian 4000 meter dengan kecepatan jelajah 180 kilometer per jam. Keunggulannya adalah fleksibilitas, jangkauan jauh, daya tahan lama, pita frekuensi lebar anti radar, kecerdasan tinggi, daya tahan kuat, dan dapat digunakan di segala cuaca. Drone ini dapat menggunakan bensin mobil biasa atau bensin penerbangan sebagai bahan bakar.

Sebagai drone kamikaze yang menyasar sistem radar lawan, maka ASN-301 dilengkapi dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi. Setelah hulu ledak meledak, ia dapat melepaskan 7.000 fragmen.

Model domestik untuk militer Cina, diberi kode JWS-01, drone ini biasanya disimpan dalam enam kotak peluncur di kendaraan. Drone ini menggunakan peluncuran berbantuan roket, dan drone dapat terbang sesuai dengan rute yang dijadwalkan setelah peluncuran, dan mulai mendeteksi radar musuh setelah mencapai area target.

Setelah menemukan sinyal radar dari radar target yang terkunci, mereka menyelesaikan misi bunuh diri di sepanjang serangan gelombang radar lawan.

Varian ekspor dari JWS-01 disebut ASN-301. Untuk pasar eskpor, Aviation Industry Corporation of China (AVIC) adalah pemasar resmi nasional produk penerbangan Cina, jadi drone ASN-301 secara resmi dipasarkan untuk penjualan ekspor.

Hasil Alih Teknologi dari Israel
Meski belum tentu terkait dengan lisensi, pengembangan dan produksi WS-01/ASN-301 rupanya terkait langsung dengan Israel.

Pada pertengahan 1990-an, Israel secara diam-diam mengembangkan drone antiradar khusus. Drone ini dinamai sesuai dengan iblis perempuan berbentuk elang dalam mitologi Yunani kuno “Harpy”. Karena dasar kerja sama yang baik antara Cina dan Israel di bidang peralatan militer selama bertahun-tahun, maka Cina dengan cepat mempelajari tentang status teknis UAV anti radiasi Harpy melalui saluran tertentu, dan menunjukkan minat yang besar.

Kemudian Israel segera melakukan negosiasi yang dengan Cina terkait dengan minat untuk membeli 100 set pesawat drone Harpy dengan harga satuan US$500.000. (Gilang Perdana)

Inilah “Harpy,” Drone Kamikaze yang Sukses Hancurkan MBT T-72 dalam Perang Armenia versus Azerbaijan

One Comment