Negosiasi Tengah Berlangsung, Nagapasa Class Punya Kans Terpilih (Lagi) Sebagai Kapal Selam TNI AL
|Setelah melakukan sejumlah survei untuk pengadaan kapal selam untuk kebutuhan Korps Hiu Kencana, termasuk penjajakan serius dengan pihak Gölcük Naval Shipyard dari Turki yang menawarkan kapal selam Type 214 dan Naval Group dari Perancis yang menawarkan kapal selam litoral Scorpene Class 1000, namun informasi terakhir menyebutkan bahwa pilihan bakal (kembali) kepada pihak Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), Korea Selatan, yang sudah menjadi mitra PT PAL dalam pembuatan 3 unit kapal selam Type 209/1400 – Nagapasa Class.
Baca juga: Indo Defence 2018 – Perancis dan Turki Berkompetisi Tawarkan Kapal Selam Untuk Indonesia
Kabar tersebut diwartakan situs Janes.com (11/1/2019), dikatakan pihak Kementerian Pertahanan RI kini tengah dalam pembicaraan intens dengan DSME untuk pengadaan tiga unit kapal selam diesel listrik. Ini tak lain untuk memenuhi target kepemilikan total 8 kapal selam TNI AL pada MEF (Minimum Essential Force) Tahap III yang berakhir pada tahun 2024.
Pertimbangan (kembali) ke produk kapal selam dari Korea Selatan atas beberapa pertimbangan, diantaranya pada kesamaan jenis kapal selam lain yang telah dioperasikan TNI AL, dimana semuanya mengacu pada standar Type 209 asal Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW), Jerman. Dengan standar ‘kesamaan’ tipe tersebut, maka dipastikan beban biaya operasional, perawatan serta pelatihan dapat ditekan. Ditambah lagi, tidak diperlukan persiapan dermaga khusus jika yang diakuisisi adalah jenis Type 209/1400, ata kondang disebut Changbogo Class.
Dari sisi kerjasama industri, PT PAL kini telah memiliki fasilitas produksi kapal selam yang dibangun sebagai bagian dari kontrak pengadaan Nagapasa Class di tahun 2011 lalu. Sumber di Janes.com menyebut saat ini pembahasan dengan pihak DSME lebih difokuskan pada negosiasi yang menyangkut pola pembagian kerja (produksi) untuk pembangunan setiap unit kapal, dan tentunya program kredit pertahanan dari Korea Selatan yang digunakan untuk mendanai program akuisisi ini.
Dalam poin diskusi awal yang dilakukan Kemhan, kapal pertama dalam kontrak lanjutan ini akan menjadi unit keeempat dari Nagapasa Class secara keseluruhan. Kapal keempat Nagapasa Class ini nantinya akan dibangun di fasilitas DSME di Okpo, Korea Selatan. Sementara PT PAL akan membangun dua dari enam modul kapal selam di Surabaya, DSME akan membangun empat modul di Korea Selatan. Jika sudah siap, modul yang dibuat di Indonesia akan dikirim ke Korea Selatan guna proses perakitan.
Skema ini berlaku untuk kapal selam pesanan pertama bila kontrak kedua dengan DSME tuntas dilakukan. Jika negosiasi berjalan mulus, dipercaya untuk pesanan unit kedua dan ketiga kapal selam ini bakal lebih besar memberikan porsi kerja dan ToT (Tranfer of Technology) kepada pihak PT PAL.
Baca juga: Pelajari Akuisisi Kapal Selam Berteknologi AIP, Delegasi TNI AL Sambangi Turki
Bila kontrak Nagapasa I pada Desember 2011 bernilai US$1,1 miliar untuk tiga kapal selam, maka untuk kontrak Nagapasa II ditaksir mencapai US$1,2 miliar untuk tiga kapal selam. Dalam kontrak Nagapasa I, dua kapal telah dikirimkan, sementara kapal ketiga saat ini sedang menunggu peluncuran di galangan PT PAL. Kapal selam pertama ditugaskan pada Agustus 2017 sebagai KRI Nagapasa 403. (Bayu Pamungkas)
utk kapal selam yg terakhir di rakit di pt pal, kenapa blm ada peresmianny??? ada penundaan bsifat teknis kah???
Masih dirahasiakan takutnya seperti kasus klewang kemarin ini adalah kemajuan bangsa jadi untuk menghindari spionase tetangga usil , tunggu tanggal mainya
Bukan masih di rahasia kan … tapi nunggu ntr menjelang pilpres di resmiin nya
harga segitu, berarti masih blm pakai AIP ya?
Brarti indikasinya kemhan masih berkutat di type 209 aja nih? Tanggung. Kenapa gak ambil type 214 sejak dulu?
Dan untuk @admin
Tolong bisa diulas perkembangan kasel 405 yg dirakit pt pal? Sampai sejauh mana?
KS ke-3 sudah launch dari PT. PAL ,,, kenapa untuk produksi pesanan berikutnya balik ke Korsel lagi?
bukan produksi bro, tapi dirakit, semua modul diproduksi di Korsel
Yang ke-4 besok 2 modul diproduksi di PAL
sedang modul lainnya di Korsel
Yang ke-5 besok 4 modul di produksi di PAL
Begitu seterusnya
Sama seperti PKR Marthadinata
Kalo KS ke-3 udah launch dari PT. PAL kenapa pesanan berikutnya harus dirakit di korsel lagi?
Kenapa masih ambil yang diesel terus,apa tidak ingin meronda di kedalaman samudera pasifik dan atlantik?
Duit nya siapa ?
Selama didampingi kapal tender kalsel ya gak masalah bro, pake propulsi diesel 🤷
Paling masuk akal memang memperbanyak chanbogo dlu..batch 2 selesaikan sudah punya 6 changbogo, baru naik level ke U214 sukur2 ambil Lada class
Paling mungkin U214, tinggal cari dananya ???
Paling enak dan renyah, mengembangkan terus U209
Karena secara Teknologi Elektronik U209 dan U214 adalah sama
apapun jenisny..kuantitasny d tingkatkan dulu…d perbanyak dulu..maintenance mmang jd problem bg setipa negara brrkantong cekak..krna akan berpengaruh pd kesiapan operasi…puny bny macem2 tp g bs operasi krna service yg kurnag memadai jg akan sia2..
Ada yang tahu 2019 ini tni borong apa saja? Kok lebih rame ketimbang tahun tahun sebelumnya
1,2 milyar dollar dibagi 3 kapal.
per kapal = 400 juta dollar.
dikali 14.000 rupiah.
hasilnya per kapal Rp. 5.600.000.000.000,00
klo nagapasa I per kapalnya Rp. 4.679.350.000.000,00 dibeli tahun 2017
Nagapasa itu teken kontraknya sudah lama bro…setahuku tahun 2010 – 2012
4 sekian2 itu ada fotonya, yg nulis juga pejabat yg terkait.
masak gw harus rubah tulisannya, sedang gw kgk punya kewenangan apa apa.
2017 itu maksudnya fiscal year kali brow.
@Iwan Ivan & 🐻
Pejabat KUA ?
Yang dibicarakan itu tahun kontrak, disitu ada harga yang disepakati
kemudian dikerjakan setelah kontrak efektif
Nah itu mas denzuko tahu 😂😂😂
Saya kan cumak mutar mutar supaya low profil 😂😂😂
Itu pny kita kapal selamnya sudah d lengkapi rudal jelajah seperti tom hawk?? Apa cm untuk defence aja seperti torpedo sama pertahanan udara..
berarti pemegang lisensi changbogo itu dsme, dong.
bukannya hdw/tksm……
tksm di indonesia cuma jualan lift elevator doang kayanya 🙄
Namanya belajar bro….. tidak mungkin sim salabim
Apalagi kapal selam adalah salah satu teknologi super canggih yang hanya negara tertentu saja yang menguasainya.
ibaratnya gini dek, kita beli lalu diajari cara buat, selesai kita bisa bikin.
lalu mengapa orderan kedua masih beli sama produsen yg sama ?
jawabnya karena buildnya license, bangunnya berdasarkan lisensi.
klo bisa bangun sendiri namanya build ga pake license.
nah pemegang lisensi utk u209 seharusnya kan hdw, bukan dsme, krn pemilik hak intelektual itu ya hdw.
tpi saya ga tahu lha kok jadi dsme yg pegang hak atas changbogo. entah mungkin krn changbogo desainnya ada perbedaan yg besar dari desain aslinya u209.
ini mau bikin martabak atau kapal selam, hebat sekali langsung bisa ???
HDW itu tetap pemegang lisensi U209
DSME adalah pemegang lisensi Changbogo (U209 Upgrade)
Mereka sharing Royalti,
Ruwet amat sih kamu
Sales black shark panen raya nih
Semoga abis pemilu anggaran pertahanan bisa naik