NASA Siap Terbangkan F-15 dalam ‘Supersonic Shock Waves’ di Belakang Jet Eksperimental X-59
|Meski bukan organisasi militer, NASA (National Aeronautics and Space Administration) juga mengoperasikan F-15 Eagle dalam beberapa varian sejak dekade 70-an. Dan ada kabar terbaru, bahwa NASA akan menerbangkan F-15 dalam gelombang kejut supersonik (supersonic shock waves) di belakang jet eksperimental X-59.
Baca juga: Di Tangan NASA, Rudal Udara ke Udara Legendaris AIM-54 Phoenix Dipasang di F-15 Eagle
Di tangan NASA, F-15 bukan jet tempur, melainkan jet penelitian dan NASA berencana untuk menerbangkan jet F-15B melalui gelombang kejut supersonik untuk membantu menguji jet revolusionernya X-59.
Saat pesawat menembus batas suara, F-15 menghasilkan gelombang kejut yang bergema melalui udara di sekitarnya dan menghasilkan ledakan sonik menggelegar yang biasanya dikaitkan dengan penerbangan supersonik. X-59 yang dikembangkan oleh Lockheed Martin dan NASA, dirancang dengan geometri baru yang radikal yang dapat membantu mengurangi ledakan ini menjadi “ketukan” yang jauh lebih senyap.
Untuk membantu NASA mengukur hentakan ini, Armstrong Flight Research Center milik NASA berencana menerbangkan pesawat penelitian F-15B di belakang X-59 selama penerbangan supersonik, membawa dua probe yang dirancang khusus yang akan mengumpulkan “data tekanan yang tepat” tentang gelombang kejut X-59, menurut pernyataan NASA.
Seperti dikutip Space.com (11/12/2024), NASA mengatakan misi “mengikuti X-59” memungkinkan para ilmuwan menganalisis data dari gelombang kejut secara real time tepat di belakang tempat X-59 akan menghasilkannya.
Lubang atau port kecil pada probe akan mengukur tekanan udara, kecepatan, dan arah selama penerbangan, mengumpulkan ribuan sampel per detik. Pengukuran ini akan memungkinkan para ilmuwan NASA untuk membandingkan apa yang mereka amati selama uji terbang X-59 dengan data dari simulasi dan model.
Salah satu probe yang dipasang pada F-15B akan mengukur gelombang kejut medan dekat yang dihasilkan di belakang X-59 saat terbang, sementara “probe medan tengah” lainnya akan digunakan dalam pengujian selanjutnya untuk mengukur data gelombang kejut yang lebih dekat ke tanah.
Untuk membantu kampanye uji X-59, NASA juga telah menerbangkan pesawat pendukung F-15D Eagle dan F/A-18 Hornet melalui mikrofon yang dipasang di seluruh wilayah udara uji di dekat Pusat Penelitian Penerbangan Armstrong di Gurun Mojave bagian barat.
X-59 dirancang untuk terbang lebih cepat daripada kecepatan suara tanpa menghasilkan ledakan sonik yang menggelegar yang biasanya dihasilkan selama penerbangan supersonik. Ledakan tersebut merupakan alasan mengapa penerbangan supersonik di atas daratan dalam jarak tertentu dari AS telah dilarang sejak tahun 1973.
Jika teknologi dan konsep yang diuji dengan X-59 berhasil mengurangi kebisingan yang dihasilkan dengan menembus batas suara, suatu hari nanti kita dapat melihat pesawat supersonik disetujui sekali lagi untuk perjalanan udara komersial, yang tidak hanya merevolusi penerbangan sipil tetapi juga bantuan bencana dan transportasi medis. Sejauh ini, tanggal uji terbang pertama jet F-15B dalam gelombang kejut supersonik di belakang jet eksperimental X-57 belum ditetapkan.
NASA mengoperasikan empat unit F-15 untuk berbagai keperluan penelitian penerbangan dan pengembangan penerbangan sejak tahun 1970-an. Berikut informasi tentang varian, waktu akuisisi, dan penggunaannya:
F-15B (Dua Kursi, Awalnya TF-15A)
NASA mengakuisisi F-15B pertama pada tahun 1976. Pesawat ini digunakan untuk berbagai uji terbang, termasuk pengembangan teknologi kontrol penerbangan digital, sistem manajemen energi pesawat, dan uji coba aerodinamika. F-15B juga digunakan untuk mendukung program X-33 sebagai platform uji integrasi avionik.
F-15D (Dua Kursi, Varian Latihan)
NASA mendapatkan beberapa F-15D pada 1990-an. Pesawat ini digunakan dalam program penelitian seperti uji coba kecepatan tinggi untuk pengembangan teknologi pesawat tempur generasi berikutnya.
F-15 ACTIVE (Advanced Control Technology for Integrated Vehicles)
Modifikasi berdasarkan F-15B, pesawat ini dilengkapi dengan teknologi eksperimental seperti thrust vectoring dan canard. Program ACTIVE digunakan untuk mengeksplorasi kontrol penerbangan tingkat lanjut dan meningkatkan stabilitas serta manuver pesawat dalam kondisi penerbangan ekstrem.
F-15S/MTD (Short Takeoff and Landing/Maneuver Technology Demonstrator)
Versi eksperimental F-15 ini digunakan untuk penelitian kemampuan lepas landas dan mendarat di landasan pendek. Diuji untuk pengembangan teknologi kontrol pesawat dengan sudut serang tinggi, yang relevan untuk pesawat militer dan sipil. (Bayu Pamungkas)
Selain F-15 Eagle, Inilah Alasan NASA Mengoperasikan F/A-18 Hornet
Ini ” PRELIMINARY SONIC BOOM TEST” bbrp thn lalu yg dlakukan dgn F-18 NASA dr Ellington Field ,joint base PLUS NASA…..TESTnya di atas Gulf of Mexico.
https://youtu.be/CAs8ZMlqPAk?si=OPK9zryEawix1c2C
https://youtu.be/ak7Kdsk48xs?si=RtZsK6j6f1YcT5Bg
https://youtu.be/OzppyoUhFjM?si=TEezgS58A90SDKaA
F-15S/MTD (Short Takeoff and Landing/Maneuver Technology Demonstrator) jet tempur primadona dalam game simulasi Ace Combat series dan film animasi Patlabor 2: The Movie dimana wujud F-15J Kai+ semi-fiksi menampilkan beberapa tambahan rangka pesawat STOL/MTD