MX-1 Kalakian – Ranpur Lapis Baja Asli Cita Rasa Filipina

Meski debutnya tidak semoncer ranpur Anoa produksi PT Pindad, namun, Filpina rupanya juga pernah mengembangkan ranpur lapis baja beroda ban (panser), yang terbilang cukup serius, lantaran bukan sekedar rancangan semata, melainkan sudah diproduksi dalam beberapa varian prototipe.

Baca juga: GKN Simba 4×4 – Bertarung di Marawi, Inilah Ranpur Khas Filipina Punya

Ranpur asal Negeri Pinoy yang dimaksud adalah MX-1 Kalakian, dikutip dari beberapa sumber, MX-1 Kalakian dikembangkan pada awal tahun 2000-an. Pengembangan ranpur lapis baja angkut personel ini digawangi Philippine Army Light Armored Brigade (sekarang Light Armored Division) dan Steelcraft Industrial & Development Corporation. Pengembangan Kalakian berasal dari rancangan Hari Digma APC yang juga dirancang oleh Steelcraft.

Selain dapat membawa pasukan (12 personel), MX-1 Kalakian juga pernah dikembangkan sampai varian fire support vehicle. Memang senjata yang dipasang tidak terlalu gahar, namun masih lumayan dapat memberi penakanan pada basis perkubuan lawan di peperangan urban. Dalam satu kubah, terdapat tiga jenis senjata yang diusung, terdiri dari kombinasi satu pucuk senapan mesin berat kaliber 12,7 mm, senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm dan pelontar granat otomatis AGL 40.

Lain dari itu, masih ada dudukan untuk senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm yang ditempatkan di bagian belakang.

Sebagai sumber tanaga, MX-1 Kalakian mengandalkan mesin diesel Cummins enam silinder yang punya kekuatan 250 hp dan mampu melesatkan ranpur hingga 120 km per jam dengan daya jelajah 500 km. Mesin Cummins dipilih karena ketangguhan dan keandalannya di medan Filipina.

Baca juga: Wooden Armor – Murah Meriah, Balok Kayu Jadi Pelindung Ekstra Pada Ranpur

Untuk kecepatan deployment pasukan, MX-1 Kalakian dilengkapi dua pintu samping, di kiri dan kanan. Selain juga terdapat pintuk akses personel di bagian belakang. Dari spesifikasi, MX-1 Kalakian punya panjang 5,35 meter, lebar 2,50 meter dan tinggi 2,25 meter. Kabarnya, 20 unit ranpur ini sempat diproduksi, namun tidak jelas apakah sempat dioperasikan atau sebatas untuk uji coba semata. (Gilang Perdana)

10 Comments