Mungkinkah Indonesia Pernah Mengoperasikan MLRS Nebelwerfer 41?
|Punya sejarah adopsi persenjataan yang panjang, baik dari kubu AS/Eropa Barat dan Uni Soviet, menjadikan jejak arsenal alutsista TNI sangat beragam. Seperti di segmen MLRS (Multiple Launch Rocket System), di jaman Orde Lama tercatat ada BM-14/17 buatan Uni Soviet yang dioperasikan Artileri Korps Marinir dan M-51 130 mm buatan Cekoslovakia yang dioperasikan Armed Kostrad TNI AD. Keduanya masuk ke kelompok self propelled alias MLRS Swa Gerak yang dipasang pada platform truk.
Baca juga: BM-14/17 – Generasi Pertama Self Propelled MLRS Korps Marinir TNI AL
Meski belum diperoleh catatan sejarah yang jelas, ada ‘kemungkinan’ di masa lalu Indonesia juga pernah mengoperasikan MLRS Tarik (Towed MLRS). Hal ini terindikasi dari tampilan salah satu jenis MLRS Tarik yang tampil sebagai ‘hiasan’ di salah satu Markas Korps Marinir. Yang menarik, bila ditelaah dari persamaan model dan desain, maka MLRS Tarik dengan enam peluncur ini ternyata bukan berasal dari Uni Soviet, Negara Eropa Timur atau bahkan Amerika Serikat.
Merujuk pada persamaan desain tabung peluncur, jenis MLRS Tarik yang ada di lobby Markas Korps Marinir identik dengan Nebelwerfer 41. Berdasarkan penelusuran, Nebelwerfer 41 dikenal sebagai salah satu MLRS Tarik yang pertama dibuat. Sang pembuatnya adalah Jerman, dan persisnya digunakan unit Nebeltruppen artileri Nazi pada era Perang Dunia II. Nebeltruppen dalam babak Perang Dunia II memfokuskan tugas untuk ‘mengirimkan’ proyektil roket berhulu ledak tinggi (high explosive) ke area sasaran lawan.
Merujuk ke sejarahnya, Nebelwerfer 41 dirancang sejak akhir 1930 – 1940, dan MLRS ini mulai digunakan Jerman pada 1941 sampai masa kekalahan Jerman di tahun 1945. MLRS yang dalam gelarnya ditarik kendaraan sekelas jip ini terbilang laris di produksi. Walau tak ada catatan pernah digunakan oleh negara lain, 6.000 peluncur Nebelwerfer 41 telah berhasil dibuat. Sementara munisinya, telah dibuat sebanyak 5,5 juta roket.
Roket Nebelwerfer pun unik, lantaran hulu ledaknya justru terdapat di bagian belakang. Sementara motor roket dengan bahan bakar padat ada di bagian depan. Penempatan hulu ledak di bagian belakang tentu ada maksudnya, yakni untuk memaksimalkan efek ledakan. Saat roket menghujam ke permukaan, maka sepertiga tubuh roket berada di luar, dengan peledak berfragmentasi, hulu ledak yang berada di udara ‘terbuka’ dipercaya dapat memberi efek kerusakan maksimal, terlebih untuk menggasak pergerakan infanteri lawan.
Baca juga: M-51 130mm – Self Propelled MLRS Yon Armed TNI AD
Bobot roket dengan hulu ledak high explosive mencapai 31,8 kg, dan untuk hulu ledak asap (smoke) 35,9 kg. Dari spesifikasi roket, mengacu pada kaliber 158 mm (6.22 inchi). Bicara tentang jarak tembak, maksimum jangkauan mencapai 6,9 km dengan kecepatan luncur proyektil 342 meter per detik. Untuk peluncur Nebelwerfer, bobot kosongnya 510 kg dan bobot penuh dengan munisi terpasang mencapai 770 kg. Elevasi laras dapat digerakkan dari sudut 5 sampai 45 derajat.
Mungkinkah Indonesia pernah mengoperasikan Nebelwerfer 41? Jika ya, bagaimana Indonesia dahulu bisa mendapatkanya dari Jerman, tentu jawabannya merupakan kisah sejarah yang menarik untuk ditelusuri lebih lanjut. (Haryo Adjie)
Spesifikasi Nebelwerfer 41
– Weight empty: 510 kg
– Loaded: 770 kg
– Length: 3,6 meter
– Barrel length: 1,3 meter
– Width: 1,6 meter
– Height: 1,4 meter
– Crew: 6
bannya beda2,,,
yg paling atas pakai ban pacul.
yg dimusium pakai ban luar.
kalau digunakan utk pameran saya rasa wajar jika musium request nbw 41.
Kalo saya melirik bahwa senjata ini ada di Game. Persis yang mengoperasikan juga tentara Jerman (Nazi).
Artikel yang menarik banget ini, agak2 berbau misteri, semoga bisa ditelusuri lebih jauh, karena bicara sejarah sangat menarik utk dikupas. Konon kabarnya itu yang di foto kedua dari atas memang asli. Bravo Korps Marinir
Kyk nya dibawa sama kru U-boat nazi jerman yg singgah kesini dlu.. lagian kuburan nazi d indonesia ada kan
benarkah bung ayam jago & admin link ini
https://ipfs.io/ipfs/QmXoypizjW3WknFiJnKLwHCnL72vedxjQkDDP1mXWo6uco/wiki/Short-range_ballistic_missile.html
Wah…
RX 750 (900 km) Indonesia, ini siapa yang nulis ya?
Ini sih bagiannya Herr Wehrmacht….
Heer bukan Herr
Herr = Mr. = Tuan = Bung = Pak
Frau = Mrs = Nyonya
Fraulein = Ms. = Nona
Heer = tentara
Herr Wehrmacht = Pak / Bung Wehrmacht
Dari buku pelajaran bahasa Jerman punya kakak saat dia SMA, yang kupelajari saat dia tidak ada di rumah, padahal saat itu aku masih SD.
kalo nulis nya herr entar dikira sapi yang narik wkwk
Mas rico….kalo sopir grobag namanya apa?