Mulai 2025, Israel Adopsi “Laser Wall” Guna Proteksi Ruang Udara dari Serangan Roket dan Drone
|Punya banyak musuh, sudah barang tentu Israel konsern pada urusan sistem pertahanan udara (hanud), maklum Negeri Yahudi ini tak pernah sepi menerima guyuran roket dari lawan-lawan abadinya. Meski sudah dipagari sistem rudal hanud canggih seperti Iron Dome dan terbukti mampu menahan serangan roket, bukan berarti masalah selesai. Pemerintah Israel selama ini merasa ‘tekor’ ketika menghadapi seragan roket dari Hamas dan Hizbullah. Kok bisa?
Baca juga: Antisipasi Serangan Iran, Israel Pasang Sistem Hanud Iron Dome di Deck Kapal Perang
Jawabanya karena roket dari pejuang Palestina yang harganya mungkin hanya ratusan dollar, harus dihadapi sistem hanud yang harga per rudalnya mencapai puluhan ribu dollar. Padahal jika pecah konflik, bisa ratusan roket yang menghujani wilayah Israel. Berangkat dari kasus di atas, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett punya keinginan agar negaranya dapat mempertahankan diri dengan teknologi laser. Yang dimaksud disini bukan senjata laser seperti yang ditembakkan ke arah sasaran, melainkan ide PM Israel adalah penggunaan “Laser Wall” (tembok laser).
Dikutip dari asianews.it (2/2/2022), disebutkan bahwa sistem tembok laser akan siap digunakan dalam waktu satu tahun kedepan, yakni sistem proteksi anti roket dan drone kamikaze ini rencananya akan digelar di wilayah Israel selatan. Jika uji coba sukses, Naftali Bennett akan menggelar tembok laser di seluruh wilayah Israel. Kabarnya teknologi tembok laser telah dikembangkan selama beberapa waktu, dan dirancang dengan mengintegrasikan dan meningkatkan kemampuan dari Iron Dome. Dengan target operasional pada tahun 2025, pengerjaan tembok laser kini dipercepat.
Keputusan untuk mempercepat rencana pembuatan tembok laser didorong oleh eskalasi kekerasan di selatan Israel, khususnya di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), yang rentan terhadap serangan roket dan drone oleh Houthi di Yaman.
Saat ini, tidak banyak informasi yang tersedia tentang teknologi tembok laser ini, terutama keefektifan, waktu dan biayanya, tetapi diperkirakan penggelaran sistem proteksi ini mungkin mencakup pertahanan darat, udara dan laut.
“Jika kami dapat mencegat rudal atau roket dengan electrical pulse yang harganya beberapa dolar, kami pada dasarnya akan menetralkan setiap serangan yang telah disiapkan Iran,” kata Bennett saat berbicara di Institut Studi Keamanan Nasional di Universitas Tel Aviv. Sistem laser digadang dapat mengatasi ancaman jarak jauh di ketinggian terlepas dari kondisi cuaca.
Baca juga: Iron Dome Israel Nyaris Tembak Jatuh F-15 Eagle Milik (Israel)
Untuk saat ini, proteksi Iron Dome memiliki tingkat intersepsi 90 persen terhadap tembakan roket yang masuk selama empat perang melawan Hamas di Jalur Gaza. (Gusta Rahman)
@Sembah: sama itu Bung, sama-sama gelombang. Bedanya yg satu gelombang radio yg satunya lagi gelombang cahaya 😂😂
Itu mortir sama roket bukannya unguided ya… Gimana cara ngejamming coba??? Kalo rudal atau Bom pintar sih masih mungkin. 😂😂
Yg lucu itu yg dagel diatas
Mortir dan roket yg biasanya tak berpandu non guided di jamm apanya coba?
Prinsip kerja laser dibilang sama lagi sama jammer.
Semangat warasnya om.
Kena ICBM 100 biji g ngaruh tu tembok
mortir kok di jammer bang?
gimana caranya
Prinsip kerja hampir sama dng yg dipunyai Rusia. Bedanya kalo Israel bentuk tembok laser sementara Rusia punya dlm bentuk jammer. Yg disasar sama, yaitu Roket dan mortir serta drone…👍