Motorola SLAMMR: Dibalik Kecanggihan Radar Airborne Boeing 737 Patmar TNI AU

img_0005

Saat ini nama Motorola memang lebih kondang sebagai merek ponsel, tapi pada masa jayanya, Motorola merupakan raksasa elektronik yang amat diperhitungkan, termasuk salah satunya sebagai pemasok alutsista bagi TNI. Selain memasok jenis radio trunking bagi pasukan infanteri, debut spektakuler Motorola di Indonesia tak bisa dilepaskan dari kecanggihan pesawat intai maritim Boeing 737-200 (2X9) Camar Emas Skadron Udara 5 TNI AU.

Baca juga: Boeing 737 Surveillance – Jet Pengintai TNI-AU

Tentang kiprah Boeing 737-200 Surveillance tentu sudah banyak yang tahu, pasalnya pesawat ini kerap dilibatkan dalam beragam misi SAR di lautan, selain tugas esensinya sebagai peronda ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif). Singkat kata publikasi tentang pesawat besutan awal tahun 80-an ini lumayan maksimal, maklum pada masanya pesawat ini cukup membuat bangga Indonesia, mengingat di awal 80-an baru Indonesia di Asia Tenggara yang punya pesawat patmar secanggih ini.

a659b1d916_2

Apa yang membuat Boeing 737-2X9 Skadron 5 ini begitu menarik? Jawabannya terletak dari keberadaan radar modular yang terpasang berdekatan dengan sirip tegak. Airborne radar ini lebih kondang dengan identitas SLAMMR (Side Looking Airborne Modular Multi Mission Radar) buatan Motorola. Dalam identifikasi sistem radar oleh AS, SLAMMR diberi kode AN/APS-94. Radar ini berbentuk punuk kecil dengan dua blade antenna yang mengapit sirip tegak. Masing-masing antenna radar ini punya panjang 4,87 meter. Kebisaan radar ini adalah mampu mengendus keberadaan kapal hingga ukuran kecil dalam coverage sejauh 185 km pada ketinggian 9.150 meter dari permukaan laut.

Baca juga: Boeing P-8 Poseidon – Sang Dewa Laut Incaran Patroli Maritim TNI AU

1916237
Foto: Airliners.net
Foto: Airliners.net
Foto: Airliners.net

Baca juga: CN-235 MPA – Rajawali Pengawas Lautan Nusantara

Oleh Motorola, SLAMMR tak hanya dirancang untuk misi intai pada kapal-kapal yang mencurigakan, radar ini juga di setting untuk mendukung misi SAR. Karena kebisaannya untuk mendukung misi SAR, maka teknologi radar ini pun juga diadopsi pada pesawat penjaga pantai AS (US Coast Guard) HU-25 Falcon 20 dan HC-130 Hercules.

Baca juga: C-130H MP Hercules – Pesawat Intai Maritim TNI AU Dengan Kemampuan Long Endurance

Foto: Airliners.net
Foto: Airliners.net
Pesawat US Coast Guard HU-25 Falcon dengan radar SLAMMR.
Pesawat US Coast Guard HU-25 Falcon dengan radar SLAMMR.

Dirunut dari sejarahnya, AN/APS-94 SLAMMR mulai dikembangkan oleh AS sejak tahun 50-an. Teknologinya pun terus dilakukan update dengan kemampuan intai dan deteksi/identifikasi kapal sipil/militer yang bergerak dengan manuver tinggi di lautan. Untuk pengembangan fitur lanjutan ini, pemerintah AS mempercayakan pada Grumman dengan nilai kontak mencapai US$55 juta untuk adopsi stand off target acquisition system sotas.

Uniknya varian radar SLAMMR yang diadopsi pada Boeing 737 hanya digunakan oleh Indonesia. TNI AU menerima tiga unit pesawat ini secara bergelombang, yakni registrasi AI-7301 datang pada 20 Mei 1982, registrasi AI-7302 datang pada 30 Juni 1983, dan registrasi AI-7303 datang pada 3 Oktober 1983. Ketiga pesawat ini resmi dipesan pada April 1981. Dengan kekuatan tiga pesawat, berarti tiap pesawat harus melakukan pengintaian sepertiga wilayah Indonesia. Pada periode yang sama, TNI AU juga tengah mendapat perrkuatan tempur dengan tibanya armada jet tempur F-5 E/F Tiger II, A-4 E/F Skyhawk, dan jet latih Hawk MK53. (Haryo Adjie)

Baca juga: Hawk MK.53 – Perjalanan dari Jet Latih, Penempur Taktis Hingga Andalan Tim Aerobatik TNI AU

Baca juga: M39-A3 20mm – Ini Dia “Taring” Sang Macan F-5 E/F Tiger TNI AU

Baca juga: F-5E/F Tiger II TNI AU – Punya Avionik Setara F-16 C/D Fighting Falcon

5 Comments