Misterius, Foto Satelit Rekam Penampakan Jet Tempur Mirip Chengdu J-20 di Pangkalan Udara Terpencil
Mungkin karena begitu sering diintip dari langit oleh Amerika Serikat dan sekutunya, membuat militer Cina harus memasang jurus tersendiri untuk mengelabui intelijen asing, terutama yang menyangkut keberadaan alutsista yang terbilang strategis. Seperti belum lama berselang, muncul foto satelit yang memperlihatkan kelompok jet tempur yang mirip Chengdu J-20, yang tengah di parkir di tarmak salah satu pangkalan udara terpencil.
Dikutip dari thedrive.com (15/9/2022), foto-foto satelit itu berasal dari database Google Earth yang diambil pada 14 Juli 2022. Diposting oleh akun Twitter @foolsball, disebutkan lokasi foto berada di Pangkalan Udara Lintao, fasilitas yang relatif tidak jelas yang terletak di timur laut Lanzhou, di Provinsi Gansu, Cina utara tengah.
Diperlihatkan formasi parkir dari delapan ‘airframes’ jet tempur mirip J-20. Namun, ada yang janggal dari penampakan J-20 di lanud terpencil itu. Kuat dugaan bahwa formasi jet tempur itu adalah umpan (decoy) berupa tiruan dari pesawat tempur stealth Chengdu J-20. Tidak jelas maksud Cina memasang umpan di lanud terpencil, umumnya penggelaran decoy dimaksudnya untuk menyesatkan atau mengelabui analisa intelijen asing.
What’s this?
GE has updated the photo of Lintao AB (35.31 N,103.84 E). There are 8 strange aircraft on the north apron in addition to the J-7s fleet, they look a bit like J-20s but certainly not, they also have delta wings and canards but very slender noses. pic.twitter.com/13YTJfxqHW— Q (@foolsball) September 15, 2022
Lanud Lintao biasanya menjadi rumah bagi pesawat tempur Chengdu J-7H dari Resimen Udara ke-18, di mana 13 unit di antaranya juga dapat dilihat pada foto, di jalur penerbangan yang sama di utara fasilitas, ditutupi terpal berwarna merah/merah muda. Ada laporan di masa lalu bahwa pangkalan tersebut akan menerima jet tempur Shenyang J-11 Flanker, untuk menggantikan J-7, tetapi belum ada bukti langsung bahwa konversi semacam itu telah terjadi.
Kemunculan jet tempur misterius yang mirip di J-20 di Lintao, rupanya tidak berlangsung lama. Pada inspeksi dari foto satelit pada 9 September 2022, kedelapan J-20 itu sudah tidak ada di lokasi.
Jika penampakan itu memang dimaksudkan sebagai umpan J-20, ada berbagai detail yang tidak cocok dengan pesawat aslinya. Pesawat misterius itu memiliki sayap delta yang dipangkas hampir sempurna, daripada memiliki penampilan sayap J-20 yang sedikit ‘berputar’, yang memiliki ekstensi akar terdepan yang menonjol. Anehnya lagi, ‘decoy’ ini juga tampaknya memiliki hidung yang sangat runcing dan lebih ramping, bahkan seperti jarum.
Seandainya itu bukan umpan, maka sangat jarang bagi militer Cina untuk memperlihatkan pesawat generasi barunya di siang hari bolong. Selama ini, program pesawat militer Cina yang benar-benar rahasia cenderung tetap sangat tersembunyi sampai keputusan dibuat di tingkat tertinggi untuk membocorkan beberapa informasi.
Baca juga: Foto Satelit Perlihatkan Kapal Selam Cina Memasuki Gua Misterius
Namun, bukan tidak mungkin apa yang kita lihat di Lintao, memang memiliki hubungan dengan program pesawat tempur atau drone yang masih dirahasiakan. Sampai saat ini penampakan jet tempur yang mirip J-20 di Lanud Lintao, masih mengundang beragam spekulasi. (Gilang Perdana)
@TN dan siapapun yg menolak perombakan pengembangan Drone Elang Hitam untuk tujuan Sipil, ane beritahu.
Betul bahwa desain dari Elang Hitam memang dirancang dan dibuat oleh engineer Indonesia, masalahnya ketika kita hanya cuman merakit, itu tidak akan menambah pengetahuan kita tentang know how to build this drone. Jangan sampai kesalahan yg terjadi pada pengembangan Drone Turki yg kemudian terkena hambatan akan terulang lagi pada Indonesia. Setidaknya Indonesia bisa menjalin kerjasama dg negara yg memang sudah memiliki kemampuan research untuk pengembangan parts alutsista yg dibutuhkan oleh Indonesia. Indonesia sudah berhasil menjalin kerjasama dg FN Belgia dalam pengembangan senjata serbu, pengembangan kendaraan armor dg Prancis, LPD dengan Korsel, kapal FPB dg Jerman, Medium Tank dgn Turki atau bahkan Pespur dan Kasel dgn Korsel juga. Indonesia bisa mengawali pengembangan Drone dg Israel yg memang memiliki kemampuan lebih di bidang ini termasuk juga loitering munitions Hermes. Akan sangat penting bagi Indonesia untuk bisa menjalin kerjasama dg negara lain jika memang masih belum mampu membuat secara lokal.
coba tembak salah satunya. kalau ternyata pswt hancur model berantakan spt apa. kalau ternyata balon kempis atau camuflase robek. ya tdk usah dibom taiwan sebagai balasan. biar mencari pswt2 asli cina sehingga taiwan hemat amunisi. 🙂
Admin,
Maaf out of topic. Tolong tayangkan artikel di Kompas tentang Elang Hitam dan alasannya mengapa dialihkan ke sipil. Ini sebagai counter berita bombastis dari Janes yang ditulis si rr itu.
Sebenarnya biasa saja, sebelum Janes.com, pernyataan yang sama dari Ketua BRIN sudah dimuat oleh Majalah Gatra edisi 14 September 2022