Mirip Javelin, Malaysia Jadi Pelanggan Ekspor Pertama Rudal Anti Tank Karaok
|Guna mewujudkan kemandirian alutsista di segala lini, Turki mengembangkan apa yang disebut sebagai Karok, (Black Arrow) yakni rudal anti tank yang diproduksi Roketsan. Dari segi desain dan kemampan, Karaok mirip dengan FGM-148 Javelin buatan AS. Dan ada kabar terkait Karaok yang pertama kalinya berhasil meraih order ekspor, yaitu ke Malaysia.
Baca juga: Roketsan Karaok, Rudal Anti Tank Man Portable Berpemandu Infrared
Dikutip dari Defensenews.com (15/9/2023), disebut Roketsan telah memenangkan kontrak untuk menjual 108 rudal anti tank Karaok ke Malaysia. Kabar tersebut bersumber dari pemerintah dan industri Turki. “Ini adalah kontrak ekspor pertama untuk sistem Karaok,” kata pejabat Turki. Para pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, tidak secara resmi mengkonfirmasi kesepakatan tersebut karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Salah satu pejabat pengadaan mengatakan Roketsan mengalahkan tiga pesaingnya untuk memenangkan kontrak Malaysia, yang dikalahkan oleh Karaok termasuk pesaing dari Korea Selatan dan Cina. Sumber industri Turki memperkirakan nilai kontrak Karaok ke Malaysia sekitar US$20 juta. Seorang pejabat Roketsan mengatakan sistem Karaok mampu menyerang dan menghancurkan kendaraan lapis baja dan bunker pada jarak 2-4 km.
Karaok adalah rudal anti tank man portable kaliber 125 mm yang ketika diluncurkan akan menjalankan mekanisme fire and forget. Karaok dilengkapi dengan hulu ledak tandem charge HEAT dan motor roket dua tahap hibrida baru yang dikembangkan secara lokal yang memungkinkan peluncuran rudal dari ruang tertutup.
Karaok mengandalkan sistem pemandu infrared, menjadikan rudal ini efektif digunakan pada kondisi siang dan malam hari. Rudal berikut peluncurnya disebut punya berat kurang dari 16 kg dan panjang tabung 1,1 meter. Dari spesifikasi, Karaok dengan moda penyerangan direct attack dan top attack ini punya jarak tembak efektif hingga 2.500 meter.
Moda top attack digunakan untuk menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja lain. Setelah rudal meluncur, rudal naik ke atas dan kemudian turun menuju sasaran. Metode ini ideal untuk menghancurkan tank, karena kebanyakan dari mereka hanya memiliki tingkat perlindungan lapis baja minimum di bagian atas kubah.
Sistem Karok yang dibeli Malaysia akan dilengkapi enam rudal untuk setiap peluncur. Dengan total 108 rudal yang dibeli, maka ada 18 unit sistem peluncur yang diakuisisi. Sistem ini juga akan mencakup simulator dalam dan luar ruangan serta peralatan uji.
Setelah dioperasikan Angkatan Darat Malaysia, sistem Karaok akan menggantikan rudal Metis-M era Soviet yang saat ini dipasang pada kendaraan G-Wagen 4×4. Rencananya rudal Karaok akan dipasang pada kendaraan lapis baja ringan Cendana Auto.
Baca juga: India Uji Coba Peluncuran Rudal Anti Tank Berpemandu Laser dari Laras MBT Arjun
Roketsan mulai mengembangkan Karaok pada tahun 2016. Perusahaan memamerkan sistem tersebut di pameran IDEF di Istanbul pada tahun 2019. Karaok berhasil menyelesaikan uji tembak terpandu pertamanya pada tahun 2020 dan memasuki inventaris militer Turki pada tahun 2022. Sejauh ini, Angkatan Darat Turki telah memesan 300 sistem Karaok. (Gilang Perdana)