Update Drone KamikazeKlik di Atas

Militer Cina Tampilkan Sosok Unmanned Supply Truck 8×8

Dengan basis tank amfibi BMP-3, tahun lalu Rusia berhasil merilis prototipe drone tank atau Unmanned Combat Ground Vehicle (UCGV) dalam proyek “Udar.” Dan masih dalam segmen drone di permukaan, belum lama ini Kementerian Pertahanan Nasional Cina telah melangsungkan uji coba sebuah drone truk berpenggerak 8×8. Belum diketahui persis platform truk yang diadopsi, namun nampak jelas drone truk ini diperankan sebagai Unmanned Supply Truck. Ditilik dari tampilannya, truk yang dikendalikan  remote dan otomatis ini mirip dengan truk Tatra T815 8×8 yang dioperasikan Korps Marinir TNI AL.

Baca juga: Udar UCGV – Robot Tempur Lapis Baja dari Platform Tank Amfibi BMP-3

Dikutip dari Janes.com (18/7/2017), tidak diketahui persis lokasi tempat uji coba truk ‘misterius’ ini, namun oleh media di Cina, truk yang dikembangkan oleh Norinco ini disebut sebagai smart supply vehicles. Berlaku layaknya drone, selain dapat dikendalikan secara remote oleh operator, drone truk juga dapat berjalan otomatis dengan setting lewat waypoint GPS untuk navigasi di jalanan.

Baca juga: Inilah Tatra T815-7, Tank Transporter BMP-3F Korps Marinir TNI AL

Cina sendiri tak asing dalam meracik beragam perangkat elektronik dan sistem senjata yang aslinya dari luar negeri. Tetkait truk 8×8, di Cina salah satunya ada truk SX2300 dari Shaanxi Automotive, truk ini mencomot teknologi dari Steyr. Sementara untuk produksinya Shaanxi menggandeng kerjasama dengan manufaktur truk asal Jerman, MAN pada tahun 2003.

Robo truck yang dikembangkan Lockheed Martin.
K-Max di Afghanistan.

Meski kedengaran baru, prototipe drone truk 8×8/10×10 sudah dilakukan Amerika Serikat dalam proyek Heavy Expanded Mobility Tactical Truck (HEMTT) yang mengambil basis truk M997. Bahkan di tahun 2012, US Marine telah berhasil menjajal pengoperasian unmanned truck di Afghanistan. Lewat truk yang diberi label TerraMax K-Max 6×6 ini, Marinir AS berharap suplai logistik di wilayah pertempuran dapat berjalan optimal, maklum jebakan Improvised Explosive Devices (IED) lumayana masif, dan banyak menewaskan prajurit AS di Afghanistan. Pengembangan K-Max digarap oleh Oshkosh dan Lockheed Martin. Dengan beragam alasan, penugasan K-Max di Afghanistan berakhir pada Maret 2013. (Bayu Pamungkas)

3 Comments