Mil Mi-26T2: Varian Tercanggih Helikopter Angkut Berat Untuk Puspenerbad TNI AD
Meski proses pengadaan CH-47F Chinook untuk Puspenerbad terus berjalan, namun ternyata pengadaan helikopter angkut berat dari negara rival Amerika Serikat, yakni Rusia tak lantas surut. Kabar rencana pembelian helikopter Mil Mi-26 sudah terdengar sejak pertengahan tahun 2016, dan justru kini ada kabar mengejutkan, bahwa rencananya Mi-26 akan mulai memperkuat Puspenerbad pada periode 2018 – 2019.
Baca juga: Mil Mi-26 – Kandidat Helikopter Angkut ‘Raksasa’ Untuk Puspenerbad TNI AD
Kabar tersebut pertama kali diwartakan majalah internal TNI AD, Palagan Edisi Maret 2017. Bahkan varian Mi-26 yang akan diakuisisi mulai terendus jelas, yakni Mi-26T2, salah satu varian terbaru dari keluarga helikopter Mi-26 hasil rancangan Mil Moscow Helicopter Plant, salah satu divisi Russian Helicopters. Produksi helikopter ini sendiri dipasrahkan ke Rostvertol. Varian Mi-26T2 diluncurkan perdana pada tahun 2011. Karena membawa sejumlah perubahan pada sisi avionik, Mi-26T2 memasrahkan pengembangannya pada OJSC Ramenskoe Instrument Design Bureau (RKPB).
Ditangan RKPB, Mi-26T2 tak lagi seperti generasi Mi-25 di era Perang Dingin, helikopter yang masuk kelas heavy-lift transport helicopter ini telah dibekali dengan glass cockpit dengan LCD, control panel, airborne computer, dan sistem penjejak dengan infrared. Bila kustomer mengendaki, Mi-25T2 bisa pula dipasangi perangkat Tranzas TSL-1600, yaitu instrumen tambahan untuk mendukung penerbangan malam hari, salah satunya dengan adopsi night vision goggles (NVG).
Baca juga: Boeing CH-47F – Pilihan Indonesia, Inilah Varian Tercanggih Keluarga Chinook
Fitur avionik lainnya yang ada di Mi-26T2 seperti BREO-26 digital avionics suite untuk meningkatkan stabilitas dan kendali penerbangan dalam beragam kondisi dan medan. Kemudian ada perangkat NPK 90-2 flight and navigation system yang dikombinasikan dengan sisem komunikasi berbasis satelitAVSTAR/GLONASS. Mi-25T2 juga telah dilengkapi airborne flight recorder system, backup device system, on-board control system, dan clock gyro stabilised optoelectronic system.
Untuk dapur pacu, Mi-26T2 mendapat modernisasi mesin 2 x D-136-2 turbo-shaft gas turbine dari Motor Sich. Mesin ini sudah menggunakan teknologi FADEC (Full Authority Automatic Control). Agar pas menyasar pangsa ekspor, mesin Mi-26T2 sudah dirancang ideal digunakan pada iklim panas dan tropis. Jarak jelajah terbang helikopter ini mencapa 800 km, namun dengan tambahan tangki bahan bakar, jarak tempuh Mi-26T2 bisa digenjot hingga 1.905 km.
Baca juga: PZL-Swidnik Mi-2 Plus – Helikopter Serbaguna Polri Bergaya Old School
Mil Mi-26 bisa dipastikan sampai saat ini menjadi helikopter terbesar yang ada di muka Bumi. Fakta bahwa Mi-26 raksasa tak hanya bisa dilihat dari ukurannya yang super jumbo, tapi kapasitas cargo pun luar biasa hebat, yakni punya payload 20 ton. Bisa dipastikan tank amfibi andalan Marinir BMP-3F atau truk Ural 4320 mampu dibawa dengan mudah oleh Mi-26. Untuk urusan mobilitas pasukan misalnya, Mi-26 bahkan bisa menandingi daya tampung C-130 Hercules, sebanyak satu kompi pasukan infanteri dengan senjata lengkap dapat langsung diangkut oleh satu unit Mi-26. (Gilang Perdana)
Emang bisa amur / kilo 636 di install missil nsm kan beda blok
Apanya yg mau diinstal bung @me…lha wong rudal nsm versi yg bisa diluncurkan dr kasel belum ada barangnya kok, heheheheh
Owwhy benar ya versi submarine nsmy juga lom ada masih dalam pengembangan pihak kongsberg , peace hehe
Bung Ayam Jago untuk amur yang akan dibeli yang displacement berapa?
TNI AD tidak tertarik dengan tank T90 apa ? Kan biar adil leopard dari blok barat & T90 dari blok timur biar adil gitu terus kita pelajari teknologi ke 2 y dan terapin di medium tank pindad
medium tank pindad- fnss ‘Kaplan;’ bukannya udah jadi?
kenapa tidak armata sekalian..MBT terbaru russia
Bung ayam.apakah pemilihan nsm oleh tni al ad hubungan’a dengan konsorsium rudal yg ditawarkan kongsberg kpd indonesia?
ancaman dari cina membuat perubahan jg spesifikasi rudal anti kapal yg diinginkan tni al. dmn spesifikasinya menjadi rudal anti kapal dgn kemampauan rudal jelajah jangkauan minimum 500km tanpa vls
rudal sprt ini cuma ada 2 yaitu yj-83 (600km) milik cina sendiri srta nsm block ii (555km)
Bung Ayam,
Kalau jangkauan rudalnya 555 km, cara deteksi kapal musuh di jarak segitu pakai radar apa ya ?
Smart-l yang dipakai Iver hanya sampai 480 km untuk target udara seperti pesawat dan 2000 km untuk misil balistik.
Apakah kemampuan deteksi kapal musuh di jarak 555 km juga pakai radar smart-l atau pakai radar lain.
Astaga….saya baru sadar kalo bung Tukang Ngitung ini warga bumi datar!!
Bu Koni, saya tahu OTH, tapi perbandingan 480 km dan 555 km itu lho. Target permukaan yg dapat diendus oleh Smart-L hanya 60 km.
Jadi tolong sebutkan pakai radar apa dong dan jelaskan cara kerjanya sehingga bisa detect kapal sejauh 555 km. Apa harus pakai integrasi satelit ? Kalau satelitnya ditembak gimana ?
Jangan cuma ngritik pertanyaan orang saja tanpa kasih jawaban.
Bung TN, mungkin kalau iver dengan APAR dan Smart-L beroperasi sendirian mungkin tidak bisa sampai sejauh itu. Harus ada dukungan lainnya, misal pesawat AEW&C atau satelit.
@tukang ngitung
Langka rasanya orang ngerudal kapal perang dr jarak sejauh itu…mubazir, resiko gagalnya sangat tinggi.
Rudal jelajah dg jangkauan sejauh itu biasanya utk merudal target tak bergerak.
Heeeeeee….kalo memang Indonesia beli ssu-35 dll ya tinggal teken kontrak, difoto jebret2 trus direlease ke media.
Ini dr bbrp tahun lalu seolah-olah tinggal teken aja tapi penanya ketlingsut….
jlh heli chinook tetap lbh banyak 2-3 klai lipat mi-26. itupun yg mi-26 cuma 4 unit
pembelian mi-26 memang dadahulukan krn 2018-2020 bakal jd russian party
Dengar kabar pada MEF ini, AD mau buat 2 skuadron baru heli angkut dan 6 skuadron baru heli serbu.
Sehingga menurut hitungan saya Chinook itu kita butuhnya 24 unit dan akan dibentuk 2 skuadron heli angkut AD.
Heli serbu akan dibentuk 6 skuadron baru dan akan diisi blackhawk masing-masing 14 unit.
Mi26 akan digabung ke skuadron heli Rusia lainnya.
untuk batalion cakra yang jadi cikal bakal combined arms batalion ya om? bung admin indomiliter bikin artikel dong tentang konsep batalion cakra ini, soalnya menarik karena jadi mirip konsep pasmar milik korps marinir