MiG-29 Angkatan Udara India Jatuh Saat Terbang Malam, Kursi Lontar K-36DM Jadi ‘Penyelamat’ Pilot
|Dalam kegiatan latihan di malam hari, sebuah jet tempur MiG-29 Fulcrum milik Angkatan Udara India dilaporkan jatuh di wilayah Barmer, Rajasthan pada hari Senin, 2 September 2024. Meski penyebabnya masih dalam investigasi, kabar sementara kecelakaan diakibatkan karena kerusakan teknis. Sementara pilot MiG-29 berhasil menyelamatkan diri dengan kursi lontar.
Baca juga: Zvezda K-36D – Mengenal Kursi Pelontar di Jet Tempur Sukhoi Su-27/Su-30
Sumber dari media lokal menyebut, selain pilot berhasil mendarat dengan selamat, juga tidak ada korban jiwa atau kerugian materi di darat, lantaran lokasi jatuh pesawat jauh dari pemukiman penduduk. Nah, penyumbang nyawa sang pilot dalam insiden ini adalah kursi lontar (ejection seat) buatan Rusia.
MiG-29 menggunakan kursi lontar jenis K-36DM, yang merupakan salah satu kursi lontar paling canggih dan terkenal buatan Rusia. Kursi lontar K-36DM dirancang oleh NPP Zvezda, dan terkenal karena keandalannya serta kemampuan untuk menyelamatkan pilot dalam berbagai situasi darurat, termasuk pada kecepatan tinggi dan dalam posisi terbang yang ekstrem.
Kursi ini dirancang untuk melindungi pilot dari cedera saat lontaran pada kecepatan tinggi atau ketinggian rendah. K-36DM memiliki kemampuan lontaran “zero-zero,” yang berarti kursi dapat digunakan untuk melontarkan pilot dengan aman bahkan jika pesawat berada pada kecepatan nol dan ketinggian nol (di landasan pacu).
Kursi ini dilengkapi dengan sistem otomatis yang dapat mengatur urutan lontaran, memastikan stabilitas kursi saat terpisah dari pesawat, serta mengatur parasut secara otomatis. Kursi K-36DM efektif pada berbagai ketinggian, dari permukaan tanah hingga ketinggian yang sangat tinggi.
🚨 MiG-29 Crash in Rajasthan’s Barmer 🚨
An Indian Air Force MiG-29 fighter jet crashed near Barmer, Rajasthan, during a routine night training mission on September 2, 2024. Here’s what we know:
Pilot Status:
The pilot ejected safely before the crash, with no loss of life or… pic.twitter.com/ywScGS79rp
— Anoop Singh (@anoopmahala) September 2, 2024
Salah satu fitur paling menonjol dari K-36DM adalah kemampuan lontaran “zero-zero,” yang memungkinkan pilot untuk melontar dengan aman bahkan jika pesawat berada pada kecepatan nol dan ketinggian nol. Ini memberikan keselamatan tambahan dalam situasi darurat di landasan pacu atau saat pesawat tidak memiliki kecepatan atau ketinggian yang cukup.
Kursi ini dilengkapi dengan berbagai mekanisme perlindungan untuk mengurangi cedera pada pilot selama proses lontaran, termasuk stabilisasi otomatis dan pengaturan parasut yang efisien. Kursi ini juga mampu melindungi pilot dari efek buruk dari akselerasi tinggi (G-force) selama lontaran.
Kursi K-36DM cenderung lebih berat dan lebih besar dibandingkan beberapa kursi lontar barat seperti ACES II yang digunakan oleh pesawat tempur AS (F-16 Fighting Falcon). Ini dapat mempengaruhi kinerja pesawat, terutama pada desain yang lebih kecil atau pesawat yang mengutamakan pengurangan berat. Teknologi yang canggih dan otomatisasi dalam K-36DM berarti bahwa kursi ini mungkin memerlukan perawatan yang lebih intensif dan khusus. Jika terjadi kegagalan teknis, perbaikan bisa lebih rumit dan mahal.
Kursi lontar K-36DM menggunakan roket untuk melontarkan pilot dari pesawat dengan kecepatan yang sangat tinggi. Roket pada kursi lontar K-36DM dapat memberikan kecepatan lontaran awal hingga sekitar 20 hingga 30 meter per detik (m/s) atau sekitar 70 hingga 108 kilometer per jam (km/jam).
Kecepatan ini cukup untuk memastikan bahwa kursi dan pilot dengan cepat terpisah dari pesawat yang mungkin mengalami ledakan atau kebakaran, serta memberikan ketinggian yang cukup untuk membuka parasut dan memastikan pendaratan yang aman.
Selain itu, kursi ini juga dirancang untuk memberikan akselerasi yang tinggi namun tetap dalam batas yang aman untuk tubuh manusia, sehingga meminimalkan risiko cedera serius akibat gaya-G (G-force).
K-36DM telah digunakan pada berbagai pesawat tempur Rusia lainnya selain MiG-29, termasuk Su-27, Su-30, dan MiG-31, menjadikannya salah satu kursi lontar yang paling umum digunakan di angkatan udara Rusia dan negara-negara lain yang mengoperasikan pesawat tempur buatan Rusia. (Bayu Pamungkas)
ACES II – Mengenal Teknologi Kursi Pelontar di Jet Tempur F-16 Fighting Falcon
F14 Tu pakai apa min, handle buat eject nya unik diatas samping kepala kan
@bupati vikvik
Menggabungkan bermacam basis teknologi alustsita yg berbeda justru spt menembak kaki sendri, apalagi tidak didukung dg anggaran yg memadai.
Maka paling tepat ya skema pinjam jet dari pengusaha…..kita tinggal terima bersih aja
Sudah banyak jet tempur India yg jatuh. Apa emang kesiapan tempur India itu parah ya?? Hehe.