Mesir Rayakan 40 Tahun Pengoperasian F-16, Negara Keempat Terbesar Pengguna Fighting Falcon

Sebagai dua negara bersahabat, ada beberapa kesamaan dalam selera alutsista antara Mesir dan Indonesia. Misalnya di matra udara, Mesir dan Indonesia (akan) mengandalkan pada kemampuan jet tempur multirole Dassault Rafale. Tak hanya itu saja, kedua negara juga merupakan pengguna lama jet tempur F-16 Fighting Falcon, persisnya sejak produksi “Elang Penempur” masih dipegang oleh General Dynamics. Dan pada 25 Mei 2022, Angkatan Udara Mesir – Egyptian Air Force, merayakan 40 tahun pengoperasian F-16.

Baca juga: Hari ini, 31 Tahun Lalu, Gelombang Pertama F-16 TNI AU Mendarat di Lanud Iswahjudi

Dikutip dari sis.gov.eg, AU Mesir memperingati 40 tahun layanan jet tempur F-16 yang dikirimkan sebagai bagian dari program “Peace Vector.” Saat itu, F-16 hadir sebagai pengganti armada F-4 Phantom. Dalam acara spesial tersebut, turut hadir pejabat dari Lockheed Martin dan pejabat senior dari Kedutaan Besar AS di Mesir.

Meski hubungan antara Mesir dan AS diwarnai pasang surut, namun ada yang unik dari profil Mesir sebagai pengguna F-16. Mesir adalah negara keempat terbesar pengguna F-16 Fighting Falcon. Bila Indonesia hanya mengoperasikan puluhan unit, maka Mesir mengoperasikan 240 unit F-16.

Peace Vector I
Dari sejarahnya, selain mendatangkan paket Mirage-2000 dari Perancis, pada 25 Juni 1980, Mesir menandatangani kontrak untuk mengakuisisi 42 unit F-16 A/B Blok15 yang terdiri dari 34 single-seater dan 8 two-seater. Pengadaan F-16 A/B ini di bawah program Peace Vector I lewat mekanisme FMS (Foreign Military Sales).

F-16 pertama diterima oleh Al Quwwat al Jawwiya Ilmisriya (Angkatan Udara Mesir) selama upacara di Fort Worth pada Januari 1982, dengan enam pesawat pertama tiba di Mesir pada 16 Maret tahun itu. F-16B #9207 agak luar biasa, karena dibangun oleh Fokker di Belanda. Pada tahun 1997, semua pesawat Blok15 dimodifikasi menjadi standar Blok42.

Peace Vector II
Mesir kemudian memesan 40 unit tambahan F-16C/D (34 C dan enam D) dengan kemampuan meluncurkan rudal udara ke udara AIM-7 Sparrow. Jet tempur ini menggunakan mesin Blok32, dan merupakan beberapa contoh dari F-16C/D yang sedang dibangun yang kompatibel dengan AIM-7 Sparrow. Pada Oktober 1986, F-16C pertama tiba di Mesir di bawah Peace Vector II. Resimen ke-242 di Beni Suef mulai mengoperasikan F-16C/D pada Oktober 1986. Pada tahun 1997, semua pesawat Blok32 dimodifikasi menjadi Blok42.

Peace Vector III
Pada Juni 1990, Mesir menandatangani pesanan untuk 35 unit Blok40 F-16C dan 12 unit Blok40 F-16D, yang didukung oleh mesin turbofan General Electric F110. F-16 Peace Vector III pertama dikirim ke Mesir pada Oktober 1991.

Peace Vector IV
Sebuah kontrak untuk memproduksi 46 unit Blok40 F-16C/D untuk AU Mesir digarap oleh Turki Aerospace Industries (TAI). 34 unit di antaranya akan menjadi F-16C dan 12 unit akan menjadi F-16D. Ini dilakukan di bawah naungan program Peace Vector IV, dan menandai penjualan pertama Fighting Falcon buatan asing ke negara pihak ketiga dalam sejarah program F-16.

Peace Vector V
Pada Mei 1996, Mesir dan AS menandatangani kontrak pengadaan 21 unit F-16C/D Block40. Kontrak tersebut bernilai US$670 juta. Itu adalah F-16 pesanan kelima Mesir selama lima belas tahun terakhir. Pesawat Mesir baru akan diproduksi di Fort Worth. Pengiriman dimulai pada 1999. Mesinnya adalah General Electric F110-GE100B. Mesir akan menggunakan F-16 produksi baru serta F-16 modern untuk mempertahankan kemampuan pertahanan diri.

Peace Vector VI
Pada Februari 1999, Pemerintah AS dan Mesir hampir mengumumkan persetujuan untuk penjualan 24 F-16 baru untuk Angkatan Udara Mesir. Pembiayaan untuk penjualan dilakukan melalui program FMS. Setelah Kedutaan Besar AS di Mesir selesai menulis surat penawaran dan penerimaan resmi, kesepakatan dapat diumumkan kepada Kongres. Kongres tidak menentang kesepakatan itu, karena Mesir telah menerima pengiriman 196 pesawat, dan 24 lainnya tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.

Baca juga: F-16 Block15 OCU TS-1610 Tampil dengan Artwork “30 Years – Peace Bimasena I

Peace Vector VII
Pada 24 Desember 2009, AS menandatangani kontrak dengan Mesir untuk pengiriman 20 unit F-16 baru. Pemberitahuan ke Kongres sudah terjadi Oktober sebelumnya. Dengan pesanan baru ini, jumlah F-16 yang dikirim ke Mesir meningkat menjadi 240 unit. (Gilang Perdana)

4 Comments