Mesir Luncurkan ‘Saad 200’ – Self Propelled MLRS Roda Rantai Produksi Dalam Negeri
|Seperti halnya di Indonesia, di Mesir setiap digelar pameran pertahanan maka bermunculan jenis alutsista baru produksi dalam negeri. Meski berupa prototipe, kemunculan jenis senjata ‘lokal’ adalah magnet tersendiri. Dan pada ajang Egypt Defence Expo (EDEX) 2023 di Kairo (4-7 Desember 2023), Kementerian Produksi Militer Mesir meluncurkan MLRS (Multiple Launch Rocket System) pertama dalam model self propelled dari sasis kendaraan roda rantai.
Baca juga: PT Pindad Tuntaskan Pengembangan Roket MLRS R-Han 122B
Kendaraan tempur (ranpur) artileri medan ini diberi label Raad 200 (Thunder 200). Raad 200 mewakili lompatan signifikan dalam upaya Mesir mencapai kemandirian militer, yang mana lebih dari 65 persen komponen Raad 200 bersumber dari industri lokal.
Dipasang pada kendaraan lapis baja roda rantai, Raad 200 menampilkan kemampuan mobilitas yang baik, dengan kecepatan hingga 46 km per jam. Raad 200 mampu melintasi kemiringan hingga 35° dan kemiringan samping 25°. Selain itu, ia memiliki kedalaman penyeberangan 1,1 meter dan radius putar minimum 12 meter.
Egypt Unveils “Ra’ad 200” at EDEX 2023 🇪🇬
Technical specifications of the “Ra’ad 200” multiple rocket launcher:
Caliber: 122mm
Range: 400 km
Firing speed: 20 rockets in 12 seconds pic.twitter.com/8bF9yRb1it— Umair Aslam (defense785.bsky.social) (@Defense785) December 4, 2023
Peluncur MLRS ini dirancang untuk keserbagunaan dan daya tembak dengan jangkauan sasaran hingga jarak 40 km. Menurut Mohamed Salah El-Din, Menteri Produksi Militer Mesir, pengembangan Raad 200 merupakan upaya kolaboratif antara berbagai entitas di dalam kementerian. Upaya terpadu ini telah menghasilkan terciptanya MLRS yang mutakhir yang selaras dengan tujuan modernisasi militer Mesir.
Raad 200, merupakan versi upgrade dari ATS-59G yang sudah tua, mempertahankan posisi kabin awak di bagian depan sasis roda rantai, sedangkan peluncur pod roket terletak di bagian belakang. Konfigurasi standarnya melibatkan dua pod, masing-masing dilengkapi dengan lima belas peluncur tabung roket kaliber 122 mm.
Saad 200 memiliki kemampuan meluncurkan roket dan rudal di kaliber 122 mm. Jangkauan amunisinya mencakup roket dengan hulu ledak High Explosive (HE) standar 122 mm, termasuk roket BRE1 122mm HE, dengan jangkauan maksimum 40 km.
Dikutip Armyrecognition.com, Saad 200 menggunakan peluncur MLRS Type BM-21/BS-45 yang mampu menjangkau hingga 45 km. Peluncurnya mencakup pelat dasar dengan cakram putar dan poros spiral, yang menawarkan rentang gerak yang luas – 55° secara vertikal dan 60° hingga 100° secara horizontal. Sistem ini memungkinkan peluncuran cepat (salvo) 30 roket dalam 15 detik.
Roket yang digunakan berjenis Grad dan Sakr dengan diameter 122 mm dan panjang 2.870 mm. Unit kontrol peluncur mencakup kontrol otomatis dengan dua motor servo.
Raad 200 diawaki seorang pengemudi dan dua kursi tambahan serta memiliki dua pintu. Dari spesifikasi, Raad 200 berukuran panjang 6,5 meter, lebar 2,85 meter, dan tinggi 3,1 meter. Dengan ground clearance 400 mm, Raad 200 mampu menavigasi medan yang menantang.
Raad 200 memiliki berat total 18.580 kg dan berat kosonf 16.600 kg, sehingga mampu membawa muatan (payload) 1.980 kg.
Prototipe Self Propelled MLRS dari Bandung, Tampilkan Desain ‘Kawin Silang’ Anoa-HIMARS
Bicara dapur pacu, Raad 200 ditenagai mesin diesel empat langkah turbocharged berpendingin cairan, HD12ZLG-M, buatan Jerman dan dirakit di Cina. Mesin ini, dilengkapi enam silinder segaris, menghasilkan output 385 tenaga kuda pada 2000 rpm.
Sistem suspensi Raad 200 menggunakan batang torsi dan empat peredam kejut. Lintasannya terbuat dari baja dengan mekanisme penyetelan, disesuaikan untuk daya tahan dan kemampuan beradaptasi. Sistem rem mencakup mekanisme drum dan strap, dan sistem kelistrikan beroperasi pada pengaturan 24V dengan dua baterai. (Gilang Perdana)