Mesir Luncurkan Frigat MEKO A200 Pertama Produksi Dalam Negeri – ENS Sajm Al Jabbar (Al Aziz Class)
Seperti Indonesia yang lebih dulu membangun frigat berdasarkan lisensi (Martadinata Class) di dalam negeri, maka dari Timur Tengah, ada kabar bahwa Mesir belum lama ini berhasil untuk pertama kalinya membangun dan meluncurkan kapal perang di kelas frigat untuk pertama kalinya. Sebagai bagian dari modernisasi Angkatan Lautnya, Alexandria Shipyard pada 4 Desember 2023 telah meluncurkan ENS Sajm Al Jabbar (FFG-910) .
Baca juga: TKMS Kirimkan Unit Kedua Al Aziz Class – Frigat Stealth Berdesain Modular Pesanan Mesir
ENS Sajm Al Jabbar adalah unit keempat dari frigat Al Aziz class, yang mana dua unit pertama frigat kelas ini – ENS Al Aziz (FFG-904) dan ENS Al Qahhar (FFG-905) dibangun di Jerman oleh Stahlbau Nord GmbH, Bremerhaven.
Untuk unit ketiga, ENS Al Qadeer (FFG-909) telah diluncurkan dan dalam proses instalasi perangkat di Jerman. Al Aziz class dikenal juga sebagai MEKO A200EN.
MEKO adalah singkatan dari Mehrzweck-Kombination (bahasa Inggris: multi-purpose-combination). Frigat ini adalah konsep pembuatan kapal angkatan laut modern berdasarkan modularitas persenjataan, elektronik, dan peralatan lainnya, yang bertujuan untuk kemudahan pemeliharaan dan pengurangan biaya. MEKO 200 adalah frigat yang dirancang oleh galangan kapal Blohm + Voss Jerman, sebagai bagian dari keluarga kapal perang MEKO.
Dibangun dengan dukungan Jerman, peluncuran ENS Sajm Al Jabbar oleh galangan lokal merupakan tonggak sejarah bagi Mesir yang bergerak cepat dalam memodernisasi angkatan lautnya dan memperluas perannya dalam mendukung keamanan maritim regional.
Acara peluncuran ENS Sajm Al Jabbar dihadiri Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi. Meskipun ini adalah kapal keempat di kelasnya dan menggunakan desain Jerman yang disesuaikan untuk Mesir, ini adalah pertama kalinya negara tersebut membangun kapal perang canggih di dalam negeri. Presiden Al Sisi dan komandan Angkatan Laut mengucapkan selamat kepada galangan kapal karena telah mengembangkan kapal yang seluruhnya dibuat oleh “tangan Mesir.”
Di antara prestasi yang mereka soroti adalah kecepatan pembuatan kapal frigat MEKO A200 bernama Al Jabbar (Yang Perkasa dalam bahasa Mesir). Pembangunan kapal diumumkan pada Januari 2022 oleh Galangan Kapal Alexandria. Kapal tersebut mengikuti jejak kapal saudaranya, dua di antaranya telah ditugaskan, sementara di Jerman sedang menyelesaikan pengiriman ketiga pada tahun depan. Dua kapal yang tersisa dari frigat Al Aziz class diharapkan dapat ditugaskan sebelum akhir tahun 2024.
Kapal tersebut diadaptasi dari desain yang dikembangkan oleh pembuat kapal Jerman Blohm + Voss, yang saat ini merupakan bagian dari ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS). Meskipun desainnya berasal dari tahun 1970-an dan pertama kali digunakan pada tahun 1980-an, namun desain kapal perang ini telah diperbarui beberapa kali. Selain digunakan oleh Jerman, kapal keluarga MEKO juga digunakan oleh banyak negara di seluruh belahan dunia.
Mesir awalnya mengusulkan dua kapal kemudian memperluas pesanan menjadi empat dan mendapat dukungan dari pemerintah Jerman untuk melanjutkan rencana penggantian frigat Oliver Hazard Perry class milik AS yang sudah tua. Pesanan kapal tersebut dilakukan pada bulan September 2018 sebagai bagian dari program modernisasi angkatan laut senilai 2,3 miliar euro dan disetujui tujuh bulan kemudian oleh pemerintah Jerman.
Kapal pertama dari empat kapal tersebut diserahkan ke Mesir pada Oktober 2022, hanya 38 bulan setelah kontrak berlaku efektif dan tiga tahun setelah pemotongan baja pertama.
Frigat Al Aziz class memiliki panjang sekitar 121 meter dan berbobot 3.700 ton. Frigat ini digerakkan dengan kombinasi turbin gas dan mesin diesel yang menghasilkan kecepatan maksimum 29 knots.
Baca juga: Mesir Borong Dua Kapal Logistik Fort Class, Bekas Pakai AL Inggris
Paket sistem senjata pada frigat Al Aziz terdiri dari meriam 1x Oto Melara 127/64 LW 127 mm, kanon MSI-Defence 30 mm, 32 VLS cell untuk rudal hanud VL MICA NG, 8x rudal anti kapal Exocet, dan Rheinmetall Defence MASS softkill decoy launcher. Frigat ini mengadopsi radar 4D AESA NS-110. (Bayu Pamungkas)
Related Posts
-
Jet Tempur F-22 Raptor Jatuh di Florida, Ada Berapa Unit Raptor yang Kini Siap Tempur?
64 Comments | May 16, 2020
-
Avenger II: Sensor Canggih Berbasis Thermal di Drone Saab Skeldar V-200
8 Comments | Feb 19, 2017
-
KRI Rakata 922: Kapal Tunda dengan Jejak Sejarah Panjang
3 Comments | Jul 16, 2018
-
Thales Tuntaskan Implementasi CMS Tacticos di KRI RE Martadinata 331
27 Comments | Nov 24, 2016
Yg di Mesir mah jadi dibuat dan berlayar mulus di laut…yg dibuat negara tetangga tercinta mah masih mangkrak di darat sampai berkarat..