Update Drone KamikazeKlik di Atas

Meronda di ‘Langit’ Ukraina, Australia Kirim Stasiun Radar Terbang – Boeing E-7A Wedgetail

Dengan eskalasi tingkat tinggi, maka lazim bila banyak pesawat dan drone intai terbang di sekitar udara Ukraina. Secara bergilir, unsur intai yang melibatkan pesawat AWACS (Airborne Warning and Control System) dari Amerika Serika dan negara NATO meronda ruang udara di kawasan yang tengah berkecamuk.

Baca juga: E-7A Wedgetail – Stasiun Radar Terbang Perisai Ruang Udara Australia

Yang menarik, dalam waktu dekat ini, Australia akan bergabung sebagai partisipan (operator) AWACS dari negara yang terjauh dari Ukraina. Dikutip dari thedefensepost.com (12/7/2023), disebut Pemerintah Australia akan mengerahkan pesawat pengintai ke Jerman untuk membantu memastikan kelancaran aliran bantuan militer dan kemanusiaan ke Ukraina.

Konkritnya, Canberra akan mengirimkan pesawat intai peringatan dini Boeing E-7A Wedgetail dengan 100 awak darat dan personel pendukung, untuk jangka waktu operasi selama enam bulan, mulai Oktober 2023.

Menurut Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Boeing E-7A Wedgetail RAAF akan ditempatkan dari basisnya di Jerman, dan tidak akan memasuki wilayah udara Ukraina, Rusia, atau Belarusia. “Kontribusi ini sangat signifikan, baik untuk apa yang akan dilakukannya tetapi juga untuk apa yang dilambangkannya, yaitu komitmen Australia untuk melakukan apa yang kami bisa untuk menyediakan sumber daya yang sesuai (untuk Ukraina),” katanya.

E-7A Wedgetail mengadopsi platform pesawat komersial Boeing 737-700. Dari segi kemampuan, bisa disebut antara Wedgetail dan E-3 Sentry – AWACS andalan AU AS adalah setara. Peran pesawat ini terbilang strategis, dalam palagan pertempuran, fungsi pesawat juga digunakan sebagai “dirigen” operasi udara. Dari kabin pesawat, pimpinan komando mandala dapat mengendalikan operasi pesawat-pesawat tempurnya, menyesuaikan diri dengan data lapangan yang terpantau oleh beragam perangkat intai elektronis.

E-7A Wedgetail juga punya kemampuan air refueling system.

E-7A Wedgetail dilengkapi struktur radar yang berukuran besar pada bagian punuk pesawat. Radar ini dapat diset untuk mendeteksi seluruh penerbangan sipil dan militer dalam radius 600 Km (look up mode) dan 370 Km (look down mode) dari posisi yang sangat strategis.

Disebut posisi yang strategis karena dalam tugas-tugasnya pesawat ini akan memantau dari ketinggian 30.000 – 40.000 kaki, jelas posisi yang tak akan mungkin didapat jika menggunakan radar di darat (ground radar).

Radar pada punuk Boeing 737 Wedgetail populer disebut radar MESA (Multi Role Electronically Scanned Array). Sesuai dengan namanya, piranti elektronik ini mampu memindai 180 obyek secara simultan, dan memilah-milahnya, mana yang dikenal dan mana yang masuk kategori black flight.

Baca juga: Australia Canangkan Penggantian E-7A Wedgetail, Bagaimana Nasib Indonesia untuk Punya AEW&C?

Peran tersebut juga dikenal sebagai intai udara (surveillance) lewat dukungan fitur IFF (Identification Friend or Foe), bahkan sensor yang ada di pesawat ini dapat memilah-milah frekuensi radio yang saling tumpang tindih. Radar MESA beroperasi dalam gelombang I-band, yakni pada frekuensi 1,215 – 1,4 Ghz. (Gilang Perdana)

One Comment