Meriam Kapal (Cina) H/PJ26 76mm – Lawan Tanding Meriam (Barat) OTO Melara 76mm
Bagi kapal-kapal perang berstandar NATO, keberadaan OTO Melara 76 mm ibarat ‘meriam sejuta umat,’ lantaran begitu banyak dipasang di beragam jenis kapal perang, mulai dari kapal patroli, korvet, frigat sampai destroyer. Namun lain halnya dengan Angkatan Laut Sang Naga, berusaha mandiri dalam adopsi alutsistanya, AL Cina punya kebanggaan tersendiri untuk meriam pada haluan kapal perangnya.
Yang dimaksud adalah meriam H/PJ26 76 mm yang dikembangkan oleh 713th Institute pada periode 2000 – 2003. Seperti yang ‘sudah-sudah,’ meriam ini tak murni rancangan Cina, melainkan aslinya mencomot desain meriam buatan Soviet/Rusia AK-176. Awalnya memang Cina mendapatkan lisensi produksi atas meriam tersebut, dan belakangan meriam itu berhasil dikembangkan lebih mumpuni dan akhirnya diproduksi oleh China First Heavy Machinery Group Corporation untuk kebutuhan AL Cina.
Di tangan para insinyur Cina, AK-176 dirancang ulang, terutama pada bagian kubah dan ruang penyimpanan amunisi, namun untuk laras, amunisi dan sistem pemuatannya (automatic loading) tetap mengacu pada desain Soviet.
Oleh Cina, rumah kubah memiliki bentuk baru untuk mengurangi penampang radar lawan. Penggunaan material komposit mengurangi berat kubah secara signifikan. Kapasitas sistem penyimpanan amunisi pada dek bawah telah ditingkatkan, dari 75 amunisi pada AK-176 menjadi 150 amunisi pada H/PJ26.
Ada dua jenis amunisi 76 mm pada H/PJ26, yaitu amunisi fragmentasi yang digunakan untuk melawan kapal permukaan dan airburst yang untuk digunakan menghadapi serangan pesawat dan rudal anti kapal. kabarnya, amunisi 76 mm meriam ini mempunyai radius mematikan 8 meter, sehingga dianggap ideal untuk meladeni serangan udara.
H/PJ26 punya jangkauan efektif maksimum 15,7 km terhadap sasaran permukaan, sementara jarak luncur proyektil ke udara mencapai ketinggian 11 km. Kecepatan luncur proyektil 980 meter per detik, sedangkan kecepatan tembak meriam dapat disesuaikan sesuai sasaran yang dihadapi, mulai dari 30, 60 sampai 120 proyektil per menit. Total 150 amunisi dapat dibawa dalam satu sistem tembak di bawah geladak.
Meriam H/PJ26 umumnya dikendalikan oleh fire control system yang menggunakan input radar Type 347G atau Type 360. Sistem pengendalian tembakan memungkinkan H/PJ26 untuk digunakan melawan kapal permukaan, sasara area berbasis darat, pesawat dan mencegat rudal anti kapal yang melesat dalam pola sea skimming. Meriam ini dilengkapi sistem elektro-optik yang dapat ditempatkan pada sudut kanan atas kubah, dengan begitu, meriam ini dapat dikendalikan secara manual dari jarak jauh.
H/PJ26 dikembangkan untuk mempersenjatai jajaran baru fregat dan korvet AL Cina, di antaranya termasuk frigat Type 054A dan korvet Type 056A Class, tidak itu saja, Landng Platform Dock Dok platform Type 071 Class juga dilengkapi meria H/PJ26 tunggal. Berbagai jenis kapal yang dibangun Cina untuk pasar ekspor juga telah dilengkapi dengan meriam H/PJ26. Saat ini lebih dari 100 unit meriam H/PJ26 telah diproduksi. Secara umum, laras meriam H/PJ26 dapat digunakan sampai 3.000 kali tembakan.
Di ajang Zhuhai AirShow 2021, diperlihatkan desain kubah terbaru H/PJ26, dimana ditampilkan rancangan kubah yang lebih stealth, menjadikannya terlihat mirip dengan OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun yang terdapat di frigat Martadinata Class. (Gilang Perdana)
Indonesia juga sedang riset pembuatan Canon 20,30,75 mm
don’t under estimate, especially your enemy..
China ya, Hmm……….?
Nembak 150 peluru auto meleleh laras canon nya
Bismillah menunggu bantuan hibah aja dari China Meriam Kapal (Cina) H/PJ26 76mm tersebut untuk KCR TNI.AL maupun pesawat tempur j.10 dan j.16 China buat tambahan pesawat latih TNI AU … Semoga pak Jokowi dapat membantu pengadaan alutsista TNI tersebut dengan diplomasi internasional beliau.
Yg penting bisa bikin sendiri pada akhirnya bisa dijual dan jadi duit.kapan Indonesia juga bisa bikin meriam atau auto cannon.
Semoga si ARROWHEAD dan FREMM make 76 MM OTO MELARA VULCANO VERSION.
Yg dr FREGAT AHMAD YANI di pindahkan ke LPD2 dan LST2.
KWnya AK176 tuh. Bentuk kubah Stealthnya juga masih kurang buat merefleksikan gelombang radar.
ujicoba dulu ini mah …. pastikan tahan panas ( jadi eling mocin dulu )
Nembak kapal kayu penyelundup mempan ga