Menhan Singapura Konfirmasi Pembelian Tambahan F-35, Unit Pertama F-35B Tiba di 2026, F-35A Tiba di 2030
|Kabar penambahan pesanan jet tempur stealth F-35 Lightning II oleh Singapura telah berembus sejak lama, namun baru belakangan dikonfirmasi secara resmi oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Singapura Ng Eng Hen.
Pada tanggal 3 Maret 2025, Menhan Singapura secara resmi mengonfirmasi pembelian delapan unit jet tempur F-35A tambahan dari Amerika Serikat. Akuisisi ini diumumkan selama Debat Komite Pasokan, menyusul pengadaan 12 varian F-35B sebelumnya, yang memperkuat inventaris Angkatan Udara Singapura (RSAF) di masa mendatang yang terdiri dari 20 jet tempur generasi kelima pada akhir dekade ini.
Menurut Kementerian Pertahanan (MINDEF), delapan F-35A dijadwalkan tiba sekitar tahun 2030, sementara gelombang pertama empat F-35B diharapkan tiba pada tahun 2026, diikuti oleh delapan lagi pada tahun 2028.
F-35A, yang melakukan lepas landas dan pendaratan konvensional – conventional takeoff and landing (CTOL), menawarkan endurance yang lebih baik dan kapasitas muatan yang lebih tinggi, sekitar 8.160 kilogram dibandingkan dengan 6.800 kilogram F-35B.
Pembelian F-35A merupakan bagian dari anggaran pertahanan Singapura untuk tahun fiskal 2025, yang ditingkatkan sebesar 12,4% menjadi S$23,4 miliar (sekitar US$17,4 miliar). Dana tambahan tersebut sebagian dialokasikan untuk proyek-proyek yang sebelumnya ditangguhkan atau terganggu karena pandemi.
Menhan Singapura mencatat bahwa meskipun peningkatan tahun ini signifikan, pertumbuhan anggaran di masa mendatang akan menurun untuk mempertahankan pengeluaran dalam kisaran 3% dari PDB, batas atas yang secara konsisten dipatuhi pemerintah. Anggaran tersebut juga mendukung beberapa akuisisi signifikan, termasuk dua kapal selam Invincible class tambahan, kendaraan tempur infanteri Titan 8×8 baru, peningkatan peluncur roket M142 HIMARS yang ada, peningkatan kemampuan anti-UAS, dan Multi-Role Combat Vessel (MRCV).
Ketertarikan Singapura pada F-35 dimulai pada tahun 2003, ketika negara itu bergabung dengan fase Desain dan Pengembangan Sistem program Joint Strike Fighter (JSF) sebagai Security Cooperation Participant.
Pada berbagai titik, ada spekulasi bahwa Singapura dapat memperoleh sebanyak 100 pesawat, khususnya menunjukkan minat pada varian F-35B karena kemampuan short take-off and vertical landing (STOVL). Karakteristik ini dianggap menguntungkan untuk operasi di landasan pacu yang lebih pendek dan potensi integrasi dengan LPD Endurance class.
Menurut head of RSAF Next Generation Fighter Project Office Letnan Kolonel Zhang Jianwei, akuisisi F-35A merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk menggantikan F-16 dan membangun armada masa depan yang terdiri dari varian F-35A dan F-35B. (Bayu Pamungkas)
Selain Borong Jet Tempur F-35B, Singapura Juga Tertarik dengan F-35A dan F-35C
tetangga tajir melintir satu ini mau hadapi siapa ya bahkan negaranya saja tak mampu tampung semua arsenal militernya, lebih banyak disimpan di Ostrali, Selandia dan Amerika padahal Indonesia tak mungkin akan serang ni negara karena tak de guna juga tak ada sda luasnyapun kalah dengan PIK buatan kita, kenapa tak bantu perkuat negara kita saja ya kalau kita kuat dan aman dijamin Singapur ikut aman dan nyaman penghasilan terbesar ni negara nyaris dominan karena kegiatan perdagangan dan ekonomi negara kita walau tak dipungkiri musuh utama nya justru Malaydesh…opini lho…bebas to
Tenang saja
Kita buat saja drone sebanyak mungkin.
Roket sebanyak mungkin.
Di Batam gelar roket sebanyak mungkin.
Begitu pecah perang. Kita tembak ribuan roket dari Batam.
Tidak bisa terbang itu pesawat.
Gelombang kedua. Drone murah dengan kabel fiber. Juga dari Batam.
Mereka tetap akan berhitung
Tetangga dekat Batam punya 2 (dua) varian F-35 sekaligus, tetangga dekat yang di selatan masih tetap punya 1 (satu) varian namun jumlahnya puluhan unit, kita bisa imbangi dengan Rafale F4 dan KF-21 walau berbeda generasi? 🤔