Update Drone KamikazeKlik di Atas

Menhan Malaysia: “Kapal Selam Scorpene KD Tun Razak Dalam Kondisi Prima, Mampu Beroperasi di Kedalaman Maksimum”

Jumlah kapal selam tidak berarti bila tingkat kesiapan operasionalnya rendah, untuk itu mencapai level kesiapan operasional kapal selam bukan perkara mudah. Seperti belum lama ini, Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin menyebut bahwa kondisi salah satu kapal selam Scorpene class, yakni KD Tun Razak dalam kondisi prima setelah 18 bulan direparasi.

Baca juga: Setelah 18 Bulan Direparasi, Kapal Selam AL Malaysia KD Tun Razak Kembali Beroperasi

Dilansir The Star (10/0/11/2024), Khaled Nordin juga mengatakan bahwa KD Tun Razak mampu beroperasi pada kedalaman maksimum. Menteri Pertahanan, yang sedang dalam kunjungan kerja ke pangkalan Angkatan Laut di Kota Kinabalu, Sabah, pada Sabtu (9 November 2024), mengatakan bahwa ia menyaksikan kemampuan KD Tun Razak untuk menyelam hingga kedalaman operasi maksimumnya, yaitu dalam misi pengamatan operasional OPV KD Selangor di Laut Cina Selatan.

Ia mengatakan hal ini menunjukkan kemampuan kapal selam negara tersebut untuk beroperasi secara efektif dan efisien. “Misi ini dilaksanakan oleh awak yang terampil dan kompeten, yang dilatih melalui proyek akuisisi kapal selam. Kemampuan operasional penuh dari kapal selam tidak hanya bergantung pada kemampuan teknis kapal itu sendiri, tetapi juga pada faktor-faktor seperti kesiapan personel, logistik, perawatan, dan dukungan infrastruktur.

Scorpene class diperoleh Malaysia dari Perancis, ada dua unit – KD Tun Razak dan KD Tunku Abdul Rahman, kedua kapal resmi dioperasikan Angkatan Laut Malaysia pada tahun 2009. KD Tunku Abdul Rahman pada tahun 2014 pernah meluncurkan rudal anti kapal SM39 Exocet, yang menjadikan kapal selam pertama di Asia Tenggara yang berhasil melluncurkan rudal anti kapal dari bawah permukaan laut.

Kedalaman operasional maksimum kapal selam Scorpène class umumnya diperkirakan sekitar 300 meter. Kedalaman ini adalah angka standar yang diterapkan oleh sebagian besar kapal selam diesel-listrik modern untuk menjaga keamanan struktural dan operasional mereka selama misi.

Setelah 50 Tahun Hilang, Kapal Selam Diesel Listrik Perancis Ditemukan di Kedalaman 2.370 Meter

Namun, kedalaman maksimum ini bisa sedikit bervariasi tergantung pada spesifikasi khusus dari setiap kapal selam Scorpène yang diproduksi untuk berbagai angkatan laut, seperti Angkatan Laut India dan Angkatan Laut Malaysia.

Kedalaman yang sebenarnya bisa jadi lebih besar, tetapi informasi ini biasanya dirahasiakan untuk alasan keamanan operasional. Informasi mengenai kedalaman operasional maksimum kapal selam dirahasiakan karena kedalaman adalah faktor kritis yang memengaruhi kemampuan bertahan hidup dan taktik operasional kapal selam di medan tempur.

Kapal Selam KRI Cakra 401 Laksanakan Uji Nominal Diving Depth, Apakah itu?

Informasi tentang kedalaman maksimum menentukan seberapa dalam kapal selam bisa menghindari deteksi oleh kapal musuh, pesawat anti-kapal selam, dan perangkat sonar. Mengetahui kedalaman maksimum memungkinkan pihak lawan mengoptimalkan deteksi sonar atau senjata mereka agar lebih efektif pada kedalaman tersebut, yang bisa membahayakan kapal selam.

Menjaga informasi kedalaman maksimum sebagai rahasia melindungi kapal selam dan kru dari ancaman langsung. Jika lawan tidak tahu batas kedalaman aman, sulit bagi mereka untuk menargetkan kapal selam secara akurat atau memprediksi pergerakannya.

Selain itu, kedalaman operasi terkait langsung dengan tekanan air yang bisa ditanggung struktur kapal selam. Jika kedalaman maksimum diketahui, pihak lawan dapat memanipulasi situasi yang memaksa kapal selam untuk mendekati batas kemampuannya, yang bisa menyebabkan kerusakan struktural atau mengurangi efektivitasnya. (Gilang Perdana)

Dock C “Pressure Dock” – Solusi Uji Kedalaman Kapal Selam Tanpa Harus Menyelam ke Laut Dalam