Menhan Malaysia: “Kami Beli Block 20, Versi Terbaru Jet Tempur FA-50 Fighting Eagle”

Pada 24 Februari 2023, Korea Aerospace Industries (KAI) mengumumkan telah memenangkan kontrak senilai 1,2 triliun won (US$920 juta) untuk pengadaan 18 unit jet tempur serang ringan FA-50 Fighting Eagle ke Malaysia. Namun, saat itu belum ada komentar lebih lanjut dari pihak militer dan pemerintah Malaysia.

Baca juga: Malaysia Resmi Order 18 Unit FA-50 Fighting Eagle, Separuh Pembayaran via Barter Minyak Kelapa Sawit

Dan belum lama, untuk pertama kalinya Kementerian Pertahanan Malaysia memberikan pernyataan terkait pembelian FA-50 tersebut. Dikutip malaysiandefence.com (17/3/2023), Menteri Pertahanan Mohamad Hasan mengkonfirmasi di Parlemen bahwa Angkatan Udara Malaysia akan mendapatkan versi terbaru dari FA-50, yakni Block 20. Ia mengatakan Block 20 adalah versi terbaru dari jet tempur supersonik FA-50 yang mampu menembakkan rudal udara ke udara dan udara ke darat.

Mohamad Hasan mengatakan pesawat itu dibeli setelah evaluasi oleh AU Malaysia yang didukung oleh “beberapa sesi” oleh Dewan Tender Kementerian Pertahanan. Mohamad menyebut FA-50 sudah beroperasi di negara-negara tetangga, seperti Thailand, Filipina dan Indonesia.

“Pesawat tersebut memiliki catatan servis yang baik,” tambahnya. Ia menambahkan, pesawat mereka (Indonesia, Thailand dan Filipina – red) tidak sama persis dengan FA-50 yang dibeli Malaysia. “Mereka menggunakan Block 16, Block 18 dan yang terakhir adalah Block 19, sementara yang kami beli adalah Block 20,” ujar Hasan.

“Kami membeli 18 pesawat untuk batch pertama, cukup untuk satu skadron dan FA-50 kami lebih baik dari versi sebelumnya karena memiliki kemampuan yang lebih baru. Kemampuan pesawat ini sama baiknya dengan jet tempur multirole dan lebih mahal dari versi sebelumnya,” tambah Mohammad Hasan.

FA-50 AU Korea Selatan melakukan afterburner.

KAI menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Malaysia setelah mengalahkan beberapa kompetitor dalam program Light Attack Aircraft (LCA). Di antara kompetitor yang dikalahkan FA-50 adalah Tejas dari India, JF-17 Thunder dari Pakistan, Yakolev Yak-130 dari Rusia dan Hurizet dari Turki. Pencapaian tersebut merupakan ekspansi terbaru KAI di pasar Asia Tenggara, setelah keluarga jet tempur T-50/FA-50 digunakan oleh Indonesia, Filipina, dan Thailand.

FA-50 Block 20 hadir dengan kemampuan khusus atas permintaan Malaysia. KAI akan memodifikasi FA-50 dengan menambahkan sistem pengisian bahan bakar udara (air refueling) dan menambah kapasitas persenjataannya. Pejabat KAI menyebut bahwa target pengiriman perdana FA-50 pesanan Malaysia akan dilakukan mulai tahun 2026.

Baca juga: Korea Selatan Rilis Foto Jet Tempur Ringan FA-50 Pesanan Polandia, Dilengkapi “Kanopi Palsu”

FA-50 ditenagai mesin tunggal General Electric F404-GE-102 turbofan. Kinerja mesin dikendalikan oleh dual-channel Full Authority Digital Engine Control (FADEC) system. FA-50 dapat membawa 568 liter bahan bakar tambahan dalam external fuel tank. FA-50 yang pengembangannya melibatkan Lockheed Martin, dapat mencapai kecepatan maksimum 1.837 km per jam (Mach 1.5). (Gilang Perdana)