Mengintip “Rollback Engine” Jet Tempur F-16 C Skadron Udara 16 TNI AU

Foto: Instagram SkadronUdara16

Rollback engine bagi warga pangkalan udara mungkin sudah jadi pemandangan lazim, namun di mata awam penulis, aktivitas lepas pasang mesin pesawat, khususnya pada pesawat tempur menjadi pemandangan yang spesial. Meski tak semua mata berkesempatan melihat langsung proses rollback engine jet tempur, Skadron Udara 16 yang menjadi rumah dari armada F-16 C/D Block52ID di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, berbagi momen tersebut dalam akun Instagram @skadronudara16.

Baca juga: Pilah Pilih! Mesin yang Ideal Untuk F-16 Viper (Indonesia)

Seperti yang terlihat dalam slide foto pada album Instagram, nampak pelepasan mesin pada F-16 C dengan regustrasi TS-1634. Letnan Kolonel Pnb. Bambang Apriyanto, selaku Komandan Skadron Udara 16 mengatakan kepada Indomiliter.com, “Rollback engine merupakan kegiatan rutin, dilakukan saat mesin pesawat harus menjalani perawatan rutin, khususnya bila diperlukan adanya penggantian modul atau part karena posisinya yang mengharuskan engine harus rollback.”

Lebih lanjut Bambang Apriyanto menjelaskan, bahwa usia modul pada engine yang paling singkat adalah gearbox module dengan usia 2.000 cycle engine, sementara untuk module lainnya rata-rata di angka 4.000 cycle engine. Sebagai ilustrasi, penggantian part yang mengharuskan rollback adalah penggantian main fuel pump setelah sekitar 3.000 cycle engine. “Akan tetapi jika troubleshooting pada engine yang mengharuskan pengecekan dengan test cell, maka juga mutlak dilaksanakan rollback engine,” ujar Bambang Apriyanto yang mempunyai callsign “Bramble.”

Nah, sebenarnya apakah yang dimaksud cycle engine? Samakah cycle engine dengan jam terbang? Jawabannya tidak selalu, kadang dalam satu jam bisa mencapai 2 hingga 3 cycle, bisa juga satu jam hanya 1 cycle. Lebih teknisnya, penggunaan power yang agresif dari idle-mil-max AB yang berulang-ulang akan menyebabkan cycle engine semakin banyak. Cycle engine sendiri secara otomatis dihitung oleh komputer.

Kembali ke proses rollback engine, waktu yang dibutuhkan untuk proses lepas pasang mesin pada jet tempur F-16 sekitar 2 jam saja. Dalam proses rollback yang dilakukan awak ground handling Skadron Udara 16, dibituhkan total 6 orang, terdiri dari unsur trade engine dan trade air plane general.

Setelah mesin di lepas, selanjutnya mesin tersebut akan dibawa menggunakan pesawat C-130 Hercules. Persisnya perawatan dan perbaikan mesin F-16 baru dapat dilakukan di Skadron Teknik 042 Lanud Iswahjudi, Madiun. Dalam sekali angkut, C-130 Hercules dapat membawa 2 unit mesin F-16.

Durasi Perawatan Mesin
Karena dibutuhkan untuk operasional mengawal ruang udara NKRI, proses pengerjaan dalam perawatan mesin dilakukan dalam waktu yang sangat terukur. Setelah modul diganti, akan dilaksanakan ground test di engine test cell, maka dalam seminggu mesin sudah siap digunakan lagi. Bambang menambahkan, lamanya proses perawatan bisa disesuaikan dengan kebutuhan, “kalau diperlukan cepat, ya bisa dilembur siang malam, dan dalam 3 hari bisa rampung,” kata Bambang. Lepas dari itu, ketersediaan suku cadang harus terjamin, maka itu selalu ada standar stock minimum suku cadang.

Tidak semua mesin yang di rollback akan selalu masuk ke hanggar perawatan, ada juga mesin yang di rollback untuk ditukar ke pesawat lain, semisal pesawat harus melaksanakan periodic inspection untuk airframe pesawat.

Baca juga: Lebih Ramah Lingkungan, F-16 Fighting Falcon Terbang dengan Bahan Bakar Biofuel

Pratt & Whitney F100-PW-220
Jenis mesin yang di rollback pada F-16 C TS-1634 adalah Pratt & Whitney F100-PW-220. Sebagai informasi, semua F-16 TNI AU – seri A/B/C/D, kesemuanya menggunakan mesin ini, dengan tujuan agar bisa interchangeable. Dikutip dari deagel.com, F100-PW220 mulai digunakan pada F-16 C/D Amerika Serikat sejak 1984 sampai 1991. Mesin yang punya thrust 10,8 ton ini juga digunakan oleh F-15 C/D. (Haryo Adjie)

12 Comments