Mengenal INS Shardul (L16) – Landing Ship Tank Angkatan Laut India yang Hadir di Naval Exercise Komodo 2025
Guna mengikuti Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di Perairan Bali, Angkatan Laut India mengerahkan kapal perang dari jenis LST (Landing Ship Tank) INS Shardul (L16) dan sebuah pesawat intai maritim P-8I Poseidon.
Seperti halnya Indonesia, India juga punya kemampuan, baik di galangan nasional dan swasta untuk membangun LST dalam tonase besar, seperti INS Shardul – LST Shardul class yang dibangun Garden Reach Shipbuilders and Engineers. Ada tiga unit LST Shardul class yang kini semuanya telah beroperasi penuh, dengan INS Shardul sebagai lead ship yang diluncurkan pada 3 April 2004, dan komisioning pada 4 Januari 2007. Salah satu Shardul class, INS Airavat (L24) pernah merapat ke Jakarta dalam misi bantuan oksigen saat pendemi Covid-19 pada tahun 2021.
Meski dioperasikan oleh angkatan laut, namun untuk tugasnya sebagai landing ship tank, pada tanggal 3 Oktober 2008, INS Shardul berafiliasi untuk mendukung pergerakan Resimen Lapis Baja ke-5 Angkatan Darat India dalam sebuah upacara di atas kapal, di Pangkalan Angkatan Laut Mumbai.
Shardul class merupakan evolusi dari kapal pendarat amfibi Magar class. Awalnya, kapal ini diklasifikasikan sebagai Landing Ship Tank (Large) atau LST(L). Shardul class diklaim memiliki tingkat kandungan konten lokal lebih dari 90 persen.
Shardul class dapat membawa empat unit landing craft vehicle personnel (LCVP) di dalamnya, yang dapat digunakan untuk pendaratan pasukan marinir.
LST Shardul class dilengkapi dengan peluncur roket MLRS WM-18 kaliber 140 mm, yang dikembangkan oleh DRDO dan diproduksi oleh Larsen & Toubro. Dua unit sistem terintegrasi dengan masing-masing satu di sisi kiri dan kanan. Peluncur roket memiliki 18 tabung dalam konfigurasi 6×3. Roket ini digunakan untuk operasi pembersihan pantai sebelum memulai operasi amfibi. Persenjataan lain mencakup empat kanon otomatis CRN-91 kaliber 30 mm untuk pertahanan diri, plus terdapat peluncur chaff.
Dari spesifikasi, LST Shardul class dapat mengangkut 11 unit Main Battle Tank (MBT), sebagai perbandingan LST Bintuni class TNI AL dapat mengangkut 10 unit MBT. Kapasitas lain yang dibawa mencakup 465.8 m3 air tawar dan 1,292.6 m3 bahan bakar diesel. Sementara, jumlah pasukan yang bisa diangkut mencapai 500 personel.
LST ini dilengkapi deck dan hanggar untuk menampung helikopter berukuran sedang sekelas Westland Sea King atau HAL Dhruv.
LST Shardul class ditenagai Kirloskar PA6 STC engines, yang bisa membawa kapal dengan kecepatan 16 knot. Bobot kapal mencapai 5.650 ton, dimensi panjang 125 meter dan lebar 17,5 meter. LST Shardul class diawaki 11 perwira dan 145 anak buah kapal. (Gilang Perdana)
ada baiknya tni juga mengadopsi LST dengan MLRS seperti ini biar lebih fleksibel, daripada dengan menggunakan rm 70 yang diletakkan di deck MLRS built ini tentunya lebih praktis