Mengenal Frigat F220 Hamburg, Kapal Perang Jerman yang Bakal Berlayar ke Laut Cina Selatan
|Pernah menjadi penakluk dalam Perang Dunia Kedua, setiap kehadiran militer Jepang dan Jerman kerap menjadi sorotan sampai saat ini. Meski kini taji militernya dapat diukur, tetap saja pemberitaan gelar kekuatan kedua negara menarik untuk dicermati, terlebih bagi Jerman yang diwartakan akan mengirimkan kapal perangnya ke Laut Cina Selatan.
Baca juga: “Achtung,” Angkatan Laut Jerman Siap Kirim Frigat ke Laut Cina Selatan
Menurut sumber dari Kementerian Pertahana Jerman, pengiriman kapal perang akan dilakukan pada musim panas ini. Rencana keberangkatan kapal perang Jerman dijadwalkan pada Agustus 2021 hingga Februari 2022. Kementerian Pertahanan Jerman menambahkan bahwa tujuan misi tersebut, adalah untuk mendukung tatanan navigasi internasional dan pedoman rute laut bebas.
Bahwa frigat yang dipersiapkan AL Jerman untuk berlayar ke Laut Cina Selatan adalah F220 Hamburg, yang termasuk dalam Type 124 Sachsen Class. Frigat dengan bobot 5.800 ton tersebut punya panjang 143 meter dan lebar 17,4 meter. Seperti apakah sosok kapal perang asal Negeri bavaria ini? Apakah sanggup membuat armada kapal perang Cina ciut?
Terkenal sejak Perang Dunia Kedua sebagai negara yang punya pengalaman panjang dalam rancang bangun kapal perang permukaan dan kapal selam, jelas nama Jerman tidak bisa dianggap sebelah mata, di mata internasional, kualitas kontruksi dan material baja pada kapal-kapal buatan Jerman, masih dianggap sebagai yang terbaik di dunia.
Frigat Hamburg tak lain adalah jenis heavy frigate alias frigat kelas berat, lantaran punya tonase 5.800 ton. Merujuk ke silsilahnya, frigat Hamburg dengan nomer lambung F220 adalah bagian dari frigat Type 214 Sachsen class. Total ada empat unit frigat di kelas ini yang dioperaskan AL Jerman, yaitu Sachen, Hamburg, Hassen dan Thuringen. Khusus frigat Hamburg, diproduksi oleh galangan Howaldtswerke-Deutsche Werft di kota Kiel.
Sebagai informasi, galangan ini juga yang memproduksi kapal selam KRI Cakra dan KRI Nanggala milik TNI AL.
Merujuk ke sejarahnya, frigat Hamburg diluncurkan pada 16 Agustus 2002, dan diserahterimakan pada September 2004. Namun baru resmi dioperasikan AL Jerman pada 13 Desember 2004. Sebagai basis pangkalan, frigat berpeluru kendali ini bermarkas di Wilhelmshaven, negara bagian Niedersachsen.
Tentu yang menjadi pertanyaan Anda sekalian, bekal persenjataan apa yang dibawa frigat Hamnburg sampai berani diajak berlayar ke Laut Cina Selatan. Dari bagian depan, pada sisi haluan disematkan satu pucuk meriam OTO Melara kaliber 76 mm.
Dan masih dari bagian haluan, tepatnya di depan anjungan terdapat 32 pelucur VLS (Vertical launch system) MK41, dimana modul ini beriskan rudal hanud jarak sedang RIM-162 Evolved Sea Sparrow Missile.

Dan berada di antara meriam Oto Melara dan 32 peluncur VLS, terdapat RAM launchers atau RIM-116 Rolling Airframe Missile – yaitu berisikan 21 rudal hanud jarak pendek, model senjata ini berperan sebagai Close in weapon systems (CIWS). Kemudian beranjak ke bagian lambung kapal, terdapat dua quadruple, alias delapan peluncur rudal anti kapal Harpoon. Sebagai kanon penangkis serangan udara, dipercayakan pada dua pucuk Mauser MLG 27 27 mm autocannons.
Dan untuk menghadapi sasaran bawah laut alias kapal selam, tersedia dua triple torpedo launcher dengan torpedo Eurotrop MU90. Senjata yang menghadap buritan dan disematkan di atas hanggar adalah RIM-116 Rolling Airframe Missile yang berperan sebagai close in weapon systems.
Sebagai heavy frigate, Hambug dapat membawa dua helikopter anti kapal selam, seperti terlihat dalam foto di atas, Hamburg membawa dua helikopter Sea Lynx MK88, helikopter ini dapat dipersenjatai torpedo dan rudal udara ke permukaan, Sea Skua. Seiring modernisasi Sea Lynx akan digantikan oleh helikopter NH-90 yang lebih canggih dan modern.
Baca juga: Rudal Sea Skua – Senjata Udara ke Permukaan Andalan Helikopter Super Lynx 300 AL Malaysia
Dari spesifikasi, frigat Hamburg ditenagai dengan propulsi CODAG (Combined diesel and gas), frigat ini dapat berlayar sejauh 7.400 km pada kecepatan ekonomis 18 knots. sementara kecepatan maksimumnya mencapai 29 knots. Dalam pelayaran, frigat Hamburg diawaki 230 personel dan 13 awak udara. (Gilang Perdana)
Mantab, dunia percaturan sudah di mulai.. beranikah Tiongkok keluarkan Fregate nya buat nenghalau kapal-kapal Fregate NATO..?
Para penjajah lagi pada pamer otot, dan akan saling berhadapan rebutan sda, dan menancapkan hegemony nya
……Die DEUTSCHLAND….
Helikopter SEA LYNX nya KEREN. SEA LYNX nya bisa mendarat dan lepas landas walau OMBAK TINGGI/ ROUGH SEA.
Kalian perhatikan ada LINGKARAN COKLAT di heli deck nya lingkaran itu buat NYANTOLKAN JANGKAR dr sea sea LYNX !!!!! Semoga Iver kita di pasangin sistem ini.
Perhatikan di HELI PAD ada semacam REL buat keluar masukin heli dr hangar……
PERHATIKAN DI VIDEO INI….DARI MENIT KE 22.00 silahkan menikmati
HIER die FREGATTE HESSEN…
https://youtu.be/kuILkqTAJB8
Ini yg mau ke LCS
https://youtu.be/RBH99PrF0Ms
Ini KAKAK paling tuanya..
https://youtu.be/mVY3lRWKwsA
Misil anti kapalnya kurang gahar
Dari jaman lebaran kuda juga sudah ada yg membahas ttg hal ini……@diyono, jadi ga usah terkaget-kaget 🤫
Dijajaran KRI….kelas MILF adalah satu-satunya kelas kaprang yg sudah dilengkapi dg “perforated deck”, shg siap mengakomodasi heli yg memiliki “hook” utk beroperasi pada kondisi gelombang yg besar 🤗
👉👉👉👈👈👈Lesus 14/08/2016
@ayam jago&errickk
Punten, saya tertarik nimbrung pd diskusi om2 berdua dibawah ttg perbedaan pola operasi evakuasi antara us navy&tni al.
Memang benar cuaca buruk&ombak besar turut menyumbangkan andil….tetapi saya melihat dr sisi yang lain.
Bukankan kapal LPD kita yang bertonase lebih besar dr DDG-51 juga tidak dapat berbuat banyak?
Ada bbrp perbedaan mendasar antara al as vs tni al yang meliputi pola pelatihan, pengalaman operasi dan penggunaan peralatan tepat guna yang melipatgandakan/mengefektifkan kemampuan operasional.
1. Penggunaan link 11/flir scr merata pd alutsista&perangkat organiknya (heli/rhib) oleh al as&aliansinya…Orion aussy yang peertama mendeteksi posisi korban dg flir, meneruskan pantauannya kpd ddg-51 via link 11. Pd ruang komando operasi di ddg-51 citra flir berikut koordinat gpsnya, diplot pd peta, diupdate dg data kecepatan angin…shg bisa disusun pola operasi yang efektif, memberikan panduan prakiraan kekoordinat mana para korban terbawa arus dan bisa dicegat/dievakuasi via rhib atau heli sh-60.
Rhib&heli yang dilengkapi flir/lampu sorot akan lebih mudah menemukan korban yang terapung dilaut pd cuaca buruk dan ombak besar.
Sementara tni, walaupun mengerahkan surveiller&cn-235 mpa yang memiliki datalink&flir tdk bisa beroperasi efektif krn sigma yang memiliki datalink telah ditarik mundur krn menabrak karang, shg pola alur komunikasi data tidak berlangsung dg baik (hanya mengandalkan komunikasi radio antar alutsista yang terlibat dlm operasi)
2. Ddg-51 dilengkapi alat pemandu pendaratan heli pd cuaca buruk/malam hari yang sanggup beroperasi pd sea state 5~6 (tergantung tipe yang dipilih)…dg peralatan ini (Asist/curtiss wright) heli bisa tetap beroperasi pd cuaca dan ombak yang tidak bersahabat, sementara kita belum punya satupun peralatan ini dikapal perang kita….(singapura&malaysia telah mengadopsi peralatan ini untuk frigat dan korvet terbaru mereka).
“Ada anggapan bahwa heli panther/dauphin kurang memadai utk menjalankan operasi yang kompleks pd cuaca buruk”
Hmmmm, mari kita telaah lagi….bukankah heli dauphin telah bertahun2 menjadi heli andalan coast guard amerika?👉👉👉👈👈👈
Kelas MILF? ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Laut China Selatan sekarang jadi Frigate Show untuk negara2x blok barat seakan menggoda AL negara2x pasifik untuk membelinya
Koreksi min, F124 sachsen class hanya 3 unit, 1 unit yaitu thuringen dicancel. Btw VLS yg dimiliki AL jerman hanya ada di sachsen class. Sedangkan heavy frigate lainnya yg lebih anyar yaitu F125 Baden-Württemberg-class seberat 7200 ton sebanyak 4 unit malah tidak memiliki VLS. Agak aneh memang padahal dengan bobot seperti destroyer Daring class.
Iver harus segera datang untuk jaga laut natuna karena china semakin bringas dg kapal perusak terbarunya dg type055
Fregat jenis ini bukan yg di incer sekennannya sama Prabowo..
Yg di incer pak bowo BREMEN KLASSE. Spt ini
https://youtu.be/zwCeZZKmqSY
Iya bukan.
Yg ini gak dijual sama Jerman, yg mereka jual kapal2 tahun jebot alias kapal2 tua yg udah hampir rongsok.
Dunia/Internasional melawan China.
bila nato serius mengangap china ancaman maka tindakan yang diambil akan berbeda dengan yang dilakukan sekarang,sepertinya angota nato masih mengangap china sebagai peluang ketimbang ancaman nyata.itu bisa dilihat dari tarik ulur kepentingan baik politik terlebih ekonomi.hampir sama pendekatanya dengan yang kita lakukan dan negara negara asean lainya.
mungkin sistem kapitalis yang buat nato lebih cendrung pendekatan pada kepentingan nasional ketimbang nato sebagai organisasi.
yang menjengkelkan adalah mereka seolah olah memanas manasi situasi sambil diplomasi dagang…ketimbang mengambil langkah nyata seperti pada rusia.
Kotanya Kiel kali min, Kiev mah di Ukraina
Yap benar sekali, terima kasih atas koreksinya 🙂
Setuju bung, beranikah china mengeluarkan frigatnya? Sy yakin berani dg sekedar memanas2i aj tp utk tindakan ofensif kayaknya nunggu momen. Bg dia masih ngitung2 apakah sdh siap/bllm dn melegitimasi peluru pertama yg ditembakkan sbg tindakan mmbela diri. Jd kayakx masih lma
Se-nato2 laah ajak ngiter2 di LCS biar rame disana! Wehehehe…