Menelusuri Jejak C-295 “Special Mission” Untuk Indonesia
Airbus Defence and Space (ADS) bisa dibilang manufaktur pesawat dan satelit yang cukup ‘terbuka’ berbagi info terkait produk yang dijajakannya. Tengok saja website airbusdefenceandspace.com, begitu menjelaskan tentang spesifikasi pesawat angkut, jet tempur, drone, sampai satelit. Terkhusus ke pesawat angkut sedang C-295, semua varian pesawat angkut yang juga digunakan Skadron Udara 2 TNI AU ini dijelaskan secara panjang lebar, kecuali C-295 varian SIGINT.
Baca juga: C-295M – Pesawat Angkut Taktis Lapis Kedua TNI AU
Selain varian angkut personel, ADS menawarkan C-295 untuk menunjang misi khusus, dan dibagi ke dalam varian armed/ground ISR (Intelligence Surveillance and Reconnaissance), varian maritime patrol and anti-submarine, varian water bomber, varian AEW (Airborne Early Warning), air to air refuelling, VIP transport, Medevac (Medical Evacuation), dan varian SIGINT (Signals intelligence). Yang saat ini digunakan TNI AU adalah C-295M dengan jumlah sembilan unit, dan dikenal sebagai pesawat angkut taktis lapis kedua TNI AU, lapis pertama sudah barang tentu Lockheed C-130 Hercules.
Baca juga: C-130H MP Hercules – Pesawat Intai Maritim TNI AU Dengan Kemampuan Long Endurance
Pengadaan C-295M memang telah tuntas, namun debut C-295 tak lantas sepi dibicarakan, ketika Indonesia dikabarkan sedang mencari sosok pesawat AEW, maka nama C-295 kembali disebut-sebut sebagai kandidat yang potensial. Namun dalam dokumen rencana belanja alutsista di MEF (Minimum Essential Force) II Kementerian Pertahanan, malah terkuak kebutuhan dua unit C-295 dengan kategori “Special Mission.” Merujuk ke istilah special mission, ADS lebih mengedepankan pada varian gunship yang masih berupa cetak biru. Dan mengacu pada logika, pesawat jenis gunship dari platform pesawat angkut hampir pasti tak masuk hitungan TNI untuk saat ini.
Baca juga: AC-47 Gunship TNI AU – Pesawat Angkut Berkemampuan Serbu
Kemudian ada pernyataan menarik dari Fernando Alonso, Head of Military Aircraft, Airbus Defence and and Space saat bertandang ke Jakarta pada Agustus 2016, menurutnya C-295 Special Mission punya peran khusus, meski Ia tak mau menjelaskan apa yang ‘khusus’ dari C-295 Special Mission, namun Alonso memastikan bahwa yang dimaksud bukanlah varian AEW. C-295 AEW resmi merilis C-295 AEW pada ajang Paris AirShow 2011. Jenis radar AESA (Active Electronically Scanned Array) pada C-295 AEW mengadopsi tipe rotor yang berputar 360 derajat. Radar putarnya dipasok oleh perusahaan Israel, Elta System.
Bila kita kesampingkan C-295 Special Mission adalah varian AEW, maka belum lama ada informasi baru yang layak dicermati. Lewat Twitter @warnesyworld (27/3/2017), Alan Warnes, jurnalis Shepardmedia menyebut bahwa TNI AU sedang malakukan upgrade salah satu dari sembilan unit C-295M, dari pesawat angkut taktis menjadi pesawat yang punya kemampuan command and control (Kodal). Meski belum bisa dikonfirmasi kebenaran dari cuitan Alan, kabar ini sontak membuat harapan baru pada kemampuan elemen pesawat intai TNI. Dan kuat dugaan bahwa roadmap upgrading C-295M mengarah ke varian SIGINT.
Baca juga: [Polling] Global 6000 Saab GlobalEye – Pesawat AEW&C Paling Ideal Untuk TNI AU
Berbeda dengan C-295 AEW yang telah dipesan oleh beberapa negara, maka seperti apa sosok C-295 SIGINT masih misterius, tidak ada foto definitif yang memperlihatkan C-295 SIGINT, sepertinya ADS memang berusaha menjaga rapat-rapat jika ada pesanan C-295 SIGINT. Secara garis besar, pada dasarnya C-295 SIGINT mengusung kombinasi dari fitur ISR (Intelligence Surveillance and Reconnaissance), IMINT (Imagery intelligence), ESM (Electronic Support Measures), ELINT (Electronic Intelligent), dan COMINT (Communications Intelligence). Selain itu C-295 SIGINT spesifikasi perangkat yang akan hadir adalah sensor optronic (optical electronic) dan wideband data link.
Dengan beragamnya funsi intelijen dan komunikasi yang dibawa C-295 SIGINT, setidaknya dibutuhkan delapan awak yang mengedalikan beragam konsol. Secara umum, C-295 SIGINT dapat mengudara selama delapan jam. Karena menyangkut koneksi dan integrasi data berkualitas tinggi, operasional C-295 SIGINT didukung ground element, bisa terdiri dari unit fixed atau mobile dengan kontainer.
Benarkah C-295 SIGINT yang nantinya bakal memperkuat TNI? Kita tunggu saja jawabannya, yang jelas jika sejumlah pihak tutup mulut terkait pesawat ini maka itu wajar adanya, mengingat peran strategis dari pesawat ini. (Haryo Adjie)
Gunship…mungkin diindonesia akan dibuat..jika indonesia bisa membuat laras 35mm..dan amunisi ADVnya.(seperti skysheld)…jadi ada gotri berpendarnya..yg membentuk jaring..kemungkinan juga pemasangan plug and play…kalo tidak dengan sistem gutling gun 30mm…kemungkinan cuman 3 laras(untuk cari ringannya)seperti sistem gutling dipespur…
@admin..
Maw tny min varian c295 & c235 apa saja yg di punyai militer indonesia..?
Mengapa TNI tidak memasukkan gunship di anggaran belanja ya? Padahal kan sangat cocok untuk mendukung operasi pasukan didarat.
Mengapa gunship tidak masuk hitungan belanja TNI min? Gan kalo buat air support kan bagus.
Tucano trus dipake apa bung,, lagian darat juga udah ada skad heli serang dari mi35 plus ah64e
Min ,betul beritanya masih gelap.Tapi apa pakai radardome yang berputar diatas pesawat nantinya ?.atau hanya berfungsi sebagai perantara komunikasi data/voice saja seperti menara telkom?
Karene bukan varian AEW, maka ya tidak ada radardome 🙂
Mungkin merujuk ke suatu produk bernama “Air keeper” yang sejak 2 tahun lalu (dlm sebuah pameran industri militer di Perancis) merilis bhw produk perdananya akan diinstal pd paltfirm C-295.
“Air keeper” bisa dikatakan sbg produk sigint yang lengkap, mencakup: elint, commint, ecm, jamming komunikasi, kodal dan defense suites
Apa yang ini ya ?
http://ir.elbitsystems.com/mobile.view?c=61849&v=203&d=1&id=2257149
Atau yang ini ?
http://ir.elbitsystems.com/mobile.view?c=61849&v=203&d=1&id=2200965
Atau dua2nya ?
Yo mbuh ora ngerti…xixixixi
Kok awaiting moderation ya ?
The Condor 2 pod is fully compliant with the flight envelopes of the F-16 and F-4.
mungkin pesanan jepang atau korea
Jangan ada gaib diantara kita, ga ada berarti g punya.. ?
johntitor bgmn dgn kuntil anak, gendruwo, banaspati, peri berambut panjang, sundel bolong ?
Apakah di dalamnya ada peralatan produksi dalam negeri? Spt LEN, dll? Semoga ,,, sehingga itu akan menjadi lebih special. Bravo TNI !!!
Indonesia butuh AEW. Thailand punya, Singapura punya, Australi punya . .