Menanti Peluncuran KCR-60M Kelima, Kapal Perang TNI AL Pertama dengan Meriam Bofors 57 MK.3
Sudah bukan rahasia, bila Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M produksi PT PAL Indonesia sebagian akan dipasangi meriam Bofors 57 MK.3. Pihak BAE Systems, selaku produsen merilis kabar itu pada Agustus 2019, bahwa telah mendapatkan kontrak pengadaan empat unit Bofors 57 mm MK.3 untuk KCR-60M. Dan dari foto-foto yang beredar di jagad media sosial, diketahui PT PAL Indonesia telah memasang Bofors 57 MK.3 pada KCR-60M terbaru.
Sumber dari pihak PT PAL Indonesia menyebut, bahwa KCR-60M yang dipasangi Bofors 57 mm MK.3 adalah KCR-60M kelima yang diproduksi. Sementara dari foto yang beredar, KCR-60 kelima tersebut sudah terbaca sebagai “KRI Kapak” dengan nomer lambung 625. Sebagai catatan, KCR dengan nomer lambung 625 sebelumnya digunakan oleh KCR KRI Klewang 625 yang terbakar di Banyuwangi pada 28 September 2012. Tapi perlu diingat, KRI Klewang 625 statusnya baru diluncurkan dari galangan PT Lundin Industry Invest, dan belum diserahkan kepada TNI AL.
Kepala Humas PT PAL Indonesia, Utario EP mengatakan kepada Indomiliter.com, bahwa dalam kontrak ada dua kapal yang akan dipasangi Bofors 57 MK.3, yaitu KCR 60M kelima dan keenam. Mengenai kapal waktu peluncuran KCR-60M kelima, Utario menyebut bila akan dilakukan dalam waktu dekat.
Bofors 57 mm MK.3 sejatinya adalah nama internasional dari Bofors 57 Mk110. Meski kalibernya tidak besar, kanon ini punya reputasi yang baik dan dipercaya memperkuat kapal perang papan atas dunia. Mengandalkan pola single remote, kendali tembakan dilakukan lewat Fire Control System.
Jika sistem komputer ngadat, kendali tembakan dapat dilakukan lewat Local Control Equipment yang dapat ditempatkan dari beragam sudut kapal. Sistem penembaka bersifat full otomatis, computerised loading system dapat menangani 120 munisi yang siap tembak. Namun secara keseluruhan, sistem Bofors 57 mm MK.3 dapat memuat sampai 1.000 munisi.
Baca juga: BAE Systems Umumkan Kontrak Pengadaan 4 Pucuk Bofors 57 MK.3 untuk KCR-60 TNI AL
Jarak tembak maksimum Bofors 57 mm MK.3 mencapai 17.000 meter, dengan kecepatan 4 proyektil per detik yang dapat ditembakan. Kecepatan luncur proyektil melesat 1.035 meter per detik. Sudut laras punya elevasi mulai dari -10 sampai 77 derajat. Bobot sistem senjata tanpa munisi adalah 7 ton, sedangkan bila disematkan 1.000 munisi, bobot keseluruhan bisa mencapai 14 ton. Laras Bofors 57 mm MK.3 harus diganti bila telah mencapai 5.300 kali tembakan. (Haryo Adjie)
Tinggal dipasang RCWS rudal sam Manpad mistral di atas bridge kapal kayak Corvette Sigma class Joss gandos secara di mensi muat
@Star kebanyakan jenis nambah Gripen lagi. Sudah cukup gado2 nya…SU-27, SU-30, F-16, F-15EX, Rafale, Golden Eagle, Hawk.
Asemnya apa nih Rbs 15 kah?
Nembak kapal selam yang lagi nongol nembus ga tu 57mm
Rudalnya vls pasang Brahmos,yj-12,atau onix-m,klo di pasang harpoon pasti ketembak ciws musuh
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Segera genapkan KCR menjadi 1000-2000 unit. Perlengkapi juga dengan misil-misil canggih seperti, Brahmos atau bahkan DF-21. Dengan 1000-2000 unit KCR bermisil canggih, LCS akan dipenuhi neraka utk si bebek peking. Gunakan taktik srigala sperti U-Boat Nazi, keroyok kapal induk si bebek peking dengan 20-30 unit KCR, yg menembakkan misil dan kanon secara salvo. Laksanakan ! Bravo !
…..BOFORS 40MM MK4 maksudnya……
Akhirnya kembali make BOFORS. Harus di standartrisasi buat KCR60 make bofor57 dan bofors40 mm mk3 di belakang kapal.
SEMOGA boforsnya sudah make 3P MUNITION….SEMOGA.
https://youtu.be/UG9QK-Uq_bA
https://youtu.be/rldn9Hvzih4
ORKA MUNITION
https://youtu.be/XKVIXXabkl0
Tahniah to TNI-AL & PT PAL
Lirik juga Saab Gripen untuk gantikan 2 Skuadron Hawk karena Swedia terkenal tidak pelit transfer teknologi Contohnya Brazil beli puluhan Gripen dan mendapatkan Keuntungannya yaitu menjadi pemasok komponen Gripen dari negara lain untuk kedepannya