Menanti Kontrak Efektif, PT PAL Indonesia dan Naval Group High Level Meeting Pembangunan Kapal Selam Scorpene Class
|Berlakunya kontrak efektif yang ditandai pembayaran uang muka atas program kapal selam Scorpène Evolved Full Lithium-Ion (LiB) menanti untuk dijalankan, pasalnya TNI AL sebagian satuan pengguna baru akan menyiapkan pelatihan bagi calon pengawak kapal selam setelah Scorpene class mulai dibangun oleh PT PAL Indonesia.
Merujuk pada kontrak kerja sama Kementerian Pertahanan pada 28 Maret 2024 untuk pembangunan dua unit Scorpene class oleh Naval Group dan PT PAL Indonesia, sampai saat ini kontrak efektif masih belum dijalankan. Sembari menanti kontrak efektif berjalan, pihak PT PAL Indonesia dan Naval Group terus memantapkan kerja sama, yang salah satunya menggelar kegiatan high level meeting.
Dari siaran pers PT PAL Indonesia, CMO PT PAL Willgo Zainar, COO Iqbal Fikri dan SEVP TM Satriyo Bintoro menyambut kunjungan eksklusif Marie Laure Bourgeois, Executive Vice President (EVP) Sales & Marketing Naval Group beserta jajaran. Pada kunjungan ini, PT PAL Indonesia memaparkan kesiapan fasilitas produksi hingga engineer dalam menyambut aktivasi kontrak pembangunan kapal selam Scorpene evolve full lithium ion battery bersama Naval Group.
“Kolaborasi bersama Naval Group ini merupakan momen penting bagi PT PAL Indonesia. Melalui kunjungan ini, tidak hanya menandai langkah maju dalam rencana pelaksanaan program Scorpene, tetapi juga memperkuat komitmen kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kapabilitas industri pertahanan nasional” ujar CEO PT PAL Kaharuddin Djenod yang berkesempatan menyambut kunjungan eksklusif.
Proses pembangunan Kapal Selam Scorpene tentunya melalui berbagai tahapan, salah satunya adalah dengan pelaksanaan adaptation plan. SEVP TM Satriyo Bintoro memaparkan garis besar adaptation plan yang telah disepakati. Hal ini menjadi fokus sebagai bentuk peningkatan fasilitas dan kapabilitas dari jenis kapal selam 209 menjadi Scorpene evolve lithium ion battery.
Dalam agenda kunjungan turut dilakukan peninjauan galangan kapal untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin. Marie Laure Bourgeois, Executive Vice President (EVP) Sales & Marketing Naval Group pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kedua perusahaan ini berkomitmen terhadap keberhasilan program kapal selam. Ini akan menjadi perjalanan yang panjang. Meski kontrak pembangunan kapal selam ini belum efektif, besar harapannya untuk kedua pihak baik PT PAL dan Naval Group untuk mematangkan persiapan. Sehingga akan lebih mempermudah pelaksanaan pembangunan.
Kolaborasi antara PT PAL dan Naval Group tentunya tidak terbatas hanya pada satu proyek saja. Ke depan, kedua perusahaan telah bersepakat untuk saling meningkatkan cakupan bisnis khususnya di Kawasan Asia Tenggara. (Gilang Perdana)
Lengkapi Fasilitas Pembangunan Kapal Selam, PT PAL Indonesia Gandeng Dua Mitra Strategis
Yg penting disegerakan saja. Kan Pak Prabowo sudah menang. Digenjot aja terus pemesanannya kalau perlu 6 unit untuk melengkapi yg sudah ada. Jangan lupa bikin kapal Induk juga, atau LHA kalo masih jauh bikin kapal Induk. China bentar lagi punya 6 kapal Induk dan 6 LHA, 12 LHD/LST dan itu belum termasuk 8 Cruiser Type 055, 36 Destroyer Type 052-052D, Frigate dan masih banyak lagi.
Kalo Indonesia cuman ngandelin 5 LPD, 10 LST dan 10 heavy Frigate jelas Indonesia bakalan kalah telak di Natuna dan LCS.
Kalau gak ngutang tak kan bisa maju
Sampai kiamat pun tak kan dapat speda motor buat kerja kalau nunggu ngumpulin duit
Semoga kontrak kerjasama nya segera di efektif kan mengingat lamanya pengerjaan, jika ditunda2 terus bakalan molor pula selesainya, padahal kontrak cuma 2 unit, bagusan jika pertahun kontrak baru utk 2 unit lanjutan atau dibantu produksi di Perancis juga utk kejar tayang jumlah dan waktu.
Fatique management sudah pasti dijalankan oleh TNI AL guna menjaga kesiap siagaan personel hiu kencana
Saran saya dikirim untuk masing-masing unit kapal selam langsung dikirim 3 tim, untuk pergantian sewaktu – waktu jika 1 tim kru kapal selam mengalami kelemahan dan kejenuhan pada fisik dan psikis agar tidak ada degradasi yang mengakibatkan tim mengalami gangguan jiwa, sehingga perlu ada pembaharuan, tim kedua untuk tim pengganti, tim ke tiga adalah tim cadangan. Dasar pertimbangan mengapa perlu tim ketiga sebagai tim cadangan, juga perlu diikutsertakan dalam pelatihan, karena belum tentu tim pertama dan Tim kedua menyampaikan seluruh informasi yang mereka peroleh kepada tim ketiga, sehingga agar pengetahuan dari tim ketiga sebagai cadangan sama pengetahuan yang didapat oleh tim pertama dan tim kedua sehingga sangat beralasan untuk diikutsertakan pelatihan
Ngutang lagi