Membetot Perhatian Dunia, Inilah Korvet Korea Utara ‘Amnok Class’ yang Luncurkan Rudal Jelajah Hwasal-2
|Berlokasi di Laut Jepang, 21 Agustus 2023 lalu, Angkatan Laut Korea Utara dengan Kim Jong Un telah membetot perhatian dunia, yakni untuk pertama kalinya mempublikasikan momen peluncuran rudal jelajah Hwasal-2 dari sebuah korvet. Selain kemampuan rudal jelajah yang disebut mampu menjangkau hingga 2.000 km. perhatian dunia juga tertuju pada kapal perang peluncur rudal tersebut. Berdesain semi stealth dan modern, yang dimaksud adalah korvet Amnok class buatan Korea Utara.
Baca juga: Untuk Pertama Kali, Korea Utara Luncurkan Rudal Jelajah Jarak Jauh dari Kapal Perang
Tak pelak, kemunculan Amnok class menjadi bahan analisa pihak Barat, yang salah satunya masih meragukan bahwa Korea Utara benar-benar mampu memproduki korvet dengan konfigurasi secanggih itu. Pasalnya, AL Korea Utara hanya memiliki armada kapal permukaan yang sangat terbatas, sehingga dipandang tidak efisien untuk membangun kapal perang permukaan sendiri. Analis pun langsung mengaitkan keterlibatan Cina dan Rusia dalam pembangunan Amnok class.
Seperti yang diperlihatkan dalam foto-foto yang beredar, Amnok class peluncur rudal Hwasal-2 mempunyai nomer lambung 661. Lantas seperti apakah spesifikasi korvet Amnok class? Sudah barang tentu Pyongyang tidak akan merilis informasi terkait hal tersebut. Namun, analisa dapat dilakukan untuk mengetahui spesifikasi korvet Amnok class yang jadi kebanggaan Kim Jong Un.
Dilansir dari Navalnews.com, bobot Amnok class diperkirakan di rentang 2.000-3.000 ton, dengan memiliki ciri khas kapal kombatan modern. Korvet ini secara serius dirancang dengan mereduksi radar cross section (RCS) sebanyak mungkin dan menambahkan senjata dan sensor paling modern yang tersedia di Korea Utara.
Namun, terlepas dari upaya yang dilakukan Korea Utara, sepertinya sebagian besar senjata dan sensor yang ada di Amno class sudah sangat ketinggalan zaman jika dibandingkan dengan rancangan negara-negara barat atau Asia. Dari peralatan yang ada di kapal, dapat berasumsi bahwa Korea Utara menggunakan sistem dan senjata dari kapal-kapal pensiunan seperti frigat ringan Najin class.
Bicara persenjataan, di bagian haluan terdapat meriam 100 mm lamas, mungkin varian 100 mm/56 (3,9″) B-34 Pattern 1940 dengan kubah yang mirip dengan 100 mm/56 (3,9″) Cina Type 79, dalam sebuah menara dengan punggung terbuka mirip dengan kubah meriam kapal pada Perang Dunia II. Di belakang meriam, terdapat empat peluncur roket anti-kapal selam, yang sangat mirip dengan RBU-1200 Rusia/Soviet.
Bangunan atas yang miring di lambung kapal menampung delapan peluncur rudal jelajah darat/permukaan-ke-permukaan jarak jauh Hwasal-2, sebuah rudal jelajah yang dianggap membawa hulu ledak nuklir.
Di belakang peluncur rudal Hwasal-2, terdapat hanggar helikopter dengan desain modern, peluncur rudal hanud SA-16 (Igla) jarak pendek sextuple otomatis, dan kanon CIWS AK-630. Di posisi B dan depan anjungan, terdapat dua kubah gatling gun 6 laras kaliber 14,5 mm yang dioperasikan secara manual.
Sementara di bagian tengah kapal, terdapat kemungkinan tabung torpedo 533 mm yang tersembunyi di balik lubang palka besar. Di dek ini ditampung sebuah perahu kecil di sana serta enam peluncur decoy sextuple. Untuk kelengkapan sensor, pada menara pertama menampung radar utama, yang identik dengan radar pencarian udara dan permukaan 2D X-band Type 362 (MR36A) buatan Cina dan radar indikasi target, dan dua radar navigasi yang salah satunya adalah S-band Furuno.
Benarkan Amnok class Produksi Korea Utara?
Mengutip sumber dari Globalsecurity.org, disebut Amnok class adalah bekas Hetman Bayda Vyshnevetsky (ex-Krasny Vympel), sebuah korvet Krivak III yang dibangun untuk Angkatan Laut Ukraina yang dibatalkan pada tahun 1995. Diyakini bahwa satu lambung Krivak III yang tidak lengkap dipindahkan ke Rusia dan pada tahun 2003, dan lambung yang tidak lengkap tersebut dijual. ke Korea Utara.
Antara Korea Utara, Cina dan Rusia, masing-masing dibatasi oleh sungai Amnok dan Tuman. Tampaknya intelijen Barat elah menetapkan korvet/frigat baru Korea Utara dengan nama kedua sungai tersebut. Korvet tersebut ditenagai propulsi Combined gas turbine and gas turbine (COGAG) dengan dua mesin gas turbin.
Baca juga: Korea Utara Pamerkan “Haeil” – Torpedo Raksasa Bertenaga Nuklir yang Mirip Poseidon Rusia
Pada bulan November 2007 Google Earth membuat heboh dengan gambar kapal perang yang sedang berlabuh, senjatanya dilepas, di pelabuhan Nampo dekat Sungai Taedong di Korea Utara. Fregat kelas Krivak dengan panjang 123,5 meter dan berat 3.000 ton ini diproduksi di Rusia. Foto tersebut menarik perhatian karena Korea Utara diketahui hanya memiliki tiga kapal perang dengan bobot di rentang 1.000 – 1.600 ton. (Bayu Pamungkas)
Desain mirip SIGMA DSNS.
Untuk ukuran negara yg terisolasi hampir seluruhnya khususnya terhadap akses teknologi, desain dari kapal korvet Korut sangat bagus mengadopsi konsep kapal semi siluman. Dan rangka menara radarnya juga kecil walopun masih ada bentuk radar Doppler tahun 80an. Disisi lain, dg penambahan rudal jelajah jarak jauh Korut menunjukkan kemampuan lompatan yg sangat luar biasa walopun sistem guidancenya masih dipertanyakan termasuk kemampuannya untuk menghindari Jamming. Apapun itu, kemajuan yg telah dicapai oleh Korut memang sangat luar biasa.