Memasuki Usia 22 Tahun, Pussenkav TNI AD Pamerkan Retrofit Tank Scorpion 90
|Sebelum MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A4/2 Ri memperkuat kavaleri TNI AD, maka yang didaulat sebagai ranpur lapis baja utama di Korps Baret Hitam adalah tank ringan (light tank) Alvis Scorpion 90 buatan Inggris. Sejak didatangkan pada tahun 1995, usia tank yang dibeli gress ini pun kian menua, teknologinya memang sudah mengadopsi digital, tapi dengan kondisi kekinian sudah dirasa mulai ketinggalan jaman.
Baca juga: Video – Proses Penurunan Tank Scorpion dari Trailer
Bila tank AMX-13 yang mewakili generasi 60-an sampai saat ini masih diawet-awet lewat program retrofit, maka Scorpion 90 yang usianya lebih muda sangat ideal mendapat perhatian serupa, apalagi populasi tank Scorpion 90 TNI AD disebut-sebut mencapai 90 unit. Nah, setelah pengabdian 22 tahun di Indonesia, apa saja yang diperbaharui dari Scorpion TNI AD?
Baca juga: Scorpion 90 – Little “MBT”-nya Indonesia
Dalam Pameran Alutsista di Rapim (Rapat Pimpinan) TNI 2017 yang berlangsung di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur Senin lalu, satu unit Scorpion di display dengan tambahan perangkat khusus pada laras, atas kubah, dan pintu palka pengemudi. Perangkat berupa modul tersebut adalah sistem kamera thermal generasi baru, lewat kamera thermal ini seorang komandan tank dapat memiliki opsi kamera termal dengan lensa 100 mm dan 25 mm. Posisi modul kamera thermal untuk komandan berada di atas kubah, posisinya berdekatan dengan mounting SMS (Senapan Mesin Sedang) FN MAG 7,62 mm. Layaknya prinsip kerja periskop, kamera thermal sang komandan dapat berputar 360 derajat untuk mengintai posisi di sekitaran.

Baca juga: FN MAG 7,62mm GPMG – Senjata Multi Platform, Andalan Infanteri Hingga Beragam Rantis TNI
Sementara modul kamera thermal pada juru tembak (gunner) disematkan pada pangkal laras. Jenis lensa thermal untuk gunner adalah 100 mm. Versi asli pada Scorpion 90 sejatinya telah dilengkapi teknologi night vision tetapi masih mengadopsi sistem generasi kedua yang kurang sensitif untuk menemukan sasaran yang jaraknya jauh, dan mudah silau apabila terkena sumber cahaya terang seperti kilat petir. Scorpion standar menggunakan FCS (Fire Control System) Avimo yang didukung stabilizer. Namun Avimo punya keterbatasan pada kemampuan bidik dalam kondisi cahaya minim atau pada malam hari.
Kemudian untuk pengemudi agar dapat bermanuver lincah di kegelapan, pada bagian depan pintu palka disematkan kamera thermal 19 mm. Dalam lajunya pengemudi dapat mengendalikan ranpur dengan memantau jalan lewat display LCD yang menginkorporasikan kamera FLIR/Thermal.
Baca juga: Bozena 4 – Robot Penghancur Ranjau Andalan Yon Zipur TNI AD
Selain retrofit pada sistem optical, Scorpion 90 retrofit garapan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD juga menyentuh pada sistem komputer balistik yang mampu menghitung lintasan balistik peluru yang lebih banyak dibanding sebelumnya. Komputer bidik mampu menjejak lima sasaran secara simultan yang tertangkap di layar komputer, dan mengunci satu di antaranya. Gerak laras dan kubah bisa diatur untuk terus mengikuti sasaran, sampai dengan penyediaan solusi penembakan untuk menghantam sasaran.
Itu saja? Scorpion 90 yang usianya sudah tak remaja lagi juga mengalami penuruan kemampuan pada elemen rantai. Bila aslinya Scorpion 90 menggunakan track link atau konektor antar segmen rantai model single pin menjadi double pin. Penggantian ini memudahkan perawatan, karena desain rantai orisinil Scorpion membuatnya sukar dirawat dan diganti pad shoenya. Dengan penggantian ke sistem double pin, maka penggantian pad shoe atau tapak/ sepatu karet bisa dilakukan dengan mudah, sehingga tidak meninggalkan jejak pada aspal dan awak lebih nyaman saat berkendara.
Baca juga: Cockerill 90 – Kanon Pamungkas Korps Kavaleri
Namun perlu dicatat, segala yang dilakukan Pussenkav diatas masih sebatas prototipe, masih perlu penyempurnaan lebih lanjut sebelum resmi di-order untuk pelaksanaan retrofit massal pada armada Scorpion. Scorpion 90 dari aspek persenjataan mengandalkan meriam Cockerill MK3 M-A1 90 mm. Dalam kubah meriam dapat dimuati 40 amunisi dari tipe HE, HEAT, HESH dan Smoke (dengan phosphorus). Populasi Scorpion dalam beberapa tipe saat ini mencapai 3.000 unit di seluruh dunia, tergolong sebagai tank ringan modern yang laris manis. (Gilang Perdana)
@admin
Alat bidik optiknya buatan mana mimin?
Ini tank yg dlu dilarang inggris digunakan operasi GAM kan?
Iya
Memangnya ada perjanjian atau kesepakatan apa sehingga kita tidak boleh memakai senjata yang kita beli dari suatu negara?
Biasalah barat sok bikin peraturan n mencampuri urusan dlm negeri orang,paling diluar indonesia meraka bilang untuk membantai atau memusnahkan masyarakat sipil padahal GAM kan GPK dan ingin mendirikan negara dlm negara.
Rantainya buatan Indonesia bukan ? LVT-7/AAV 7 kan rantainya buatan Indonesia
Klo canonnya 90mm sdh d anggap jadul, mending ganti pke TURRET 30mm plus ATGM, dgn sistem penggerak rantai akan sgt berguna d medan2 perbatasan. Jadi IFV yg lincah dan d takuti. Soalnya awak tank skrg lebih takut d ambust dgn ATGM ketimbang direct hit canon tank.
FV101 Scorpion kendaraan intai bukan main battle tank maupun light tank. cuma untuk banpur setara dengan Badak pindad. FV = Ferret vehicle merupakan pengembangan versi rantai dari kendaraan ferret / ferret armoured vehicle. bagian depan tahan tembakan peluru 14,5 mm dari jarak 200 meter. sedangkan sisi lainnya cuma tahan tembakan 7,62mm. bukan untuk head to head dengan tank.
The FV101 Scorpion is a British armoured reconnaissance vehicle. It was the lead vehicle and the fire support type in the Combat Vehicle Reconnaissance (Tracked), CVR(T), family of seven armoured vehicles.
FV101 Scorpion = Fighting vehicle 101 scorpion jadi stop mengatakannya tank. cuma buat fire support / banpur
Setuju dng d’boys…..
skrg bkan jaman kanon lg mnurut saya…
Skrg lbih andalin berbagai jenis rudal….
Semoga indonesia cepat kuasai rudal….
Pussenkav sdh hebat punya program retrofit mandiri, sy usul smoga ada pengembangan utk memperkecil casing kamera thermal nya dan jg bisa membuat kamera infra red
Apa kelebihan light tank vs Main battle tank, dan mengapa indonesia masih mempertahankannya @admin
bagaimana kalau tank itu ditambal modul2 pakaian untuk mengurangi dampak hantaman ledakan rudal/roket anti tank.modul2 dipasang depan,samping, belakang, atas. amerika sudah menerapkan teknologi rudal menghantam dari ATAS bukan dari depan/belakang atau samping). bisa tidak pasang pagar di sekitar kubah untuk menahan rudal2 mngantam kubah?
Laras turret itu sebaiknya ditempelkan bentukan cut edge utk mengurangi deteksi radar, dan body dan turret juga bisa dicat dazzle dan bahan siluman utk mengurangi deteksi kamera FLIR musuh
Kemudian bagaimana dipasang radar pelacakan tank2 untuk diintegrasikan ke CMS ?
saya kurang tahu tp itu utk tingkatkan kewaspadaan dan kualitas tank .
Hm… Bagaimana kl kita bangun mbt sekalian? Sepertinya akan habis biaya banyak kl peremajaanya sampai segitu. Gak sepadan dengan pengeluarannya menurut saya pribadi sih…
Dananya mana?? lagian kita jg sedang tdk berperang… ngapain pasang applique armor, APS, dll segala?? nambah beban tank kecil aja… ingat ini light tank bkn mbt
ya setuju diaplikasi utk mbt. kalau sistem integrasi ke drone/satelit/pswt pengintai, utk mengunci koordinat tembakan dari tank scorpion. kalau mbt2 tersebar aktif, mbt dan tank itu jg perlu. dipasang sistem lumayan bisa memiliki banyak mata di sekitar.
dan tank juga bisa dipasang alat pelacak asal suara tembakan, untuk mengunci target sumber suara agar dihancurkan.
tdk lupa tank dilengkapi integrasi koordinat pada drone/heli pengintai/pswt pengintai utk menembak mortar di balik gunung/hutan tidak terlihat.. tercapai keakurasian tinggi
mau komen low barangnya dah jadi aja …..skrang kn masih prototipe
bukan tanknya lho ya tp program retrofitnya
Tank ini cocok klo dijadiin sbg pelengkap buat Mobud ntar diterjunin pke parasut.. jdi kendaraan fire support buat paratrooper mirip kyk tentara russia dgn BMD series mereka
Menilai dari upgradenya, sekalian saja turretnya buat baru hingga bisa menampung sekalian optotronik baru tersebut dengan lebih rapih sekaligus menambah tingkat perlindungan bagi awak juga untuk mengganti 90mm low pressure menjadi high velocity gun. Modifikasi turret ini toh bisa dipadupadankan dengan turret badak, selain memperbesar skala produksi, yang nantinya akan menurunkan harga perbuah turret.
Sekedar info…..
Nih Ada Lagi Nih Produk Chinese…..
Tank Buatan Chinese parah coy jangan dibeli….
militermeter.com/tank-buatan-china-prothol-saat-lomba-di-rusia/
untuk Negaraku Tercinta Indonesia Mending Beli Lisensi Tank dari Eropa, Ruasia, atau Amerika Saja terus kembangkan dan Buat sendiri…..Kan sekarang lagi kerjasama dengan turki kalau bisa dengan rusia juga untuk tank (opini)