Meluncur Desember 2021, Inilah Progres Pembangunan Kapal Bantu Rumah Sakit Kedua untuk TNI AL
|Di tengah kegaduhan soal anggaran pertahanan yang mencapai ribuan triliun, ada kabar terbaru dari BUMN Pertahanan, yakni PT PAL Indonesia, dimana tengah berlangsung proses pembangunan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) unit kedua pesanan Kementerian Pertahanan RI untuk kebutuhan TNI AL. Bila merujuk ke jadwal saat keel laying pada 21 Januari 2020, dijadwalkan kapal BRS kedua akan diluncurkan pada Desember 2021.
Baca juga: PT PAL Lakukan Keel Laying Pembangunan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) Kedua untuk TNI AL
Dari siaran persn PT PAL Indonesia yang diterima Indomiliter.com (2/6/2021), disebutkan PT PAL saat ini sedang membangun 2 unit kapal Bantu Rumah Sakit yang mana 1 unit kapal BRS sudah dilaksanakan launching dan shipnaming yaitu Kapal BRS KRI dr. Wahidin Soediroshusodo 991.
Sebagai catatan, KRI dr. Wahidin Soediroshusodo 991, saat ini belum diserahterimakan kepada TNI AL. Pihak PT PAL mengatakan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) merupakan salah satu bukti improvement teknologi rancang bangun kapal tipe LPD (Landing Platform Dock).
Sebelumnya PAL telah berhasil melakukan design improvement yang menghasilkan produk Strategic Sealift Vessel (SSV) yang kini digunakan oleh Angkatan Laut Filipina. Desain kapal tersebut telah mendapatkan sertifikat Paten/ HAKI dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Menurut Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesaia (Persero) Rariya Budi Harta, hal terpenting dari kapal ini sesuai dengan namanya BRS (Bantu Rumah Sakit) memiliki kemampuan setara Rumah Sakit Tipe C. Kemampuan tersebut ditunjang dengan fasilitas poliklinik rawat jalan (umum, mata, gigi, dll) UGD, ruang operasi, ruang rawat inap, unit radiologi, CT Scan dan X-Ray, hingga Ruang Isolasi untuk penanggulangan wabah menular seperti Covid-19.
βKapal ini juga memiliki mobilitas untuk pelaksanaan misi evakuasi medis yang ditunjang dengan kemampuan mengangkut helikopter medis, ambulance boat, dan LCVP,β ujar Rariya Budi Harta di Surabaya (02/06/21).
Kapal BRS 124 meter ini dilengkapi dengan mesin pokok sebesar 2 x 5420 kW, kapal BRS ini memiliki jarak jelajah mencapai 10.000 Nautical Miles dengan kecepatan maksimal 18 knots, memiliki kemampuan kapasitas angkut total personil 643 orang termasuk 159 pasien, dilengkapi juga dengan 2 unit LCVP (Landing Craft Vehicle Personel), 1 unit RHIB (Rigid Hulled Inflatable Boat), 2 unit Ambulance Boat serta memiliki kapasitas untuk mengangkut 4 ambulance, 3 mobile hospital, 1 mobile decompression dan 1 mobile X Ray.
βSelain itu, fungsi kapal BRS sangat sesuai dengan karakteristik dan wawasan maritim Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang terletak di lintasan ring of fire, Indonesia memiliki kerentanan bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi yang dapat diikuti oleh bencana sekunder, seperti tsunami dan lainnya. Dengan situasi tersebut, kapal BRS bersifat mobile dan dapat digerakkan dalam waktu singkat ke wilayah terdampak bencana untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat bencana,β terang Rariya.
Berdasarkan UU TNI nomor 34 tahun 2004, dalam misi OMSP, kapal BRS dapat melaksanakan tugas operasi membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan serta membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue). Tidak terbatas pada situasi itu, kapal BRS juga memiliki kapabilitas pelaksanaan misi diplomasi internasional. (Gilang Perdana)
Kemaren ada yg nyari pak wowo di rapat pembahasan perpres alpahankam siapa ya? Tuh pak mentrinya sdh datang, pingin sungkem ke pak menteri kah?…ππ
Ya. Salaamm…π€£π€£π€£
Kirain datang mau presentasi…..rupanya cuma mo bilang begini π€¦π€¦π€¦
“Rencana ini masih kita godok bersama Bappenas, Kemenkeu, dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya. Sebagaimana diketahui, banyak alut kita sudah tua, sudah saatnya, memang mendesak harus diganti,β kata Prabowo.
Kemaren ada buzer yg nyeplos “MANGKIR”.
Skrng orngnya datang rapat komennya malah ngeles lg. Makanya dipahami dulu kriteria tentang rapat di DPR jng keburu nyeplos negatif dulu, ujung2nya agar spy gak malu ditutupi komen ngeles lain…π€£π€£
Yg jelas barang ini pasti akan dipresentasikan pasal per pasalnya oleh menhan. Inikan nanti lahirnya berbentuk perpres…ππ
Ya. Salaamm…..Inventory..πππ
Kirain ikutan hadir ternyata cuma nyunting artikel saja.
Fakta empiris penting pak de.
Namanya juga Rapat Dengar Pendapat, bukan rapat pembahasan atau rapat koordinasi. Paham bedanya kan Dhek Paijo??
Itu akhirnya datang juga π
Paham gi, sugi …
Rapat tertutup indikasi mempersiapkan prank jilid baru.
PT PAL pastinya tidak akan terlalu memusingkan soal kegaduhan dana pinjaman luar negeri untuk pembelian alutsista senilai ribuan triliun yg
sudah pasti tidak akan masuk ke kantong PT PAL.
ya tergantung mas, kalo ada offset hasil akuisisi fregat misalnya kan kecipratan juga
Bismillah kenapa nga ditambah jumlah produksi kapal ini menjadi 6 unit lagi,melihat dari kutipan news nya …
Menurut Sekretaris Perusahaan PT PAL Indonesaia (Persero) Rariya Budi Harta, hal terpenting dari kapal ini sesuai dengan namanya BRS (Bantu Rumah Sakit) memiliki kemampuan setara Rumah Sakit Tipe C. Kemampuan tersebut ditunjang dengan fasilitas poliklinik rawat jalan (umum, mata, gigi, dll) UGD, ruang operasi, ruang rawat inap, unit radiologi, CT Scan dan X-Ray, hingga Ruang Isolasi untuk penanggulangan wabah menular seperti Covid-19. Bila dapat kormabar memiliki 6 unit dan 6 unit kormatim.setidaknya bisa jadi kapal operasi militer dan non militer.
Kalau lihat kebutuhan AL, mereka hanya butuh 4. Jadi paling hanya nambah satu lagi.
Kapasitas produksi mending ke PKR/Frigate yang kebutuhannya masih banyak.