Media India Sebut Kesepatakan Penjualan Rudal Jelajah Brahmos ke Indonesia Hampir Tuntas
|
Saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto pernah mengunjungi paviliun Brahmos Aerospace di Naval Defence & Maritime Security Exhibition (NAVDEX) 2023 pada 23 Februari 2023 di Abu Dhabi. Meski tidak ada pernyataan tentang rencana akuisisi Brahmos, namun, kunjungan pejabat pertahanan Indonesia telah memicu spekulasi, seperti kemungkinan bahwa rudal jelajah supersonik India – Rusia ini masuk dalam daftar belanja alutsista RI.
Baca juga: Menhan Prabowo Sambangi Paviliun Brahmos di NAVDEX 2023, Pertanda Akuisisi Sudah Dekat?
Dan kini, saat telah menjabat sebagai Presiden RI, kunjungan kenegaraan Prabowo Subianto ke India selama empat hari, telah menarik perhatian dunia internasional, terkhusus adanya bahasan tentang kerja sama pertahanan antara Indonesia dan India.
Seperti salah satu media lokal menyebut bahwa India dan Indonesia dilaporkan hampir menyelesaikan kesepakatan penjualan rudal jelajah Brahmos, yang menandai langkah signifikan dalam ekspor pertahanan di Negeri Anak Benua. Kesepakatan tersebut, yang diharapkan akan ditandatangani pada akhir tahun 2025, akan semakin memperkuat hubungan pertahanan antara kedua negara dan meningkatkan kemampuan pertahanan maritim Indonesia.
Media lokal menyebut, Jakarta telah memperhatikan rudal Brahmos sejak 2010, ketika Brahmos Aerospace pertama kali memberi pengarahan kepada pejabat india tentang kemampuan canggihnya. Pada saat itu, kepekaan geopolitik dan pendekatan hati-hati India terhadap ekspor pertahanan mencegah kesepakatan tersebut terwujud.
Ketertarikan Indonesia pada rudal Brahmos terutama didorong oleh kebutuhannya untuk memperkuat kemampuan pertahanannya dalam menghadapi tantangan keamanan maritim yang semakin meningkat di Laut Cina Selatan. Kecepatan, presisi, dan keserbagunaan rudal tersebut menjadikannya pilihan ideal untuk menjaga perbatasan maritim negara yang luas.

Namun, selama diskusi awal pada tahun 2010, India menahan diri untuk tidak mengekspor Brahmos, dengan alasan kekhawatiran akan memprovokasi Cina, kekuatan regional utama yang memiliki kepentingan pribadi di Laut Cina Selatan.
Rencana india untuk menyebarkan Brahmos sebagai pencegah terhadap potensi serangan mungkin telah memicu keengganan India untuk menyetujui kesepakatan tersebut.
Sejak tahun 2018, Indonesia telah ramai disebut berminat pada sistem rudal Brahmos. Varian Brahmos yang akan diakuisisi Indonesia saat itu dikatakan berbeda dengan Brahmos yang dibeli Filipina.
Setelah 19 Tahun Diproduksi, TKDN Rudal Brahmos Kini Mencapai 78 Persen
Korps Marinir Filipina mengakuisisi satu baterai Brahmos jenis LACM (Land Attack Cruise Missile), atau varian yang diluncurkan dari darat. Dengan kontrak senilai US$374 juta, satu baterai Brahmos, yang terdiri dari tiga kendaraan peluncur akan ditempatkan sebagai sistem pertahanan pantai.
Sementara Brahmos yang ditawarkan ke Indonesia adalah varian Anti Ship Crusise Missile (ASCM), yang artinya diluncurkan dari kapal perang permukaan. Nah, yang menarik kabarnya tim dari Brahmos India telah mengunjungi galangan kapal di Indonesia untuk mempelajari pemasangan rudal.
Namun, bila mengacu pada persiapan yang tengah dilakukan oleh Korps Marinir TNI AL, maka besar dugaan varian yang akan diakuisisi Indonesia, serupa dengan yang digunakan oleh Filipina. yakni Brahmos jenis LACM (Land Attack Cruise Missile) – varian yang diluncurkan dari darat, atau rudal anti kapal untuk fungsi pertahanan pantai. Apalagi telah ditegaskan bahwa persiapan yang akan dilakukan guna menyongsong Coastal Defense Missile System.
Mengutip kabar dari akun Instagram Korps Marinir @marinir_tni_al (23/8/2024), Asisten Logistik Komandan Korps Marinir (Aslog Dankormar) Kolonel Marinir Akhiyar Meideri, mewakili Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Suherlan, menghadiri Paparan Rencana Pengadaan Coastal Defence dari Brahmos Aerospace Private Limited India di Hotel Oakwood, Taman Mini Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur. (Bayu Pamungkas)
Sama dengan Filipina, Rudal Brahmos Coastal Defence di Indonesia Akan Dioperasikan Korps Marinir
TV india….
https://youtu.be/4PdPMFJTDZc?si=NfbDz8fo1M2QhZ3F
Admin, …..spek dan sistemnya YANKHONT sama BRAHMOS ” interchangeable ” ngga sih ???
Mulai fanas beritanya, santer infonya akuisisi plus kolaborasi, entah Lacm, Alcm, atou dua2nya diborong, Yg mana aje deh, bosen dari dolo dikasih rudal unyil mulu sama barat,
Yg penting jadi dibeli & punya rudal gedong, supersonic, murce lagih, pinoy aja punya,
Thank you om Mody🙏😁
Ditunggu oleh-olehnya dari India, tebak-tebak buah manggis kira-kira varian yang mana ya; Anti Ship Crusise Missile (ASCM), Land Attack Cruise Missile (LACM) atau Air-Launched Cruise Missile (ALCM) ? 🤔