Update Drone KamikazeKlik di Atas

MBT Leopard 2A6 Keok Diserang Drone Kamikaze Lancet 3, Ini Sebabnya!

Dimulainya fase serangan balik Ukraina ditandai dengan penggunaan alutsista ‘berat’ donasi Barat, sebut saja parade Main Battle Tank (MBT) Leopard 2A4/2A6, Infantry Fighting Vehicle (IFV) M2 Bradley dan beberapa kendaraan pembersih ranjau lansiran Inggris. Terlepas dari insiden rontoknya beberapa ranpur di atas, yang menarik adalah Rusia justru mampu membuktikan kemampuan drone kamikaze produksi dalam negerinya, Lancet 3.

Baca juga: Masuk ‘Ladang’ Ranjau, MBT Leopard 2A6 dan IFV M2 Bradley Ukraina Rontok Berjamaah

Di tengah berita Rusia mendatangkan drone kamikaze dari Iran (Shahed-136), maka penggunaan Lancet 3 menorehkan tinta emas dalam memukul mundur serangan kavaleri Ukraina beberapa hari lalu. Militer Rusia terbilang sering menggunakan drone Lancet. Secara khusus, modifikasi terbaru, Lancet 3 FPV (First Person View) adalah drone yang dikendalikan oleh operator, dimana pengendalian drone menggunakan kacamata augmented reality.

Lancet 3 FPV mentransmisikan sinyal video langsung ke kacamata operator, sehingga ia dapat melihat jalur penerbangan drone dengan lebih baik. Kamera di drone FPV juga dapat menangkap video atau foto dan mengirimkannya ke operator.

Sebelum Lancet 3, Rusia sering menerjunkan versi lama, Lancet 1. Drone ini memainkan peran yang sangat penting tahun lalu karena mampu menjatuhkan beberapa platform darat Ukraina, sebut saja diantaranya ada howitzer tarik M777 dan FH70, serta howitzer self-propelled M109 Amerika, howitzer self-propelled Polandia AHS Krab dan howitzer self-propelled CAESAR dari Perancis. Pada awal 2023, Lancet 1 menambah portofolio dengan menghancurkan sistem hanud Starstreak Stormer HVM yang dipasok Inggris.

Ada perbedaan signifikan antara model Lancet 1 dan Lancet 3. Misalnya, Lancet 3 memiliki konfigurasi sayap-X ganda (dual X-wing). Lancet 3 juga berukuran lebih besar. Namun, kecepatan terbang kedua drone itu sama, yakni berkisar dari 80 km per jam hingga 110 km per jam.

Lancet 3 dapat terbang 10 menit lebih lama dari versi Lancet 1, yaitu 40 menit vs 30 menit. Payload juga merupakan perubahan. Jika Lancet 1 bisa membawa payload satu kilogram, maka Lancet-3 sudah membawa payload tiga kilogram.

Ini juga mengubah berat lepas landas maksimum. Lancet 1 lepas landas dengan berat lepas landas maksimum 5 kg, sedangkan Lancet 3 lepas landas dengan berat lepas landas maksimum 15 kg.

Mengapa Lancet 3 berhasil Merontokan MBT Leopard 2A6?
Kalashnikov Concern yang mengelola perusahaan ZALA Aero Group, perancang dan produsen drone Lancet, telah mengubah esensi hulu ledak di Lancet 3. Ini berbeda tidak hanya dari Lancet 1 tetapi juga dari drone Shahed-136 Iran. Itu sebabnya Shahed digunakan untuk menyerang infrastruktur, bukan kendaraan lapis baja.

Rusia menggunakan Lancet 3 melawan MBT Leopard 2A6 karena hulu ledaknya. Hulu ledaknya adalah MTOW atau High Explosive Anti Tank (HEAT). Hulu ledak Lancet 3 dirancang untuk melibatkan target militer bernilai tinggi seperti tank dan menembus lapisan baja tank.

Ada laporan bahwa Lancet 3 beroperasi berdasarkan rudal anti tank, yaitu Lancet 3 meledak sebelum mencapai target, menembakkan peluru yang menembus armor ke target. Serangan Lancet 3 dilakukan oleh fragmentasi eksplosif tinggi atau hulu ledak termobarik.

Diketahui juga bahwa ketika drone mulai turun menuju target yang dituju, kecepatannya meningkat hampir tiga kali lipat. Lancet 3 melesat dengan kecepatan 300 km per jam ketika menerjang lapisan baja Leopard 2A6.

MBT Leopard 2A6

Baca juga: Eksklusif, Dijual Aircraft Skin Tag, Gantungan Kunci dari Drone Kamikaze Lancet 3

Ada fakta lain yang merupakan bagian dari perbaikan dan berperan kecil dalam keberhasilan melawan MBT Leopard 2A6, yakni Lancet 3 kabarnya sudah sudah menggunakan sistem panduan EO (electro optic) yang baru dan modern. (Gilang Perdana)

8 Comments