MBDA Luncurkan Exocet SM40 – Varian Terbaru Submarine Launched, Rudal Jelajah yang Diluncurkan dari Kapal Selam
MBDA Missile Systems kini dalam skala penuh produksi rudal jelajah anti kapal terbaru Exocet MM40 Block 3c untuk Angkatan Laut Perancis. Dengan kemampuan anti jamming yang ditingkatkan dan sistem pencari dari Thales, MM40 Block 3c tak pelak menjadi rudal anti kapal yang debutnya dinanti untuk beraksi. Nah, lama tidak terdengar, bagaimana dengan varian rudal Exocet yang diluncurkan dari kapal selam (submarine launched)?
Varian rudal anti kapal Exocet yang diluncurkan dari kapal selam disebut sebagai Exocet SM39, dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1984 oleh Aerospatiale – (sebelum berubah nama menjadi MBDA Missile Systems pada tahun 2000). Nah, ada kabar bahwa pada ajang Euronaval 2024 (4-7 November 2024) di Paris, MBDA Missile Systems secara resmi memperkenalkan varian terbaru dari Exocet SM39.
Varian submarine launched terbaru ini disebut sebagai “Exocet SM40”. Belum banyak informasi yang diungkap tentang SM40, selain bahwa rudal anti kapal yang diluncurkan dari kapal selam ini akan mengacu pada kemampuan yang dimiliki oleh Exocet MM40 Block 3c, seperti mampu menyerang sasaran hingga jarak 200 kilometer.
Exocet MM40 Block 3c dibangun berdasarkan perbaikan berturut-turut yang dilakukan pada Exocet di seluruh layanannya. MM40 B3c mencakup semua karakteristik yang membuat Exocet terkenal, khususnya kemampuan menyerang di segala cuaca dan fleksibilitas penggunaan yang tinggi. Selain itu, rudal terbaru ini memanfaatkan teknologi pencari baru dan pengembangan algoritma baru yang dirancang untuk memenuhi persyaratan operasional terkini peperangan anti kapal.
Exocet MM40 Block 3c diklaim lebih tahan terhadap sistem jamming terbaru dan mungkin (setidaknya di atas kertas) bahkan dapat mengenali kapal permukaan, berkat penggunaan bentuk gelombang canggih.
Xavier Nennig, Head of Exocet MM40 Block 3c programme menyebut, bahwa Exocet SM40 dirancang untuk diluncurkan sama seperti SM39, yakni dilepaskan dari tabung torpedo, yang artinya rudal ini mampu melengkapi senjata pada kapal selam Scorpene class.
Proses peluncuran rudal Exocet SM39/SM40 dari kapal selam sangat unik karena menggunakan wadah peluncur khusus yang disebut Véhicule Sous Marin (VSM). Rudal SM39/SM40 ditempatkan dalam wadah VSM yang diluncurkan melalui tabung torpedo kapal selam. Wadah ini memungkinkan rudal untuk diluncurkan dari bawah permukaan air tanpa mengungkapkan posisi kapal selam. Setelah diluncurkan, VSM secara mandiri bermanuver ke permukaan air. Sistem ini dirancang untuk meminimalkan deteksi dan menjaga kapal selam tetap tersembunyi.
Ketika VSM mencapai permukaan, rudal Exocet SM39/SM40 dilepaskan dari wadahnya dan memasuki tahap penerbangan. Rudal kemudian terbang dengan cara yang mirip dengan varian Exocet lainnya, dengan profil penerbangan rendah (sea-skimming) untuk menghindari radar musuh. Setelah terlepas dari VSM, rudal melanjutkan penerbangannya di atas permukaan air menuju target yang telah ditentukan, menggunakan sistem pemandu inertial navigation dan radar aktif saat mendekati sasaran. (Haryo Adjie – Le Plessis Robinson)
Selain ‘Harga’, Berikut Tantangan Teknis Peluncuran Rudal Jelajah dari Tabung Torpedo Kapal Selam
INTERMESO………
https://youtu.be/qax_aczbNVk?si=q0JUB1IaLQf7SLpI
https://youtu.be/hdnxYu0hAgs?si=WUpg2EDXpgsGJhJ2
https://youtu.be/9qraR6J5xAo?si=dNLrHjKS1Ya2VeFQ
Selain kapal selam, TNI AU dan TNI AL harus beli AIR LAUNCHED VERSION juga…kita sudah punya plattformnya…..
https://youtu.be/UkjbcXpM5o8?si=1NkXbm39fd84MB-6
wokeh, makasih infonya bang
Peristiwa tepat saat rudal muncul/menyeruak di permukaan air itu istilah tepatnya adalah “njumbul”. Begitu rudalnya njumbul, maka terbanglah dia. Nggk ada istilah lain yg lebih spesifik dan tepat selain “njumbul”.
bang haryo, indo ada kemungkinan beli ini juga kah nantinya buat scorpene? atau varian lawas tapi diupgrade yang akan dibeli?
Baru keliatan hilalnya kalau sudah ada kontrak efektif untuk pembangunan kapal selamn-nya (Scorpene) 🙂
Menarik. Jadi bisa multiple waypoints kaya Atmaca untuk mengecoh arah datangnya sumber peluncuran missile.
Kata suhu yg orang dalam ternama asal Turki di sebuah formil Turki Atmaca versi export dibatasi max 3 waypoints aja. Di artikel ini https://www.defenceturkey.com/en/content/final-test-firings-of-the-indigenous-atmaca-anti-ship-missile-conducted-successfully-4373 dikatakan Atmaca bisa 5 waypoints sampai terbang membentuk pola diamond. Jadi ga terbang lurus gitu aj seperti missile classic lainnya yg sumber arah peluncuran missile gampang dilacak.
Semoga Indonesia nanti bisa bikin sendiri sampe bisa banyak waypoints buat bikin pola Bobby kucingnya pak Prabowo.