MBDA Deutschland dan IAI (Israel) Sepakat Bangun Basis Produksi Drone Kamikaze di Jerman
|Perang di Ukraina telah memperlihatkan betapa pentingnya drone kamikaze. Dan Jerman sebagai negara yang amat khawatir terdampak konflik, telah mengucurkan anggaran militer 100 miliar euro pada tahun 2022. Selain pengadaan rudal hanud jarak jauh dan jet tempur stealth F-35A Lightning II, Jerman juga telah memutuskan untuk memproduksi drone kamikaze (loitering munition) di wilayahnya.
Baca juga: BlueBird Aero Systems (Israel) Luncurkan Drone Kamikaze SpyX, Maroko Jadi Pembeli Perdana
Lantaran butuh proses pengadaan yang relatif cepat, sementara spesifikasi drone kamikaze rujukan harus battle proven, maka pemerintah Jerman harus menggandeng mitra asing. Dikutip dari Israeldefense.co.il (16/7/2023), disebutkan MBDA Deutschland GmbH telah menandatangani perjanjian dengan Israel Aerospace Industries (IAI) untuk memproduksi bersama drone kamikaze di Jerman.
Dalam kesepatan tersebut, IAI menawarkan perusahaan Jerman untuk memproduksi seluruh portofolio dari drone kamikaze yang telah dirilis IAI. Dengan kerja sama ini, Jerman akan dapat mengisi kesenjangan kemampuan di Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut dengan drone Israel. Beberapa drone kamikaze produksi IAI yang akan diproduksi seperti Harpy, Mini Harpy, Harop dan Rotem kamikaze.
Thomas Gottschild, Managing Director MBDA Germany mengatakan, “Kami telah mengumumkan kemitraan kami dengan IAI pada tahun 2021 dan sekarang dengan senang hati melanjutkan kemitraan strategis melalui perjanjian ini. Perang Ukraina dan konflik Azerbaijan-Armenia telah menunjukkan pentingnya drone dalam misi tempur.”
“Perusahaan kami telah setuju untuk bekerja sama dalam persiapan, produksi, pemasaran, dan implementasi semua pekerjaan yang diperlukan terkait dengan drone kamikaze untuk kepentingan Angkatan Bersenjata Jerman,” kata Gottschild.
Salah satu drone kamikaze produksi IAI dan telah menyandang predikat battle proven adalah Harpy. Drone ini digadang untuk menyerang instalasi radar dan menekan sistem pertahanan udara lawan. Dalam menjalankan misinya, Harpy membawa hulu ledak high explosive.
Dari spesifikasi, Harpy ditenagai satu unit mesin UEL AR731 Wankel rotary yang punya kekuatan 38 hp. Harpy dapat melaju dengan kecepatan 185 km per jam dan jarak jelajah 500 km. Punya panjang 2,7 meter dan lebar bentang sayap 2,1 meter, Harpy dapat membawa payload berupa hulu ledak high explosive seberat 32 kg. (Gilang Perdana)
isnpirator bomber terorrist di masa depan wkwkwk
Aduh, mantap ini harusnya kita juga kerjasama atau kerja beli dengan IAI karena sudah sangat terbukti betapa battle proven nya drone model spt ini yg sanggup ubah pertempuran spt di perang Ruski Ukro, apalagi jika mampu produksi dalam negeri relatif kuatlah kita karena mampu jangkau hingga 500 km dgn hulu ledak berat. Tak ada lagi arsenal berat musuh yg aman jika memasuki wilayah kita.