Mattis Datang, Pilihan F-16 Viper Untuk Indonesia Mencuat Kembali
|Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis baru saja melakukan lawatan resminya ke Indonesia. Pemegang level kedua otoritas pertahanan di AS, setelah Presiden dan Kongres ini pun membawa pesan penting terkait alutsista, khususnya di lini jet tempur. Pertama tentang keberatan AS bila Indonesia membeli Sukhoi Su-35, dan tentunya tawaran AS untuk pengadaan jet tempur baru untuk kebutuhan TNI AU.
Baca juga: Tawarkan F-16 Viper ke Indonesia, Lockheed Martin Hadirkan Simulator Kokpit
Meski tak secara khusus menjelaskan tipe jet tempur yang ditawarkan, pejabat AS menjelaskan bahwa pihak Indonesia telah mengajukan proposal untuk harga pengadaan 48 unit F-16, nilai yang ditaksir oleh beberapa media mencapai US$4,5 miliar. Sekedar proposal pengajuan harga tentu tak menyiratkan bahwa Indonesia akan pasti membeli produk yang dimaksud. Namun, setelah usaha pengadaan Sukhoi Su-35 yang lumayan berbelit, ada kans bagi Lockheed Martin untuk menawarkan jagoannya F-16 Viper ke Indonesia.
Sesuai doktrin pengadaan alutsista yang digariskan Presiden Joko Widodo, bahwa TNI tidak lagi akan mendatangkan alutsista yang berasal dari bekas pakai dan hibah, maka ada potensi F-16 Viper yang dipinang, status jet tempur ini dalam keadaan baru. Berbeda dengan 24 unit F-16 C/D Block52ID yang berasal dari bekas pakai dari AU AS dan National Air Guard, dimana kontrak pengadaannya dilakukan pada masa pemerintahan SBY. Pun dengan opsi pembelian baru, maka opsi ToT (Transfer of Technology) yang akan diterima PT Dirgantara Indonesia bakal lebih maksimal.
Walau pengadaan alutsista strategis di Indonesia kerap terganjal persoalan anggaran, namun harus diakui Lockheed Martin cukup gigih menawarkan sosok Viper, terbukti sudah dua kali Lockheed Martin membawa demo simulatornya ke Indonesia, dan diperlihatkan untuk kalangan terbatas dan media nasional.
Dari aspek efisiensi, dengan mengakuisisi F-16 dalam jumlah besar akan mengurangi beban biaya operasional secara keseluruhan, terlebih Indonesia adalah pengguna klasik F-16 sejak 1989/1990. Namun lain hal dalam simpul politik, pengadaan F-16 sebagai pengganti F-5E/F Tiger II mengandung kerawanan, khususnya pada risiko jeratan embargo yang sewaktu-waktu bisa menerpa.
Baca juga: Radar AESA: Absen di Sukhoi Su-35, Hadir di Eurofighter Typhoon dan F-16 Viper
Lepas dari kontroversinya, oleh Lockheed Martin F-16 Viper disebut-sebut cocok untuk kebutuhan maritime air strikes and maritime air support, seperti yang dicanangkan KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Semisal dengan conformal fuel tanks, Viper bisa punya kemampuan dedicated untuk misi intai maritim.
Dibanding seri F-16 sebelumnya, Viper sudah dilengkapi radar AESA (Active Electronically Scanned Array) Grumman APG-83 dan digital flight control & auto GCAS (Ground Collision Avoidance System). Untuk menunjang misi tempur, F-16 V yang dilengkapi conformal fuel tanks ini juga punya payload senjata lebih besar dibanding seri sebelumnya, bahkan weapon carriage lebih banyak.
F-16 Viper juga dibekali Scalable Agile Beam Radar (SABR) besutan Northrop, yang merupakan radar fire control yang akan memberikan Viper kemampuan lebih maju dalam hal radar udara ke darat dan udara ke udara. Teknologi ini sangat mampu dalam melawan ancaman canggih. Radar AESA ini juga digunakan oleh F-22 Raptor dan F-35 Lightning II.
Baca juga: Intip dari Dekat Full Mockup Lockheed Martin F-35 Lightning II
SABR bekerja dengan memindai secara elektronik, bukan mekanik yang membantu mengurangi waktu dalam mendeteksi sejumlah target secara bersamaan. Prosesor penerima, exciter, dan fungsi semua berada dalam satu unit diganti. Menurut perhitungan Northrop, kemajuan yang didapat setelah menggunakan radar in akan meningkat sampai lima kali lebih besar dari radar fire control yang dimiliki F-16 sebelumnya.
Viper juga dilengkapi dengan cockpit Center Pedestal Display terbaru baru, komputer misi yang lebih canggih dan perangkat sistem misi lainnya. Teknologi ini diharapkan dapat memberikan lompatan besar dalam kemampuan pesawat. (Gilang Perdana)
singapore yg nanti punya f-35 itu investor terbesar di indo, mau perang?
udah ambil aja jf-17 biar dirakit anak SMK
pada pinter komen semua, bikin dong pesawat tempur… jangan keminter ngomong doang, yg jelas dukung PT DI dengan IFX nya, Jayalah Indonesiaku
emang ente bisa ngejelasin persamaan Navier-stokes ? kok ngatain orang keminter ngomong doang
dr pd ribut2 pespur US or Rusia bg mn klo d ambil tengah2 aja gk usah viper or su-35…hmm rafale mngkin y
wkwkwk…
pengennya rafale, tapi duiitnyaaaaaa wkkwkwkwkwkwkw
ente cocok sama ane. kelompok pecinta seni produk perancis. walaupun rafale mahel, tapi bodynya seksoy
Aku masih menunggu surat 35
Soviet embargo Krn kudeta, barang yg d jual jg BKN barang downgrade. Wajarlah d embargo org kiblatnya k barat, lagipula drpd barang di Oprek sama asu yg mending embargo. Asu embargo gara” tim-tim. Pdhal awalnya asu jg yg pro integrasi tim-tim ke RI. Jd LBH logis mn..??
Siapa bilang rusia tdk bisa melakukan embargo dgn alasan konyol. Azerbaijan diembargo justru krn rusia kalah dlm konsesi migas
Bung Kalo mau membandingkan bandingkan sama kasus negara sendiri yang sudah menjadi kenyataan bukan membandingkan dengan negara lain karena kasusnya lain. Karena Indonesia sudah mengalami nya kasus tersebut bukan HOAX. Anda jangan melupakan sejarah sewaktu Indonesia mengalami kepahitan semenjak diembargo dan jangan menutup mata. Sepertinya anda kurang cinta tanah air. Okelah kalo anda pro barat tapi jangan lupakan sejarah TNI. Terima kasih. Hidup NKRI..
@KLS
anda harus mengerti mengapa amerika mengembargo kita pada waktu itu,mereka awalnya mengsuport kita untuk menyerbu tim tim karena percaya bahwa angkatan perang pasti mampu mengalahkan gerilyawan frelitin denyan mudah,pada akhirnya malah terjadi perang atrisi dengan gerilyawan ,walaupun pada akhirnya geriyawan frelitin sudah hampir hancur tapi kita sudah terlanjur melakukan kejahatan berdarah disana,ya jelas karena desakan dunia akhirnya indonesia diembargo ,pada kesimpulannya amerika mengembargo karen desakan dunia tentang ham ,mereka juga gk bodoh mau ngembargo salah satu negara konsumen besar tanpa pertimbangan dan desakan yang berarti,saya bukan pro barat tapai orng yang terbuka ,lihat sekarang kita bisa beli rudal amraam dan ditawari viper ini.
@bri memang sekarang kita terbuka,tapi lebih waspada…contoh kecil aja kita buka toko handphone sudah dibranded produk A tapi kita sering jualnya produk B,nah si produk A pasti bilang tolong dong dijualin punya kita juga,kan tokonya sudah ada icon kita,nah disini mereka bisa menekan pemilik toko,..jadi diapa2kan tetap pisau bermata 2, alternatif nya..kta wajib mempunyai produk laen supaya operasional kita tidak terganggu,jika terjadi embargo…
Maaf bung ayam jago. Yg sy tau Soviet itu skr jd Rusia dan Rusia itu dluny bagian dr Soviet. Jd dlu pun Indonesia sdh kena embargo sama Soviet yg skr jd Rusia. Nah komentar sy d atas embargo Soviet sama US LBH logis mana..?? Bg sy LBH logis Soviet.
Maaf bung bri. Emang perang yg mana yg gk jahat ? Atau perang yg mana tanpa adanya kejahatan perang ? Fretilin dr jaman Portugis kabur jg udh ad. Pas TNI msk tim-tim US dukung. Tp koq endingnya malah gk ngenakin. Cba di telisik dlu sebab akibatnya.
Dan buat bung Nakedangel. Memang sy kurang wawasan ttg teknologi. Tp simple aj sih. Percuma secanggih apapun itu pesawat atau sesiluman apapun itu pesawat tempur klo gk bs terbang Lantaran sparepart di embargo. Mending tu pesawat di jadiin tugu peringatan. “Jgn pernah main di satu arah”
Bagi sy Rusia maupun asu, mrk sama” licik, pelit bin koret. Nah skr giliran Indonesia yg licik k mrk. Satu hal lg, jgn pernah bangga dan fanatik sama teknologi org. Krn klo udh kna embargo nyengir Lo.
@donlego
Masuk akal darimana mas klo masalah alasan jujur saja amerika menurut saya lebih logis karena kita melakukan kejahatan ham disana ,saya objektif aja nih mas tni memang melakukan beberapa kejahatan ham disana ,kita sering membakar desa atau melakukan kekerasan terhadap penduduk disana dan juga ada beberapa insiden seperti santa cruz ,hanya untuk melakukan teror terhadap frelitin ,dan juga ada desakan waktu itu untuk berhenti mempersenjatai indonesia ,sementara soviet mengembargo kita karena kita membubarkan pki yang sudah terbukti kejahatan ,yang satu mengembargo kita karena kita melakukan kejahatan,yang satunya lagi mengembargo kita karena menghentikan organisasi kejahatan
Sekali lagi saya bilang SAYA TIDAK PRO BARAT hanya pada kasus ini secara teknis f 16 viper lebih unggul dibandingkan su 35 karena mereka sudah dilengkapi radar aesa sedang kan su 35 masih pesa,mungkin ada yang bilang “apa gunanya pesawat canggih kalau gk boleh terbang?” Saya yakin anda merujuk pada pelarangan inggris kepada indonesia untuk menggunakan pesawat hawk ketika konflik aceh,tapi situasi pada waktu itu berbeda ,kita masih dalam bayang bayang kisruh ham pada orde baru jadi mereka belom percaya kepada kita ,sekarang kan sudah berbeda,mereka juga pasti ketika ada konflik yang memang diakibatkan oleh pengacau atau negara luar mereka pasti beri lampu hijau peralatan mereka di pakainamun saya tekankan sekali lagi SAYA BUKAN PRO BARAT APALAGI AMERICA FANS BOY saya sebenarnya lebih sreg sama gripen yang memiliki radar aesa dan mau tot secara besar kepada kita,jangan juga begitu percaya kepada negara manapun termasuk russia,kita adalah non blok klo russia salah ya kita tentang, begitu kita menentang mereka bisa mereka mengembargo juga.
@bung Donlego… saya menambahkan saja, alasan utama mengapa Indonesia sampai membeli pespur buatan Russia berasal dari embargo yang dialami Indonesia saat itu… bahkan lihat saja apa yang berusaha dilakukan pemerintah saat itu, Su-27 bukanlah pilihan pertama tetapi pilihan terakir karena sudah tidak ada pilihan lain… Gripen pun pernah di pertimbangkan saat itu…
Jika dirunut kembali, jelas sangat tidak relevan jika Russia yang dianggap buruk sedangkan kita menjadi memiliki hubungan dengan Russia justru karena sikap dan kebijakan yang diambil USA saat itu yang…
@bung Bri… pelajari saja artikel2 tentang perang timor timur…
https://tirto.id/dari-timor-timur-sampai-papua-suara-noam-chomsky-untuk-indonesia-cArj
banyak artikel yang menunjukan mengenai peran dan tujuan Australia dan USA di Timor timur maupun Papua barat…
Orde baru adalah masa dimana Indonesia mengalami situasi yang sangat rumit, dan itu adalah masa dimana Indonesia meskipun pak Soeharto menyatakan non blok tetapi jelas2 Indonesia lebih dekat dengan blok barat dan memiliki hubungan buruk dengan blok timur mungkin akibat peristiwa 65… 1995 adalah titik balik hubungan itu, tiba2 Soeharto kehilangan dukungan dari USA dan mengalami embargo, berusaha bermanuver dengan merapat kepada Russia, mengalami krisis moneter 98/99 dan akirnya lengser di tahun itu… Indonesia saat menghadapi GAM di Aceh masih dalam masa embargo itu sampai di cabut tahun 2005… saya sangat ingat karena masa akir 2004 adalah Tsunami yang menghancurkan Aceh…
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160301150059-20-114600/kisah-embargo-as-dan-sukhoi-rusia-di-balik-jet-tempur-ri
Itulah mengapa saya menyebutkan Indonesia menggunakan dua sistem pengadaan alutista justru dari dua sumber yang berlawanan, keuntunganya ya jika salah satu pihak menerapkan embargo kita masih bisa terbang menjaga wilayah udara meskipun tidak dengan kekuatan maksimal…
Gripen, jelas mending F-16 V daripada Gripen, toh mesin Gripen juga dari USA, dan jeroan Gripen itu terdiri dari banyak pemasok seperti USA-Inggris-Jerman-Prancis… ToT apa yang akan diberikan kepada kita??? dan jika ada embargo… sama saja langsung K.O.. persaingan Gripen adalah dengan F-16V…
@Bri : baik bung saya senang sekali kalo Indonesia ditawari amraam dan Viper.. tapi kita tetap waspada dalam embargo. Baiknya kita punya senjata 2 blok untuk menghindari salah satu embargo. Kenapa Amerika bisa nawarin amraam dan Viper.? Alutsista canggih. Karena Amerika ketakutan kalo Indonesia lebih condong ke Rusia, mereka juga gak bodoh makanya Amerika mau kasih alutsista canggih ke Indonesia seperti kasih Apache yang tidak sembarangan kasih ke negara bukan sekutu. Sekarang aja sudah kelihatan nyata mukai mendikte kalo Menhan Amerika kurang senang kalo Indonesia beli Sukhoi 35. Untungnya Menhan Indonesia tidak merespon pertanyaan Menhan Amerika. Dari situ aja sudah kelihatan kalo Amerika takut ditinggalkan Indonesia, lebih condong ke Rusia untuk hal Alutsista. Kemungkinan juga Amerika takut kalau Indonesia menjadi kuat seperti jaman Presiden Sukarno dengan alutsista gahar. Karena Amerika punya kepentingan untuk melindungi sekutu nya di Asia Tenggara. Waktu dulu aja PM Australia protes keras terhadap Russia, kalau Russia kasih Sukhoi ke Indonesia dari situ juga sudah kelihatan sekutu Amerika ketakutan. Apalagi Indonesia beli nambah Sukhoi 35, beli S300 & S400, kasel kilo 636, rudal Kalibr & YAKHONT, rudal Iskander yang jangkauannya 500, pesawat pembom, pasti Amerika dan sekutunya akan protes keras ke Indonesia. Ini analisa orang awam..
Ciri khas ,,,ya,,,adu argument,,,hhhh,,,,,nih ntar tanya dulu,,,,Apache bisa di gunakan di papua ngak,,,,masalah EMBARGO ,,itu memang sdh sinonim dgn barang nya mamarika,,,,syarat dan mendikte itu lebih berat dari embargo lho,,,,mau punya 48 biji pespur f 16 ke,,,kalo syaratnya ngak bisa di gunakan di daerah bergolak ,,,untuk apa,,,pameran aja ,,,makanya pespur kita gado gado,,,biar pada bisa milih yg mana bisa di pakai,,,pikir itu pakai otak dong,,,,
mikir gak pembentukan network centric warfare buat AU atau ngertinya cuma dogfight tok ? Otakmu mikira gak alutsista gado gado dengan spare part yang berbeda beda dan jumlah sedikit malah bikin supply spare part chain gila terus malah jadi logistic nightmare. FYI dalam kebijakan luar negeri US terutama dengan interest group kayak Freeport sangatlah penting Papua ada di tangan Indonesia demi kestabilitasan regional dan bisnis. US bukan Inggris atau Australia lho
1000% komentar ngawur
ajar opm pakai apache overkill banget. farc yg merupakan gerilyawan terkuat no 2 di muka bumi dgn ribuan manpads dari rpg, strela, igla hasil jualan narkoba oleh kolombia dilawan cukup dgn md500. utk melawan opm jauh lebih cocok fennec.
siapa bilang viper tidak bisa ditempatkan di Papua. skadud 19 yg bakalan diisi viper berlokasi di Biak
ngawur kok dipelihara
Buat lawan opm itu cukup pakai mortir maksimal 3 biji, udah bubar lari lintang pukang dan mereka mengira dihajar dengan rudal padahal hanya mortir kecil.
Kalau mau yang wah lagi dihajar pakai meriam 76 mm ex Yugoslavia
Itu saja sudah cukup.
Walah,… Emang apa pentingnya sih? Mau buat perang ya?
Ya tentu dong,…buat perang, karena dunia tiada aturan, siapa yang kuat dia yang menang, dia yang benar dan dia yang kenyang. Bagi yang kuat benar bisa dibilang salah….salah bisa dibilang benar. Kalau negara kita nggak ingin perang atau diganggu maka satu-satunya jalan adalah militer kita harus kuat. Diplomasi terbaik adalah kekuatan militer, dengan diplomasi non militer sipadan-ligitan-timor timur lepas. MEF kita seharusnya bersifat relatif ditakar sesuai dengan ancaman terdekat, yaitu FPDA.
fansboy russia ini gk ush neko neko lah,liat siapa yang punya aesa,siapa yang punya cuman pesa.dan pesawat mana yang dibuat banyak versinya dan jumlahnya banyak dan dipakai banyak negara,yang udh battle proven.
emang battle proven tp masa kejayaannya udah abis.. kata siapa pespur buatan rusia ga battle proven tuh perang suriah semua serangan pespur rusia work 100%.. ausie sm singapur bentar lg pd punya f35 trus negara kite cm mo ngandalin tuh viper yg masih gen 4?? nunggu ifx masih lama jadinya.. satu2nya penutup gap yah su35 sambil nuggu ifx kelar..
@kimjongtrump klo cuma ngebom ya jelas berhasil orang gk ada perlawanan,sementara f 16 sudah pernah terlibat dogfight dengan mig dan sukhoi nya negara timur tengah,siapa bilang tua pesawat ini dikembangkan terus juga kok makanya ada viper,us air force sendiri bilang platform f 16 dipake sampe 2048.
@donlego
Apa hubungannya topik ini sama bawean mas ,insiden bawean terjadi hanya karena kesalahpahaman as pada peta bahkan mereka mengira bahwa mereka di perairan internasional, masa karena gitu doang kita udh anti mereka
Su-35 adalah Gen 4.5
F-16V adalah Gen 4.5
Jadi SAMA om…………….
Bahkan F-16V sudah ditanamkan radar gen terbaru AESA
bandingkan dengan Su-35 yang masih gen lama PESA
(Ayooooo alasan apalagi……)
Peristiwa Bawean terjadi saat Indonesia dalam kondisi sekarat karena Embargo militer yang dilakukan Amerika… hanya orang bodoh percaya kalau satuan militer USA yang paling canggih di seluruh dunia salah membaca peta… jelas saja disengaja, mana ada pespur militer yang demikian canggih melintas di lautan diantara pulau2 di Indonesia dan bahkan melintasi dekat dengan pulau Bali kok salah membaca PETA.
F-16V meskipun gen 4++ tetapi masuknya kelas medium, dan Su-35 itu kelas berat (Heavy Fighter) berbeda kemampuan dalam jarak jangkau dan payload… masalah radar, F-16V itu bukan siluman, jadi kalau diadu ya jelas tidak akan berpengaruh banyak kecuali jika diadu dengan F-22/F-15SE/Rafale/Thypoon yang sama2 bermesin ganda dan memiliki kemampuan sangat mumpuni…
Buat apa aesa klo kasus Bawean terulang LG. Inget,itu baru 1 kasus. Blm LG blackhawk yg nyasar ke Maluku. klo gk ada barang Soviet jg gk bakal ad NKRI. Knp sy bilang gt ? Emang barangnya asu yg ngusir Belanda di papua..? Klo kejadian kyk kasus Bawean aesa bs nolong..? Boro” aesa, terbang aj kgk bs. Mn ktny di ksh bikin sparepart sama asu kirik..?? Sama” koret teknologi gk usah blagu. Cukup sy puja” elbot di film iron eagle. Skr mah kapok. Pas tau TNI AU maenannya gk bs terbang.
Ngomong opo sampeyan…..ngomong ngalor ngidul nggak karuan.
Baca buku yang banyak bung, agar luas wawasannya.
viper pespur gen 4,5
kemampuan bvr lbh unggul viper daripada su351
di Suriah f-16:sukses bikin ko su24
F-16 dan Su-24 tidak dalam posisi saling berhadap2an… karena saat itu posisinya Turki dan Russia bukan musuh meskipun Turki beberapa kali komplain pelanggaran batas wilayahnya oleh jet tempur Russia…
Konyol kalau menganggap itu sebagai pertempuran dogfight yang dimenangkan F-16, menembak pesawat yang pulang dari melakukan serangan kepada teroris ISIS jelas tindakan super aneh yang dilakukan Turki, begitu kok dibanggakan, aneh… bahkan Su-24 bukanlah platform jet fighter, tetapi bomber…
Russia menyebut tindakan itu sebagai teman yang menusuk dari belakang melihat dari hubungan ekonomi Turki dan Russia yang sangat erat… toh semenjak itu jet tempur Turki tidak ada yang berani nongol2 di langit Suriah… bahkan hanya dengan sangsi ekonomi yang keras akirnya Turki kalah juga dan justru berbalik berseteru dengan USA dan NATO… apalagi dengan adanya kudeta militer gagal termasuk rencana pembunuhan Erdogan, ternyata pilot F-16 itu juga termasuk yang terlibat kudeta…
Dalam perang manapun produk barat lebih unggul dari uni soviet/Rusia, skornya hampir mutlak.
(Ayoo alasan apalagi…..A…B…C………….Z)
Maaf bung, sepertinya anda kurang paham mengenai pesawat pembom dan pesawat fighter..
@Naked Angel… kan yang dibahas penembakan Su-24 oleh F-16 Turki???
Apa mau bahas juga F-18 hornet menembak Su-22 Suriah??? atau F-22 yang mengganggu Su-25??? Bahkan pilot USA memilih menyingkir ketika bertemu pespur unggulan Russia di Suriah…
F-16 block 70/72 super viper yg ditawarkan TNI ada IRST nya ngk ya..?? seperti F-16 Block 60 UEA..
sdh ada