Masih Eksis dan Belum Terkalahkan, Angkatan Udara Ukraina Operasikan MiG-29 Fulcrum dari Jalan Raya
|Meski perang Rusia vs Ukraina telah berkobar lebih dari tiga tahun, namun ada fakta bahwa Angkatan udara Ukraina masih mampu beroperasi secara penuh, padahal tak sedikit fasilitas pangkalan udara Ukraina yang telah dihancurkan oleh serangan udara Rusia. Meski tak menampik dukungan dari negara tetangga, rupanya ada hal lain yang membuat jet tempur Ukraina masih tetap eksis mengudara dari wilayahnya sendiri.
Salah satu yang mengemuka adalah kemampuan Angkatan Udara Ukraina untuk mengoperasikan (lepas landas dan mendarat) jet tempur dari jalan raya. Seperti belum lama 40th Tactical Aviation Brigade Angkatan Udara Ukraina merilis foto MIG-29 Fulcrum yang beroperasi dari jalan raya.
Foto langka pesawat tempur MiG-29 Angkatan Udara Ukraina mengungkap bagaimana begitu banyak jet tua Ukraina mampu bertahan selama 37 bulan meskipun Rusia memiliki lebih banyak pesawat baru—dan meskipun Rusia memiliki rudal balistik dan jelajah serta drone kamikaze yang dapat menjangkau seluruh wilayah Ukraina untuk menargetkan pesawat Ukraina di pangkalan mereka.
Seperti dikutip Forbes, Angkatan Udara Ukraina berperang dengan sekitar 125 unit pesawat tempur, semuanya model bekas Soviet. Sekitar 50 unit MiG-29 dioperasikan tiga brigade termasuk 40th Tactical Aviation Brigade.
Ukrainian Su-27 and MiG-29 highway strip operations. pic.twitter.com/45xUGVrWZg
— OSINTtechnical (@Osinttechnical) April 10, 2023
Secara teori, MiG-29 seharusnya mudah ditemukan di Pangkalan Udara Vasylkiv, Ivano-Frankivsk, dan Lutsk—yang berada di Ukraina tengah, dua yang terakhir di barat. Faktanya, sebagian besar dari 33 unit MiG-29 Ukraina yang dihancurkan atau dirusak Rusia—dari sekitar 50 jet sebelum perang ditambah 24 lainnya yang diterima Ukraina dari sekutu NATO-nya—terkena tembakan di udara, dan hanya enam yang hancur atau rusak di darat.
Serangan udara Rusia yang menargetkan MiG-29 yang diparkir di pangkalan udara utama Ukraina cukup langka hingga masih mengejutkan, lebih dari tiga tahun setelah Rusia memperluas perangnya di Ukraina. Pada 22 November, sebuah pesawat nirawak pengintai Rusia terbang tanpa halangan di atas pangkalan udara Aviatorskoe-Dnipro, 50 mil dari garis depan di Ukraina timur.
MiG-29 sendiri dirancang dengan berbagai teknologi yang memungkinkan operasi di landasan yang kurang layak, seperti landasan pendek, kasar, atau tidak beraspal dengan baik, yang identik dengan kondisi yang dihadapi Ukraina dengan jalan rayanya saat ini.
Dan inilah tujuh fitur dari MiG-29 Fulcrum yang membuatnya tangguh untuk beroperasi dari jalan raya yang kondisinya cenderung ala kadarnya.
1. Air Intake dengan Penutup Debu (Louvered Air Intake System)
MiG-29 memiliki saluran masuk udara (air intake) sekunder di atas sayap akar (LERX). Saat pesawat bergerak di darat, air intake utama di bawah fuselage ditutup untuk mencegah hisapan benda asing (FOD – Foreign Object Debris) seperti batu, pasir, atau lumpur. Udara masuk melalui saluran masuk udara atas, sehingga mesin tetap mendapat suplai udara bersih.
Saat Landasan Rusak Akibat Serangan Udara, Inilah yang Dilakukan Prajurit TNI AU
2. Ban dan Roda Pendaratan yang Kokoh
Roda pendaratan utama berdiameter besar dan memiliki tekanan ban lebih rendah dibandingkan jet tempur Barat, memungkinkan operasi di permukaan kasar dan tidak beraspal. Suspensi roda yang kuat dan travel shock absorber yang panjang membantu meredam guncangan saat mendarat di landasan tidak rata.
3. Mesin dengan Daya Dorong Tinggi
Menggunakan dua mesin Klimov RD-33, masing-masing menghasilkan daya dorong sekitar 8.300 kgf (afterburner). Rasio daya dorong terhadap berat yang tinggi memungkinkan MiG-29 untuk lepas landas lebih cepat bahkan dari landasan pendek atau tidak sempurna.
Manufaktur Ukraina Berhasil ‘Pulihkan’ Mesin Turbofan MiG-29 dan Sukhoi Su-27
4. Sistem Rem Parasut (Drag Chute)
Dilengkapi dengan parasut pengereman untuk mengurangi jarak pendaratan. Ini sangat berguna saat mendarat di landasan pendek atau licin.
5. Sayap dengan Leading-Edge Extension (LERX)
Memberikan lift tambahan pada kecepatan rendah, sehingga pesawat bisa lepas landas dengan jarak lebih pendek dibandingkan jet tempur lainnya.
6. Struktur Rangka yang Tahan Banting
MiG-29 memiliki struktur yang diperkuat, memungkinkan pesawat menahan tekanan saat beroperasi di kondisi lapangan yang buruk. Materialnya lebih tahan terhadap korosi, yang penting untuk operasi di lingkungan lembab atau berdebu.
7. Kemampuan Operasi dari Jalan Raya (Highway Operations)
Beberapa varian MiG-29 telah diuji untuk bisa lepas landas dan mendarat dari jalan raya, sebagai bagian dari konsep operasi cadangan jika pangkalan udara utama dihancurkan dalam perang. Banyak negara, termasuk Rusia, India, dan Polandia, telah menguji kemampuan ini.
Dengan kombinasi air intake sekunder, roda kokoh, mesin bertenaga besar, drag chute, dan struktur tahan banting, MiG-29 adalah salah satu jet tempur yang paling cocok untuk beroperasi dari landasan yang tidak ideal, menjadikannya pilihan populer di berbagai negara dengan infrastruktur lapangan terbang yang terbatas. (Bayu Pamungkas)
Rusia Kerahkan MiG-29 Fulcrum Ke Libya, Inilah Alasan Teknisnya
Belajar dari perang Rusia-Ukraina (dan juga perang modern serta post modern sebelumya), Angkatan Udara adalah elemen utama dan terdepan yang amat penting bagi suatu negara jangan sampai lumpuh total harus tetap dipertahankan eksistensinya dalam peperangan bagaimanapun itu caranya