Mampu Terbang Meski Kondisi Rusak Parah, Inilah Rahasia Proteksi Pada Sukhoi Su-25 dan A-10 Thunderbolt II
|Mampu terbang meski dalam kondisi rusak parah, menjadi ciri khas dari jet tempur spesialis Close Air Support (CAS) Sukhoi Su-25 Frogfoot dan A-10 Thunderbolt II. Tentu saja kemampuan bertahan tersebut lantaran dari aspek desain telah dipersiapkan lapisan proteksi sedemikian rupa, khususnya untuk menahan terjangan senjata penangkis serangan udara (PSU) sampai rudal hanud (MANPADS) pemburu panas.
Sukhoi Su-25 Frogfoot sering dibandingkan dengan Fairchild Republic A-10 Thunderbolt II karena keduanya adalah pesawat serang darat (CAS) yang dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja, posisi musuh yang diperkuat, serta memberikan dukungan tembakan jarak dekat bagi pasukan darat.
Baik Su-25 maupun A-10 memiliki sistem redundansi yang tinggi untuk bertahan dari kerusakan dalam pertempuran. Ada dua bagian yang menjadi pusat proteksi, yakni kokpit dan mesin, yang mana keduanya memiliki kokpit lapis baja untuk meningkatkan ketahanan terhadap tembakan musuh.
Sukhoi Su-25 punya keunggulan seperti lebih cepat dibandingkan A-10. Pun, Su-25 dapat beroperasi dari landasan yang lebih pendek dan kasar. Jet tempur yang terbang perdana pada 22 Februari 1975 ini, juga jebih lincah dibandingkan A-10 dalam pertempuran jarak dekat.
Sementara, A-10 punya keunggulan dengan hadirnya kanon GAU-8 Avenger kaliber 30 mm yang jauh lebih mematikan daripada kanon GSh-30-2 pada Su-25. Kapasitas muatan senjata A-10 juga lebih besar. Dan A-10 disebut memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap serangan karena desain mesinnya yang terpisah dan redundansi sistem hidroliknya.
Komparasi Lapisan Proteksi Kokpit Su-25 vs A-10
A-10 lebih unggul dalam proteksi kokpit dibandingkan Su-25 karena desain bathtub titanium yang menyelimuti pilot secara lebih menyeluruh.
Komparasi Kaca Anti Peluru
Dalam hal perlindungan kokpit secara keseluruhan, A-10 memiliki sedikit keunggulan dibandingkan Su-25.
Komparasi Proteksi Mesin Su-25 vs A-10
A-10 memiliki proteksi lebih baik karena posisi mesinnya yang lebih tinggi dan lebih sulit terkena tembakan dari darat. Su-25 tetap memiliki proteksi mesin yang baik, tetapi karena posisinya di belakang sayap, lebih rentan terkena tembakan dari bawah.
Komparasi Proteksi Sistem Kendali dan Struktur Pesawat
A-10 memiliki keunggulan dalam sistem redundansi dan ketahanan terhadap kerusakan. Jika sistem kendali utama rusak, A-10 masih bisa dikendalikan secara manual (manual reversion), sementara Su-25 lebih bergantung pada sistem hidroliknya.
Jika dihitung dari banyaknya medan tempur yang diikuti, Su-25 lebih battle-proven karena digunakan oleh lebih banyak negara dalam berbagai konflik sejak 1980-an. Namun, dari segi efektivitas dan daya tahan, A-10 lebih unggul, terutama karena kemampuannya bertahan dalam perang modern dan catatan keberhasilannya di Perang Teluk serta konflik lainnya.
Baik Su-25 maupun A-10 telah mengalami kehilangan dalam pertempuran. Namun, jumlah Su-25 yang ditembak jatuh memang lebih banyak dibandingkan A-10, mengingat penggunaannya yang lebih luas dan lebih sering terlibat dalam konflik besar. (Gilang Perdana)
[Video] Rusia Pamerkan ‘Kekuatan’ Struktur Sukhoi Su-25 Setelah Dihajar Rudal MANPADS