M8 Greyhound: “Bangkitnya” Ranpur Brimob Polri dari Era Perang Dunia II
|Hari itu, Kamis 12 Juli 2001 menjadi momen yang menegangkan di Republik ini, sebagai reaksi memanasnya hubungan antara Presiden Abdurrahman Wahid dan Kapolri Jenderal Polisi Surojo Bimantoro, untuk pertama kalinya muncul sosok ranpur lawas legendaris M8 Greyhound. Di luar peristiwa politik, kemunculan Greyhound ikut membetot perhatian, pasalnya panser ini tak pernah ditampilkan (lagi) oleh Korps Brimob. Sebagai ranpur ringan era Perang Dunia II, publik lebih mengenal Greyhound sebagai monumen di halaman depan Museum Satria Mandala, Jakarta.
Baca juga: Panhard EBR – Ranpur Berkemudi Ganda Kavaleri TNI AD
Hadirnya M8 Greyhound secara jelas menyiratkan bahwa Polri tak hanya punya rantis (kendaraan taktis), tapi Brimob Polri juga punya ranpur (kendaraan tempur). Ini diperlihatkan dengan M8 Greyhound varian kanon yang ditempatkan untuk berjaga-jaga di depan kediaman resmi Kapolri Jenderal Polisi Surojo Bimantoro di Jalan Patimura. Munculnya ranpur dengan kanon 37 mm ini bukan tanpa alasan, dalam aroma ‘perang dingin’ antara Presiden dan Kapolri, kemudian munculah perintah penangkapan kepada Kapolri dan Kapolda Metro Jaya Sofjan Jacob.

Baca juga: M3A3 Stuart – Light Tank Legendaris Yang Masih Punya “Gigi”
Perintah Presiden kemudian mendapat reaksi beragam, dari internal Polri arah dukungan menguat pada posisi Kapolri Jenderal S. Bimantoro. Artikel ini tentu tak ingin membahas soal polemik di awal reformasi tersebut, disini yang menjadi perhatian adalah kehadiran M8 Greyhound yang memperlihatkan bahwa Polri juga bisa show of force.

Baca juga: Barracuda 4×4 – Rantis Lapis Baja Buatan Korea Selatan Titisan Jerman
Pada versi awal, M8 dioperasikan oleh empat awak. Sepasang awak di depan, berperan sebagai pengemudi dan pembantu pengemudi (co-driver). Semula co-driver punya tugas sebagai penembak senapan mesin lambung. Namun kemudian fasilitas senapan mesin lambung dihilangkan maka tugas co-driver lebih sebagai awak cadangan. Sementara awak lain, seperti komandan, penembak (gunner) berada di dalam kubah. Untuk melihat keluar, awak di dalam kubah dibekali dengan dua fasilitas, yakni celah intai (direct vision slot) dan sebuah protetoscop yang dilengkapi kaca anti peluru.
Baca juga: M4A3 Sherman – Sejarah Tank Pertama Korps Marinir TNI AL
Dari aspek mobilitas, Ford sebagai manufaktur meracik dan menjalankan M8 semirip mungkin dengan mobil biasa. Kemudi tetap mengadpsi lingkar setir, sementara radius putar M8 terbilang terbatas lantararan kemudi hanya berhubungan dengan roda depan saja, berbeda dengan generasi panser 6×6 seperti Anoa.
Bicara tentang senjata, pada kubah M8 bertengger kanon M6 kaliber 37 mm. Kanon ini dipasang segaris dengan senapan mesin M1919A4 kaliber 0.30 inchi (setara 7,62 mm). Uniknya, baik senapan mesin dan kanon, dioperasikan dengan cara menginjak pedal. Dalam situasi tertentu, senapan mesin dapat dilepas dari dudukannya untuk keperluan elemen bantuna tembakan pasukan infanteri. Pada versi awal, awak M8 dilengkapi dengan kubah sistem putar satu percepatan, kemudian pada generasi kedua, kubah sudah menggunakan sistem putar dua percepatan.
Baca juga: BTR-40 – Panser Yang Nyaris Jadi Besi Tua
Dalam kubah, konfigurasi standar dapat membawa 80 butir peluru. Namun dalam pakem militer AS yang mengharuskan ranpur membawa dua radio komunikasi, menjadikan tiap kubah M8 hanya membawa 16 butir peluru saja. Ada tiga jenis amunisi yang dapat dilepaskan kanon M6, yakni AP (Armour Piercing) M51B1/B2, HE (High Explosive) M63, dan canister M2. Jarak tembak kanon M6 bisa mencapai 11.750 meter, sementara kecepatan luncur proyektil hingga 883 meter per detik. Sudut gerakan laras secara vertikal ada di rentang -10 sampai 20 derajat.

Untuk elemen proteksi, sebagai ranpur lapis baja, M8 dilengkapi lapisan baja yang membuatnya aman dari terjangan proyektil senapan mesin sedang. Seperti pada kubah, lapisan bajanya mencapai ketebalan 19 mm, sedangkan pada struktur bodi kendaraan punya lapisan baja bervariasi dari 9 mm – 16 mm.
Baca juga: FV 601 Saladin – Dipakai Jarang Dibuang Sayang
Bagaimana dengan dapur pacu M8? Pada versi standar, yang juga diyakini yang digunakan Polri, masih mengadopsi mesin bensin jenis Hercules JXD enam silinder dengan kapasitas 5.244 cc. Satu tipe mesin dengan ranpur intai Scout Car M3A1. Power to weight ratio mencapai 12,6 hp per ton. Dengan kapasitas bahan bakar 211 liter, M8 dapat menempuh jarak sejauh 563 km. Tingkat konsumsi bahan bakarnya adalah 10 km per 3,7 liter. Bagaimana dengan kecepatan M8? Ranpur 6×6 ini dapat diajak ngebut di jalan raya hingga kecepatan 88 km per jam. Sedangkan kecepatan saat melintas medan off road 32 km per jam.

Dirunut dari sejarahnya, M8 Greyhound resmi diproduksi Ford Motor Company pada tahun 1941. Sebagai ranpur yang born to fight di laga Perang Dunia II, sudah barang tentu sudah begitu banyak laga tempur yang telah dilaluinya melawan NAZI Jerman. Meski sudah termasuk ranpur buyut, nyatanya beberapa negara pengguna M8 ada yang tidak rela melepas M8. Seperti Brasil yang masih menggunakan M8 hingga tahun 80-an, bahkan AD Kolombia masih menggunakan M8 hingga dekade 90-an.

Memperpanjang usia mbah buyut sudah barang tentu diperlukan retrofit besar-besaran. Seperti M8 milik AD Kolombia yang telah diganti jenis mesinnya menggunakan diesel Detroit 4V-53N. Untuk urusan senjata, M8 Kolombia tampil beringas dengan dipasangnya sistem peluncur rudal anti tank TOW. Bahkan Kolombia juga menghadirkan varian kubah PSU (Penangkis Serangan Udara), yakni mengintegrasikan empat SMB (Senapan Mesin Berat) M2HB 12,7 mm dalam satu kubah. (Haryo Adjie)

Baca juga: Browning M2HB – Senapan Mesin Berat Ranpur Kavaleri
Spesifikasi M8 Greyhound
– Weight: 7,8 ton
– Length: 5 meter
– Width: 2,53 meter
– Height: 2,26 meter
– Crew 4
Wow keren euy, bisa jadi kendaraan utk sipil ngga min?
saya baru tahu kalau Kapolri jaman Gus Dur pernah melawan Presiden,,,, inikh akibatnya jika Institusi POLRI langsung berada di bawah perintah Presiden? pdhal tugasnya masih di bawah TNI, malah sebaliknya Yg tugasnya lebih berat spt TNI ada di bawah perintah Menteri,,,,
Lahir tahun berapa tong?
baca sejarah dulu baru komentar.
Polri dibawah menteri peranan wanita pun ngga masalah. asal TNI dalam keadaan damai mau dan tidak takut diadili di peradilan umum.
min buat artikel ttg pesawat skytrucknya polri dong. makasih min
@Zhukov, buat ente langsung admin kasih, silahkan http://www.indomiliter.com/pzl-m28-skytruck-nyaris-jadi-pesawat-intai-maritim-taktis-tni-al/
topik bagus min, tolong diangkat lagi alustista jadul kita, buat nostalgia hehe
Terima kasih @ari 🙂
bang ruskye @ baca deh sejarah Mobrig di Wikipedia…
Emang boleh ya, kepolisian kita menggunakan kendaraan tempur dng senjata berat.? Fungsinya utk menghadapi apa ya.?
artikelnya mencerdaskan. Bravo Indomiliter
Terima kasih buat atensinya @Deano 🙂
udah tinggal sejarah, kan udah ngga dipake brimob lagi tho? Kecuali di retrofit kaya btr-40, nah itu baru pas “bangkit dari kubur”