Update Drone KamikazeKlik di Atas

‘Luput dari Perhatian’, Pesawat Angkut Berat Y-20 Kunpeng Mampir di Lanud Halim Perdanakusuma

Y-20 Kunpeng di Lanud Halim (foto: istimewa)

Sebagai pangkalan udara utama yang berada di Jakarta, maka Lanud Halim Perdanakusuma tak jarang mendapat kunjungan pesawat angkut berat dari negara-negara sahabat. Bila Boeing C-17 Globemaster, Antonov An-124, Ilyushin Il-76 dan Airbus A-400, kerap bertandang ke Lanud Halim Perdanakusuma, tapi lain halnya dengan Xian Y-20 Kunpeng.

Baca juga: Xian Y-20 Kunpeng Mulai Gunakan Mesin Baru (WS-20) Buatan Dalam Negeri, Diklaim Lebih Bertenaga

Meski namanya lumayan dikenal oleh netizen, lantaran punya desain yang diduga meng-copy C-17 Globemaster, Y-20 jarang terdengar melakukan penerbangan ke Indonesia. Namun, dari postingan di media sosial, sekitar tanggal 30 November 2024, dua unit Y-20 Kunpeng milik Angkatan Udara Cina disebut tengah berada di Lanud Halim Perdanakusuma.

Seperti dikutip akun X Jatosint, kedua Y-20 Kunpeng masing-masing bernomer 20241 dan 20248, berada di Lanud Halim Perdanakusuma terkait dengan pengiriman peralatan dan personel yang akan ikut dalam latihan bersama antara militer Indonesia dan Cina. Y-20 Kunpeng tidak lama di Lanud Halim, dari postingan akun Instagram @ghifari80bd, diposting foto-foto yang memperlihatkan Y-20 Kunpeng telah meninggalkan Lanud Halim pada 1 Desember 2024.


Diproduksi Xi’an Aircraft Industrial Corporation, Y-20 Kunpeng terbang perdana pada 26 Januari 2013, dan resmi diluncurkan pada 6 Juli 2016. Hingga saat ini Y-20 telah diproduksi sebanyak 67 unit, dan ditempatkan dalam dua resimen pada dua Divisi Transportasi Angkatan Udara Cina.

Ada dua varian yang digunakan Angkatan Udara Cina, yakni Y-20A – varian angkut dan Y-20U – varian tanker multirole. Varian angkut adalah yang dominan dari segi populasi, dengan jumlah lebih dari 50 unit.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Muhammad Ghifari (@ghifari80bd)

Y-20 Kunpeng dengan kapasitas payload 66 ton, dipercaya akan mengambil peran dalam operasi lintas udara strategis Cina. Dari segi kapasitas payload, Y-20 berada diantara C-17 Globemaster (payload 77,5 ton) dan Ilyushin Il-76MD (payload 48 ton).

Y-20 ditenagai oleh empat mesin Soloviev D-30KP-2 (buatan Rusia) dengan daya dorong 12-ton. Angkatan Udara Cina secara bertahap tengah mengganti mesin D-30 dengan mesin Shenyang WS-20 yang punya daya dorong 14 ton. Shenyang WS-20 berasal dari inti Shenyang WS-10A, mesin turbofan buatan Cina untuk pesawat tempur. (Gilang Perdana)

Xian Y-20 Kunpeng, ‘Jiplakan’ C-17 Globemaster Bisa Angkut Dua Tank Ringan

4 Comments