‘Luput dari Perhatian’, Pesawat Angkut Berat Y-20 Kunpeng Mampir di Lanud Halim Perdanakusuma
|![](https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2024/12/Gdo13wCWcAAnlUX-300x189.jpg)
Sebagai pangkalan udara utama yang berada di Jakarta, maka Lanud Halim Perdanakusuma tak jarang mendapat kunjungan pesawat angkut berat dari negara-negara sahabat. Bila Boeing C-17 Globemaster, Antonov An-124, Ilyushin Il-76 dan Airbus A-400, kerap bertandang ke Lanud Halim Perdanakusuma, tapi lain halnya dengan Xian Y-20 Kunpeng.
Meski namanya lumayan dikenal oleh netizen, lantaran punya desain yang diduga meng-copy C-17 Globemaster, Y-20 jarang terdengar melakukan penerbangan ke Indonesia. Namun, dari postingan di media sosial, sekitar tanggal 30 November 2024, dua unit Y-20 Kunpeng milik Angkatan Udara Cina disebut tengah berada di Lanud Halim Perdanakusuma.
Seperti dikutip akun X Jatosint, kedua Y-20 Kunpeng masing-masing bernomer 20241 dan 20248, berada di Lanud Halim Perdanakusuma terkait dengan pengiriman peralatan dan personel yang akan ikut dalam latihan bersama antara militer Indonesia dan Cina. Y-20 Kunpeng tidak lama di Lanud Halim, dari postingan akun Instagram @ghifari80bd, diposting foto-foto yang memperlihatkan Y-20 Kunpeng telah meninggalkan Lanud Halim pada 1 Desember 2024.
🇮🇩🇨🇳 Two PLAAF Xi’an Y-20 Kunpeng (20241 &20248) landed at Halim AFB, East Jakarta, earlier today
They reportedly transported equipment and personnel for a scheduled joint exercise with the Indonesian Military #TNI
📸 Our special source https://t.co/ETZpfTTWnC pic.twitter.com/8W2zJvKx9X
— JATOSINT (@Jatosint) November 30, 2024
Diproduksi Xi’an Aircraft Industrial Corporation, Y-20 Kunpeng terbang perdana pada 26 Januari 2013, dan resmi diluncurkan pada 6 Juli 2016. Hingga saat ini Y-20 telah diproduksi sebanyak 67 unit, dan ditempatkan dalam dua resimen pada dua Divisi Transportasi Angkatan Udara Cina.
Ada dua varian yang digunakan Angkatan Udara Cina, yakni Y-20A – varian angkut dan Y-20U – varian tanker multirole. Varian angkut adalah yang dominan dari segi populasi, dengan jumlah lebih dari 50 unit.
View this post on Instagram
Y-20 Kunpeng dengan kapasitas payload 66 ton, dipercaya akan mengambil peran dalam operasi lintas udara strategis Cina. Dari segi kapasitas payload, Y-20 berada diantara C-17 Globemaster (payload 77,5 ton) dan Ilyushin Il-76MD (payload 48 ton).
Y-20 ditenagai oleh empat mesin Soloviev D-30KP-2 (buatan Rusia) dengan daya dorong 12-ton. Angkatan Udara Cina secara bertahap tengah mengganti mesin D-30 dengan mesin Shenyang WS-20 yang punya daya dorong 14 ton. Shenyang WS-20 berasal dari inti Shenyang WS-10A, mesin turbofan buatan Cina untuk pesawat tempur. (Gilang Perdana)
Xian Y-20 Kunpeng, ‘Jiplakan’ C-17 Globemaster Bisa Angkut Dua Tank Ringan
Bulan Agustus kemarin bandara Halim juga kedatangan pesawat angkut raksasa mirip C17 Globemaster tapi nggak ada yg beritain.
Tau aja China. Indonesia lagi nyari pesawat angkut berat. Haha.
Latihan lintas udara kah? Antara 15th Airborne Corps (PLAAF) dengan Kopasgat TNI-AU atau Para Raider TNI-AD? Jika benar bisa jadi “teman” terbang C-130J nih si Y-20 👍
Tampilannya menarik, campuran C 17 Globemaster III dengan Il 76.