Update Drone KamikazeKlik di Atas

Luna NG – Drone Intai AL Pakistan dengan Kemampuan “Stealth Akustik”

Bila armada TNI AL bakal menggunakan drone ScanEagle untuk mendukung tugas meronda di lautan, maka ada kabar dari Pakistan, bahwa negeri yang kerap berkonflik dengan India ini telah mengakuisisi drone intai (UAV) jenis Luna NG untuk misi reconnaissance, surveillance, and target acquisition (RSTA).

Baca juga: Pakistan Terima Keseluruhan RAS 72 Sea Eagle, Jawara Turboprop ATR-72 di Lautan

Kehadiran Luna NG dirilis pihak AL Pakistan dalam momen peresmian operasional pesawat intai maritim RAS 72 Sea Eagle yang menggunakan platform pesawat turboprop ATR-72. Seperti halnya upgrade RAS72 Sea Eagle yang dilakukan di Jerman, maka drone Luna NG juga merupakan produksi Jerman, EMT. Dikutip dari Janes.com (6/1/2019), Luna NG nantinya akan dioperasikan AL Pakistan untuk pengintaian di wilayah maritim, terutama di daerah anak sungai dan di sepanjang sabuk pesisir.

Meski bukan termasuk drone kombatan, namun merujuk dari informasi di situs resminya, disebutkan Luna NG sudah kenyang dalam mendukung operasi militer, terutama di palagan Kosovo dan Afghanistan sejak tahun 2000. Lewat beberapa kali upgrade, Luna NG terbukti dapat beropersi di berbagai iklim dan di bawah kondisi cuaca buruk di medan yang sulit, seperti (arktik, gurun, hutan). Kesemuanya mengarah pada efektivitas operasional yang memuaskan.

Dari spesifikasi, Luna NG bukan termasuk drone MALE (Medium Altitude Long Endurance), pasalnya kemampuan terbangnya ‘hanya’ sampai 12 jam. Drone yang diluncurkan dengan catapult ini dapat terbang dalam radius 100 km dengan kendali Line of Sight (LoS), sementara bila menggunakan Beyond Line of Sight (BLoS) jangkauan terbang dapat lebih jauh lagi.

Material Luna NG dibangun dari bahan glass and carbon fiber reinforced plastics (CFRP) untuk mendukung tugas long endurance and low acoustic, thermal and radar signatures. Kemampuan unik dari Luna NG adalah terbang melayang tanpa mesin dihidupkan. Moda silent glides ini punya peran besar untuk beroperasi secara senyap (no acoustic signature). Dengan kemampuan ini, Luna NG disebut-sebut sebagai drone stealth akustik.

Transmisi data dari wahana drone ke Ground Control Station (GCS) menjadi faktor vital yang harus dijaga tingkat kerahasiannya, untuk itu sistem transmisi real-time Luna NG juga ditunjang teknologi transmisi tanpa emisi radio.

Suguhan kemampuan lain dari Luna NG adalah kemampuan membawa perangkat data link relay payload, menjadikan drone ini sebagai platform relay terbang yang mendukung peran beyond line-of-sight operation bagi wahana lain.

Desain Luna NG dirancang secara modular, dan dapat dimuati perangkat Synthetic Aperture Radar (SAR), high resolution digital photo or video cameras, onboard data storage, meteorological sensors, radio relay, sensors for land mine detection, EW payloads, AIS (Automatic Identification System), gas and particle samplers dan radioactivity contamination sensors (CBRN).

Mirip drone Aerostar yang dioperasikan Skadron Udara 51, Luna NG dikendalikan dari GCS berwujud kontainer. Perangkat yang terdapat di kontainer ini mencakup high definition (full HD) colour monitors for real-time aerial image evaluation dan mission planning and aircraft control (virtual cockpit).Konsep GCS concept of operations (CONOPS) pada dasarnya menngacu pada user friendly Human-Machine-Interface (HMI).

Baca juga: Qods Yasir UAV – ‘Kembaran’ ScanEagle dari Hasil Reverse Engineering

Disokong mesin propeller 10 kw multi-fuel injection, Luna NG sanggup terbang dengan kecepatan 90 km per jam pada ketinggian 5.000 meter. Luna NG punya bentang sayap 5,3 meter, panjang 3 meter dan tinggi 1,1 meter. Bobot saat tinggal landas yaitu 110 kg. (Bayu Pamungkas)

2 Comments