Lockheed Martin Punya “Peter Pantsir” – Tiruan Sistem Hanud Rusia Pantsir S-1
Ada yang menyebut kendaraan khusus (ransus) rancangan Lockheed Martin ini dengan nama “Peter Pantsir”, lantaran desainnya memang mencerminkan sistem hanud Pantsir S-1 yang kondang diproduksi Rusia. Namun, Peter Pantsir tak sejarang Pantsir S-1, lantaran peran dari Peter Pantsir bukan sebagai sistem hanud aktif.
Baca juga: Pantsir Masih ‘Strong’ – Arab Saudi Akuisisi 39 Unit Sistem Hanud Pantsir S-1M dari Rusia
Seperti yang dilaporkan oleh The Dead District pada 7 Maret 2025, Lockheed Martin mengembangkan replika sistem hanud Pantsir S-1menggunakan truk sampah Peterbilt 320 sebagai platform dasarnya. Karena itulah, secara informal disebut oleh sebagian orang sebagai “Peter Pantsir,” dibuat untuk pengujian dan evaluasi.
Replikasi inui terutama digunakan untuk menilai efektivitas Sniper Advanced Targeting Pod (ATP), rangkaian sensor yang digunakan pada pesawat seperti F-16 dan F-18, yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan objek yang menyerupai ancaman di dunia nyata.
Hadirnya Peter Pantsir memungkinkan pilot dan operator sensor menganalisis akurasi dan keandalan pod penargetan pesawat, radar, dan sistem persenjataan saat mendeteksi dan mengklasifikasikan potensi ancaman. Pengujian dengan mock-up memungkinkan penyesuaian dalam algoritma deteksi, penilaian tindakan balasan perang elektronik, dan pelatihan pilot dalam kondisi terkendali tanpa terlibat langsung dengan sistem musuh operasional.
Metode ini memberikan data tentang efektivitas pod penargetan elektro-optik, rudal berpemandu radar, dan perangkat perang elektronik dalam mengidentifikasi dan menyerang target, mendukung pengembangan tindakan balasan dan strategi operasional.
Mengutip Armyrecognition, tujuan ‘mock-up’ Pantsir ini masih terbuka untuk interpretasi, dengan beberapa sumber menyatakan bahwa mock-up ini juga ditujukan untuk pelatihan Pasukan Lawan (OPFOR). OPFOR sudah mapan dalam latihan Angkatan Darat AS, di mana unit khusus mereplikasi musuh untuk menciptakan skenario pertempuran yang realistis.
Unit-unit ini mengikuti metodologi terstruktur untuk mensimulasikan taktik, doktrin, dan peralatan musuh, sering kali menggunakan kendaraan dan teknik operasional yang dimodifikasi untuk mengimbangi potensi ancaman. Militer AS memiliki unit OPFOR khusus di pusat-pusat pelatihan utama: Resimen Kavaleri Lapis Baja ke-11 di Pusat Pelatihan Nasional (NTC) di Fort Irwin, California; Batalyon ke-1, Resimen Infantri Parasut ke-509 di Pusat Pelatihan Kesiapan Gabungan (JRTC) di Fort Johnson, Louisiana; dan Batalyon ke-1, Resimen Infantri ke-4 di Pusat Kesiapan Multinasional Gabungan (JMRC) di Hohenfels, Jerman.
Unit-unit ini menggunakan lingkungan pelatihan langsung, virtual, dan konstruktif untuk menguji strategi militer, memvalidasi doktrin operasional, dan mengekspos personel terhadap berbagai skenario ancaman. Pelatihan OPFOR menggabungkan peperangan informasi, peperangan elektronik, dan elemen siber untuk mereplikasi kondisi medan perang modern.
“Tornado” Kamaz-53958 8×8 – Heavy Truck Lapis Baja Tahan Ranjau untuk Sistem Hanud Pantsir S-1M
Tentang platform kendaraan Peter Pantsir, yakni Peterbilt 320, jenis truk kelas 8 low-cab forward (LCF) yang diperkenalkan pada tahun 1987, yang utamanya dirancang untuk pengumpulan limbah tetapi juga digunakan dalam aplikasi konstruksi, tanker, dan pemadam kebakaran.
Truk ini menggantikan Peterbilt 310 dan tersedia dalam konfigurasi setir kiri, setir kanan, dan penggerak ganda, termasuk opsi berdiri di setir kanan. Truk ini memiliki beberapa opsi mesin, termasuk Cummins ISX12, PACCAR PX-9, Westport ISX12 G, dan varian gas alam terkompresi (CNG), yang dipasangkan dengan transmisi manual Fuller atau otomatis Allison.
Meski tidak terkait langsung dengan rancangan Peter Pantsir, namun Pantsir S-1 adalah salah satu alutsista Rusia yang pernah mendapat perhatian dari AS. Seperti pada tahun 2020, satu unit Pantsir-S1 yang dipasok oleh Uni Emirat Arab untuk pasukan yang berpihak pada Jenderal Libya Khalifa Haftar, dilaporkan diangkut oleh Angkatan Udara AS menggunakan C-17A Globemaster III ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, untuk kemudian dipelajari lebih lanjut. (Gilang Perdana)
Lewat Operasi Rahasia, Amerika Serikat Angkut Pantsir S-1 dari Libya ke Lanud di Jerman
Kirain mau dijual. Lumayan kan. AS bisa barang serupa dan mungkin lebih murah dari originalnya. Bisa buat negara ex pengguna
Udah bener tuh, sampah ditaruh di truk sampah. Lebih bener lagi kalau sopirnya Si Gila berjambul kadang coklat, kadang keemasan, lain hari putih, eeee lain hari lagi jambulnya berwarna orange lagi makan burger pake pisau dan garpu.
Bagaikan pinang dibelah dua, serupa tapi tak sama